Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk mendukung kehidupan dan kesehatan. Namun, dengan meningkatnya populasi dan aktivitas industri, tantangan dalam menyediakan air bersih semakin besar.
Sebagai respons terhadap kebutuhan ini, inovasi teknologi hijau terus berkembang, salah satunya melalui pengembangan robot penyaring air berbasis nanoteknologi. Teknologi ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6 (Clean Water and Sanitation), 7 (Affordable and Clean Energy), dan 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure).
Sumber : https://foto.bisnis.com/view/20200417/1228861/kebutuhan-air-bersih-suku-bajo
Robot penyaring air ini dirancang untuk mendeteksi kualitas air, memantau kondisi filter, dan beroperasi secara otomatis. Robot ini dilengkapi dengan sensor canggih yang mampu mendeteksi parameter kualitas air seperti pH, kekeruhan, kandungan logam berat, dan tingkat mikroorganisme.
Data yang diperoleh digunakan untuk menentukan apakah air memenuhi standar untuk dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan lain. Teknologi penyaringan menggunakan nanopartikel memungkinkan penghapusan kontaminan hingga tingkat yang sangat kecil, termasuk partikel nano polutan, bakteri, dan virus.
Nanopartikel berbahan dasar titanium dioksida (TiO2) atau perak (Ag) sering digunakan karena sifat antibakterinya yang kuat dan kemampuannya untuk memecah senyawa organik berbahaya.
Selain itu, robot ini dilengkapi sistem pemantauan kondisi filter yang berbasis sensor tekanan dan volume air. Ketika filter mendekati kapasitas penuh atau efektivitasnya menurun, robot akan secara otomatis menggantinya dengan filter baru yang sudah tersedia di dalam sistemnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memastikan kualitas penyaringan tetap optimal.
Robot ini juga didukung oleh sumber energi terbarukan, seperti panel surya atau baterai berbasis energi hijau, yang memungkinkan operasinya tanpa ketergantungan pada jaringan listrik. Robot dapat diletakkan lokasi yang membutuhkan penyaringan air, seperti area bencana atau komunitas terpencil.
Sumber :
https://www.bluebird-electric.net/oceanography/Ocean_Plastic_International_Rescue/Recyclone_James_Dyson_Sir_River_Barge_Plastic_Cleaner.htm
Dengan kemampuan menyaring air secara efektif, robot ini membantu menyediakan akses air bersih untuk masyarakat di daerah yang kekurangan air bersih. Teknologi deteksi kualitas air juga mendukung pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.
Penggunaan energi terbarukan sebagai sumber daya utama robot ini mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi ke energi bersih yang terjangkau. Pengembangan robot ini menunjukkan bagaimana inovasi dalam nanoteknologi dapat meningkatkan infrastruktur penyediaan air bersih dan menciptakan peluang baru dalam industri teknologi hijau.
Untuk mengimplementasikan teknologi ini secara luas, diperlukan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Beberapa tantangan yang perlu diatasi meliputi biaya produksi yang masih tinggi, meskipun efisien, penggunaan nanopartikel memerlukan upaya penelitian lebih lanjut untuk membuat teknologi ini lebih ekonomis.
Selain itu, sistem otomatisasi yang kompleks memerlukan pelatihan khusus bagi pengguna untuk memastikan robot dapat beroperasi dengan optimal. Limbah filter yang mengandung kontaminan juga perlu dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.
Robot penyaring air berbasis nanoteknologi merupakan langkah besar dalam menyediakan solusi air bersih yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan teknologi hijau, otomatisasi, dan nanoteknologi, inovasi ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan air bersih tetapi juga mendorong tercapainya SDGs. Melalui upaya kolektif, teknologi ini dapat menjadi pilar penting dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Penulis:Â Stephanus Chandra S
Mahasiswa Jurusan Robotics and AI Engineering, Universitas Airlangga
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News