Salah Paham di Media Sosial dan Pentingnya Ilmu Komunikasi

Komunikasi
Salah Paham di Media Sosial dan Pentingnya Ilmu Komunikasi

Manusia modern sekarang dihadapkan pada persoalan yang sangat rumit dan tidak pernah ditemui sebelumnya. Media sosial, itu adalah kata kunci yang sampai sekarang masih menjadi problem yang sulit untuk diatasi.

Orang-orang masih belum bisa menggunakan media sosial dengan sebagaimana mestinya. Alih-alih memanfaatkannya sebagai media untuk berbagi informasi, sebagian orang masih kerap berselisih paham di media sosial.

Beradasarkan data, Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu.

Baca Juga: TikTok Mengandung Konten Negatif? Yakin?

Bacaan Lainnya

Kemenkominfo juga menyebut bahwa internet telah disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan cara menyebar konten-konten palsu (hoaks) yang menimbulkan keresahan dan menggiring opini publik dengan data yang tidak valid.

Kondisi itu diperparah dengan segala macam hujatan yang tidak berdasar di media sosial. Akibatnya, masyarakat kita sangat mudah untuk dibohongi dengan berita-berita yang tidak sesuai dengan fakta. Ini membuktikan bahwa ada sesuatu yang salah dengan cara kita berkomunikasi.

Situasi ini sangat mencerminkan bahwa masyarakat kita masih belum menyadari betapa pentingnya komunikasi. Ilmu komunikasi sekarang sudah menjadi ujung tombak media sosial.

Baik masyarakat biasa yang menggunakan media sosial sebagai sarana berekspresi, maupun pejabat pemerintah yang membutuhkan media sosial sebagai media untuk mempromosikan diri.

Semua misi itu tidak akan bisa berjalan lancar tanpa adanya pengetahuan yang baik tentang komunikasi. Komunikasi adalah instrumen penting dalam bersosial. Terutama di media sosial.

Terlebih, sekarang orang di media sosial sudah tidak terbatas pada norma dan perilaku di dunia nyata yang sejak dulu sudah menjadi kebiasaan masyarakat.

Komunikasi adalah kata yang sering sekali didengar ketika sedang berbicara. Komunikasi adalah sebuah proses yang mengacu pada kegiatan pertukaran informasi atau pesan antara dua orang atau lebih.

Supaya komunikasi bisa berjalan dengan baik, maka pihak-pihak yang melakukan komunikasi harus memahami unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi. Maka hal ini akan memudahkan orang untuk melakukan komunikasi.

Betapa pentingnya sebuah komunikasi sehingga ini adalah disiplin ilmu yang penting untuk dipelajari. Komunikasi tidak hanya soal berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.

Namun, komunikasi juga berkaitan dengan cara seseorang dalam menanggapi segala macam informasi yang didapatkan di depan publik. Untuk mengetahui lebih dalam perihal informasi. Maka ada hal lain yang juga perlu untuk dipahami, yaitu unsur komunikasi.

Dalam sebuah komunikasi, setidaknya akan ada lima unsur yang harus dipenuhi. Unsur komunikasi adalah hal mendasar yang harus ada di dalam sebuah proses komunikasi. Untuk mengantisipasi salah paham dalam berkomunikasi, berikut ini adalah unsur-unsur komunikasi yang perlu untuk diketahui.

Baca Juga: Strategi Komunikasi Pemasaran Space Iklan

1. Pengirim

Pengirim atau sender adalah unsur penting yang harus ada dalam sebuah komunikasi. Namun, pengirim tidak bisa langsung mengirimkan informasi begitu saja tanpa pertimbangan tertentu.

Untuk mengantisipasi kesalahpahaman dalam komunikasi, pengirim harus bisa melihat dengan jeli siapa yang menjadi lawan bicaranya, bahasa apa yang dipakai, dan apa saja norma yang perlu dikedepankan ketika bertukar informasi dengan kelompok masyarakat tertentu.

2. Penerima

Penerima adalah unsur kedua yang juga penting dalam melakukan sebuah komunikasi. Komunikasi minimal terdiri dari dua orang yaitu pengirim dan penerima. Sang penerima harus memahami informasi yang disampaikan oleh pengirim.

Maka dari itu, untuk meminimalisir kesalahpahaman, maka penerima harus memastikan bahwa dirinya bisa menerima informasi atau pesan dengan utuh dari pengirim.

3. Pesan atau Informasi

Ini adalah satu unsur yang paling penting dalam komunikasi. Komunikasi tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya pesan. Pesan adalah konten yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima.

Supaya pesan bisa diterima dengan baik oleh penerima, maka pesan atau informasi ini harus disampaikan dengan bahasa, nada suara, dan bahasa tubuh yang tepat. Ini akan memudahkan penerima untuk menangkap maksud dari pesan yang disampaikan pengirim.

4. Media atau Sarana Komunikasi

Dalam konteks media sosial, maka unsur keempat ini sangatlah dekat. Media atau sarana komunikasi berfungsi untuk saluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan yang ingin disampaikan.

Apapun media atau sarananya, seorang pengirim dan penerima informasi harus menyampaikan dan menangkap informasi dengan utuh untuk menghindari kesalahpahaman.

5. Feedback atau Umpan Balik

Di media sosial, feedback inilah yang sangat rentan menghasilkan konflik. Pasalnya, sang penerima biasanya tidak bisa menyimpulkan secara utuh informasi yang disampaikan oleh pengirim.

Untuk mengantisipasi hal itu, maka feedback yang disampaikan oleh penerima atas informasi yang diberikan pengirim haruslah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengirim.

Baca Juga: Strategi Public Relations dalam Meningkatkan Etika Komunikasi di Media Sosial

Oleh sebab itu, komunikasi adalah ilmu yang sangat penting di era modern ini. Ketika sumber informasi bisa didapatkan di mana saja dan oleh siapa saja, maka ilmu komunikasi menjadi instrumen yang tidak bisa ditanggalkan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Masalah yang paling mendasar atas kesalahpahaman di media sosial adalah karena mereka tidak paham bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar.

Penulis: Fadel Mohamad Ramdan
Mahasiswa Mass Communication Binus University

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses