Kuliner Bebek Pak Ping dengan Penyajian yang Unik

UMKM.
Peni Andri Wahyuningsih, pemilik bisnis Bebek dan Ayam Kampung Pak Ping dan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Deni Candra

Saya menelusuri jalanan Parangtritis dengan tujuan ke sebuah UMKM yang bertempat di depan SPBU Gabusan, Yogyakarta pada Rabu (14/09/2022) pukul dua siang. Sampai di sana saya bertemu dengan pemilik usaha dan disambut dengan senyuman. Pemilik usaha bernama Peni Andri Wahyuningsih (42).

Saya mohon izin kepada pemilik untuk melakukan observasi pada UMKM tersebut, walaupun kondisi sedang sibuk tetapi pemilik dari usaha tersebut sangat antusias dan bersedia meluangkan waktunya.

UMKM ini bernama “Bebek dan Ayam kampung Pak Ping” yang terinspirasi dari panggilan sang suami dan didirikan langsung oleh Peni sejak tahun 2014 dan berkembang sampai saat ini.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Peningkatan Daya Saing UMKM Lewat Digital Marketing dan Implementasi Pencatatan Laporan Keuangan Desa Bangbayang dan Kutajaya Kecamatan Cicurug (Studi Kasus UMKM Kerupuk Barokah dan Kue Semprong Raditya)

“Awal mulanya karena gemar mengkonsumsi bebek di suatu tempat makan dan akhirnya berencana membuat usahanya sendiri, selain itu risiko dari berjualan bebek itu kecil karena bebek akan diungkep dan akan digoreng ketika ada pembeli. Berbeda dengan yang lain seperti soto atau bakso, jika tidak habis semuanya akan dibuang,” ungkap Peni.

“Selain itu kita menambahkan menu ayam sebagai opsi lain karena tidak semua orang menyukai bebek,” tambahnya.

Karakteristik yang menjadi daya tarik bagi “Pak Ping” adalah dari sambalnya yang khas yaitu sambal bawang dan sambal korek, selain itu kremes juga menjadi jawaranya karena memiliki permintaan yang cukup banyak dari peminatnya.

Baca Juga: UMKM Berpotensi dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat

“Kebanyakan peminatnya dari kantor seperti Pemda, sekolahan, dan lain-lain. Setiap harinya selalu ada pesanan nasi box dengan menu yang bervariatif dari kantor-kantor untuk memenuhi kebutuhan kegiatan mereka. Pak Ping juga menawarkan prasmanan bagi yang ingin makan di tempat, hal ini membuat Pak Ping berbeda dengan yang lainnya,” ujar Peni.

Selain itu “Pak Ping” juga memiliki program Jumat berkah yang bertujuan untuk membagikan makanan secara gratis kepada para driver ojek online dan masyarakat yang sedang lewat. Program tersebut sangatlah bermanfaat bagi para driver ojek online ataupun masyarakat yang belum menyempatkan diri untuk sarapan.

Penulis: Deni Candra & Ignatius Soni Kurniawan, S.E., M. Sc.
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI