Program magang MBKM BSN Bina SNI UMK Batch 1 (7 Februari-akhir Juli 2022) adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Kegiatan tersebut untuk melakukan pendampingan standardisasi produk maupun sistem manajemen kepada UMKM agar dapat memperoleh sertifikat SNI. UPN “Veteran” Jawa Timur menjadi salah satu diantara universitas yang mengirimkan 20 mahasiswa untuk mengikuti program tersebut.
CV. Riang Java Food merupakan produsen makanan tradisional berbahan dasar singkong yang terletak di Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Produk unggulan UMKM ini berupa tiwul instan dan gatot instan yang telah dipasarkan ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Standarisasi Produk UMKM Jamon Magetan Bersama MBKM Magang BSN UPN “Veteran” Jawa Timur
CV. Riang Java Food harus melakukan beberapa perbaikan yang meliputi kelengkapan dokumen dan rekaman, tempat, maupun sistem manajemen mutu. Di bawah bimbingan supervisor KLT BSN Jawa Timur, satu-satunya peserta Magang MBKM BSN “UPN” Jawa Timur yang berdomisili di Kabupaten Malang.
Anastasya Pratiwi dari program studi teknologi pangan bersedia melakukan pendampingan kepada CV. Riang Java Food. Kepala divisi manajemen dan produksi CV. Riang Java Food Yermia Suryo Kusumo mengungkapkan, “di Riang, kami siap didampingi untuk perbaikan GMP maupun penerapan HACCP secara bertahap, serta pengembangan pemasaran digital agar UMKM ini semakin maju kedepannya.”
Pembinaan SNI LSS HACCP ini terdiri dari beberapa tahap. Pada kunjungan pertama, dilakukan wawancara dan analisis gap yang merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 75/M-Ind/Per/7/2010 tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (good manufacturing practices).
Beberapa hal yang belum sesuai standar adalah kurangnya sarana dan prasarana sanitasi, higiene, serta perlunya penyesuaian area produksi. Oleh karena itu, UMKM diberikan rekomendasi perbaikan sebagai langkah awal penerapan HACCP.
UMKM dapat menerapkan hasil rekomendasi secara bertahap dengan dilakukan pemantauan secara berkala, sehingga pendampingan sertifikasi sistem dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh BSN.
Sebagai salah satu syarat sertifikasi SNI CAC/RCP 1:2011, CV. Riang Java Food perlu memiliki Standard Operational Procedure (SOP), panduan mutu, formulir rekaman, dan instruksi kerja yang mengacu pada sistem HACCP.
Melalui dokumen tersebut, diharapkan UMKM dapat memahami penanganan dan risiko bahaya pada setiap proses pengolahan yang dilakukan. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan pencegahan dan koreksi yang menjadi salah satu tahap dalam penerapan HACCP sesuai standar.
Permasalahan lain yang dimiliki oleh CV. Riang Java Food adalah belum adanya akun resmi perusahaan di media sosial selain YouTube. Dampaknya, penjualan produk khususnya pada anak muda tidak mencapai target.
Sehingga perlu dilakukan pengembangan strategi pemasaran secara digital untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan yang baru pulih akibat pandemi. Dengan tetap memperhatikan target pasar perusahaan yaitu semua kalangan, UMKM berharap untuk terus melestarikan budaya Jawa melalui produk dan konten yang dibuat.
Baca Juga: Upaya Bank Indonesia Mendukung Ekonomi Lokal melalui Produk UMKM
Beberapa akun resmi perusahaan yang dihasilkan melalui program ini antara lain: Facebook (CV. Riang Java Food), Instagram (@riangjavafood), dan Shopee (Riang Official Shop). Perpaduan antara konten dan produk berkualitas menjadikan CV. Riang Java Food siap bersaing menghadapi era digital.
Penulis: Anastasya Pratiwi
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, UPN “Veteran” Jawa Timur
Editor: Ika Ayuni Lestari