“Survival Trick” Toko Kelontong di Masa Pandemi

Toko Kelontong Masa Pandemi
Parsini, pemilik usaha Toko Kelontong Sindi dan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Sindi Rahmawati

Toko kelontong adalah toko kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari. Letak toko strategis yang dekat dengan jalan raya yaitu Dusun Nogosari, Desa Dadapayu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Hal ini yang membuat wanita paruh baya Parsini (48) mulai merintis usaha toko kelontong sejak tahun 2000 dengan modal Rp. 300.000 untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga. Toko kelontong yang sangat dekat dengan masyarakat bisa menjadi pahlawan ekonomi lokal. Karena bisa berkontribusi dalam memperkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan fondasi utama ekonomi negeri.

Baca Juga: Ekonomi, Sektor yang Paling Terdampak Pandemi Covid-19

Bacaan Lainnya

Membuka usaha toko kelontong tidak serumit ketika membuka swalayan, tapi keuntungannya berlimpah. Peminat toko kelontong akan selalu ada dari masa ke masa. Namun, dimasa pandemi seperti sekarang membuat usaha toko kelontong ketar-ketir. “Sebelum pandemi, penghasilan warung bisa mencapai Rp 5 juta per hari. Saat pandemi ini hanya mencapai Rp 2,5 juta per hari,” tutur Parsini, Senin, (27/9).

Sebelum pandemi, pelanggan toko kelontong milik Parsini dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak sekolah, pedagang keliling, warga sekitar dan para pengguna jalan raya yang melewati toko tersebut.

Berbagai cara dilakukan oleh pedagang kelontong agar tetap bertahan di tengah pandemi. Dengan kondisi ini, tentunya para pengusaha toko kelontong harus memutar otak, untuk menstabilkan pendapatan saat pandemi. Upaya terbaik yang bisa dilakukan oleh pedagang kelontong saat ini seperti menjual produk yang laku di pasaran terutama barang-barang yang dibutuhkan saat pandemi seperti masker, hand sanitizer, face shiled dan lain-lain.

Baca Juga: Kondisi Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi

Selain menjual produk tersebut penjual harus mencari harga grosir yang lebih rendah. Selain itu pemahaman mengenai penerapan protokol kesehatan juga sangat penting diterapkan oleh pedagang kelontong, hal ini akan memberikan rasa aman pada masyarakat yang akan membeli di toko tersebut. Pun yang tidak kalah penting adalah mengendalikan keuangan atau anggaran yang akan dikeluarkan dan pemasukan yang akan diterima.

Sindi Rahmawati & Putri Dwi Cahyani, SE., M.EI
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI