Sisi Positif dan Negatif Penyambutan dalam Organisasi

Manajemen Organisasi
Sumber: www.istockphoto.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefiniskan bahwa organisasi adalah suatu kesatuan dan susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Suatu organisasi terdiri dari dua orang bahkan lebih. Alasan organisasi terbentuk adalah karena suatu kehendak dari beberapa pihak, baik secara individu maupun kelompok.

Tentunya dalam organisasi tidak akan terlepas dari kegiatan antar individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi yang terjadi biasanya didasari oleh rasa saling membutuhkan dan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan misalnya.

Perlu diketahui bahwa sebelum individu resmi diterima dalam sebuah organisasi, tentunya akan ada kegiatan berupa penyambutan. Terdapat beragam jenis penyambutan tergantung masing-masing organisasi yang diikuti. Ranah penyambutan bisa saja lebih condong ke ranah positif dan negatif.

Bacaan Lainnya
DONASI

Contohnya pada organisasi siswa intra sekolah tentu terdapat penyambutan anggota baru di dalamnya. Penyambutan ini berupa latihan dasar kepemimpinan dulu yang setelah itu baru diadakannya pengukuhan. Proses penyambutan ini pada dasarnya ditujukan untuk melatih kepemimpinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebelum dikukuhkan.

Terlihat jelas bahwa hal ini dapat menghasilkan benefit yang worth it berupa soft skill dan hard skill. Namun apa jadinya jikalau dalam proses penyambutan terdapat ucapan atau tindakan yang lebih condong ke dalam ranah negatif. Seringkali tidak hanya pada organisasi sekolah saja, terdapat penyambutan negatif dengan alibi karena sudah menjadi tradisi sejak dulu.

Kemudian ada pendapat lain yang mengatakan bahwa penyambutan dengan cara ini lebih efektif untuk membentuk dan melatih mental individu agar tahan banting. Terutama alasan paling klasik adalah diberlakukannya cara ini guna menyadarkan individu akan kerasnya dunia. Memang tidak bisa dipungkiri lagi kalau dunia yang kita pijak ini keras dari segi sistem sosialnya terlebih lagi jika menyangkut profesionalitas individu.

Tetapi hal itu tidak bisa dijadikan sebuah pembenaran untuk melakukan penyambutan yang bersifat negatif. Adakalanya juga penyambutan negatif itu dibenarkan dengan tujuan mempertahankan eksistensi suatu organisasi, menunjukkan superioritas anggota yang telah lebih dulu masuk. Kelompok yang mempertahankan tradisi negatif ini sering kali enggan menerima hal baru dan menggunting penalaran kritis mereka akan cara yang ditunjukkan ini.

Melakukan penyambutan tidaklah sepenuhnya salah, dan seringkali suatu penyambutan itu memang diperlukan. Memaksimalkan penyambutan yang bersifat positif akan memberikan dampak lebih baik terhadap individu seperti kualitas sumber daya manusia bisa meningkat dengan signifikan apabila lingkungan sosialnya kondusif.

Namun jika sifatnya lebih ke arah negatif akan sangat mungkin memberikan tekanan dalam aspek psikologis maupun sosial. Bijak dalam melakukan penyambutan di sebuah organisasi sangat diperlukan agar tidak ada individu yang merasa dirinya ditindas.

Penulis: Allysa Maharani Jasmine
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI