Untuk menangani sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan berkelanjutan untuk menangani sampah.
Pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan menjadi tantangan global yang semakin mendesak di tengah meningkatnya volume sampah.
Data penimbunan sampah menunjukkan tren yang mengkhawatirkan: volume sampah terus meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk mengatasinya, teknik lingkungan adalah bagian penting dari pengelolaan sampah yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan.
Sangat penting untuk menerapkan pengelolaan sampah karena sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang tidak dikelola dengan baik dan dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Untuk memudahkan proses pengelolaan, pembagian sampah menjadi sangat penting.
Sampah organik adalah limbah makanan dan limbah tanaman yang dapat diolah menjadi kompos. Sampah anorganik, seperti logam dan plastik, dapat didaur ulang untuk mengurangi efek buruknya.
Baca Juga:Â Melawan Sampah Plastik: Saatnya Kafe dan UMKM di Malang Berbenah
Selain itu, ada sampah B3, atau bahan berbahaya dan beracun, yang merupakan sampah yang memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan perawatan khusus.
Untuk mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan di lingkungan rumah tangga, Anda harus membuat tempat sampah sesuai dengan jenis sampah dan meminimalkan volume sampah.
Anda juga harus membersihkan tempat sampah setiap hari dan mengganti alas plastik dengan koran atau kardus.
Salah satu sistem pengelolaan sampah yang mudah digunakan adalah 3R, yang menganjurkan orang untuk mengurangi jumlah sampah yang mereka buat.
Metode pertama adalah pengurangan, yang berarti mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah, seperti penggunaan produk sekali pakai.
Kemudian metode penggunaan kembali, yang berarti mengubah sampah menjadi barang atau produk yang dapat digunakan lagi, seperti kemasan makanan yang masih bisa digunakan, seperti kantong plastik.
Terakhir, pengolahan, yang berarti mengubah sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.
Baca Juga:Â Si Kecil Pengurai Sampah Organik
Teknik sampah menjadi energi (WtE) adalah proses mengubah sampah yang tidak dapat didaur ulang menjadi energi, seperti listrik atau uap, melalui pembakaran atau gasifikasi.
Tujuan dari Waste to Energy (WtE) adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 dikeluarkan pemerintah untuk mempercepat pembangunan fasilitas WtE di berbagai kota.
Dengan demikian, pengembangan WtE memiliki potensi besar untuk mendukung energi dan lingkungan berkelanjutan di Indonesia.
Untuk limbah non-berbahaya, pembakaran umumnya digunakan untuk menghasilkan energi.
Meskipun pembakaran jelas kurang disukai daripada penggunaan kembali atau daur ulang, metode ini juga mengurangi volume fisik limbah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Selain itu, proses pembakaran menghasilkan energi yang tanpanya akan membutuhkan bahan bakar fosil.
Baca Juga:Â Menuju Indonesia Hijau: Gerakan Komunitas untuk Mengurangi Sampah Plastik
Karena manusia adalah pihak yang menghasilkan sampah, pengelolaan sampah membutuhkan teknologi canggih dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Sekolah dapat mengajarkan tentang pemilahan sampah dan prinsip 3R. Menghindari dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan adalah prioritas utama. Ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan efisiensi sambil mengurangi konsumsi.
Barang sekali pakai harus dihindari karena mereka adalah contoh sampah linier di mana sumber daya diekstraksi, diproses, dan didistribusikan hanya untuk menjadi sampah.
Dengan berpartisipasi secara aktif, masyarakat tidak hanya membantu mengelola sampah, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap lingkungan.
Penerapan teknik lingkungan dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan sangat penting untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan.
Dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan berbasis data, kita dapat mengurangi volume sampah, meningkatkan daur ulang, dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Melalui upaya bersama, kita dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
Penulis: Rafa Avida
Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Akademi Teknik Tirta Wiyata
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News