Menjadi pebisnis adalah sebuah pilihan yang sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja. Jangan berpikir kita tidak bisa melakukan cara memulai usaha dan takut akan kegagalan yang menanti kedepannya. Jangan berpikir pula bahwa kita tidak bisa memulai bisnis karena pengalaman kita yang kurang bahkan tidak punya pengalaman sama sekali.
Memulai usaha bukan bergantung dari pengalaman atau bahkan modal yang besar. Kita juga bisa memulai bisnis kecil tanpa pengalaman. Seperti yang dilakukan Kak Sekar Jingga Citranuari alumni mahasiswi UGM yang berkeinginan membangun usaha.
“awalnya saya cuma coba-coba membuat kue waktu tamat SMA mau lanjut kuliah buat tambahan uang saku, saya titipin kuenya ke kantin-kantin, warung-warung,” ujar Kak Sekar saat diwawancarai Syahma Rose Fattikah, Jumat (16/09/2022).
Baca Juga: Tekad Berbisnis untuk Menjadi Sukses: Mahasiswa Akhir Jurusan Hukum ini Pantang Menyerah
Berawal nekat membuat kue yang ternyata banyak yang menyukainya bahkan ada yang memesan 200 pcs dalam hari itu. Walaupun belum sepenuhnya mempunyai alat-alat untuk membuat kue dia tetap menjalankan usahanya.
“Yang penting kerja keras, konsisten, kerja cerdas, dan terus belajar,” imbuhnya.
Kak Sekar menuturkan bagaimana perjuangannya dulu ketika semakin banyak pesaing.
“Tahun 2015 kue-kue semakin banyak peminatnya sehingga semakin banyak pebisnis yang memproduksi dan menjual harga murah dengan kue yang besar. Sehingga harus berpikir memutar otak bagaimana para pelanggan tetap konsisten dengan kue dari kita. Dengan mencoba membuat segala macam kue dengan berbagai variasi seperti ditambah zuppa soup, donat karakter, dan masih banyak lainnya. Kemudian mempromosikannya di beberapa tempat dan di media sosial,” tuturnya.
Setelah usahanya berkembang, Kak Sekar memperluas jangkauan usahanya menjadi caffe.
“Akhirnya 2016 sampai 2022 sekarang kuenya tetap berjalan dan berkembang sehingga kami harus menyewa tempat, tapi kita tambah dengan caffe di dalamnya, bukan hanya itu, kita tambah juga menu lainnya seperti chicken katsu, ayam geprek, steak, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Bisnis yang semula hanya kue yang dibuat tanpa ada pengalaman dan jualan di rumah akhirnya bisa berkembang menjadi “White Rose Bakery & Cake” yang berada di Bantul, Yogyakarta.
Penulis:
1. Syahma Rose Fattikah
Mahasiswa Prodi Manajemen Semester 3 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta.
2. Ignatus Soni Kurniawan, S.E., M. Sc.
Dosen Fakultas Ekonomi Prosi Manajemen UST Yogyakarta.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi