Thrift Shop Buubo.id

bisnis thrift

Usaha Mikro atau Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki persentase serta kontribusi yang besar dan memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. 

Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan masyarakat.

Selain itu juga mampu menciptakan kreativitas yang sejalan dengan usaha. Salah satunya yang termasuk dalam sektor industri tekstil adalah “Thrift Shop bubo.id” yang mana produknya berasal dari pakaian bekas.

Bacaan Lainnya
DONASI

Untuk beberapa waktu ini bisnis jual beli pakaian bekas semakin marak dilakukan di lingkungan anak muda yang ingin memulai untuk membuka usaha sendiri dan untuk mencari pengalaman.

Jual-beli pakaian bekas sebenarnya sudah ada sejak lama, namun akhir-akhir ini kegiatan tersebut sedang ramai kembali di kalangan remaja.

Istilah untuk kegiatan tersebut diberi nama thrift shopping. Berbeda dengan jaman dulu, kegiatan thrift shopping ini bahkan sudah merambah ke media online yaitu media sosial dan juga platform belanja online.

Thrift shop adalah jual beli barang bekas (second hand) seperti pakaian, buku, dan perlengkapan rumah tangga. Meskipun bekas, tapi barang-barang yang dijual memiliki kualitas yang masih bagus bahkan ada yang seperti baru.

Ada banyak barang bekas yang bisa dijual, tapi yang paling terkenal adalah pakaian karena mengikuti perubahan tren yang sangat cepat.

Baca juga: Bisnis Jasa Titip Solusi Bisnis Tanpa Modal!

Keuntungan Bisnis Thrift Shop

Beberapa keuntungan yang didapat dalam bisnis thrift shop ini. Kira-kira apa saja ya?

1. Murah tetapi kualitas bagus

Salah satu alasan utama memilih untuk berbelanja di barang bekas adalah karena harganya lebih murah. Dengan kata lain, bisa lebih menghemat uang. Thrift shopping menawarkan harga yang lebih murah dibanding saat berbelanja di mall.

2. Mix-match gaya dan warna

Sesuai dengan namanya, thrift shopping juga menawarkan untuk membeli pakaian yang mungkin tidak terlalu trendi atau bergaya. Akan tetapi, melihat trend yang sedang berjamur sekarang, banyak anak remaja yang menggunakan pakaian dengan melakukan eksperimen mulai dari warna hingga gaya.

3. Unik dan Jarang

Saat membeli pakaian di mall, kemungkinan akan bertemu orang lain yang mengenakan pakaian yang sama persis. Dengan kata lain, pakaian yang dijual di mal sudah terbilang mainstream.

4. Ramah Lingkungan

Dengan berbelanja barang bekas, sudah peduli dengan lingkungan. Apabila membeli barang yang baru diproduksi, maka kemungkinan barang tersebut dibuat di pabrik yang menghasilkan polusi. Barang tersebut kemudian dikirim melalui truk, pesawat, atau kapal, yang semuanya menghasilkan polusi.

Baca juga: Ide Bisnis Buket UMKM yang Dapat Mendatangkan Cuan

5. Jual kembali barang yang tidak lagi dibutuhkan

Apabila memiliki barang lama, seperti buku, pakaian, mainan, atau barang lainnya, hindari membuangnya ke tempat sampah. Sebaiknya membawa barang bekas ke toko barang bekas lalu mereka akan membayar dan kamu mendapat keuntungan.

Pada awalnya di 2019 usaha thrift ini belum banyak kompetitor sehingga peluang keberhasilannya cukup tinggi, disamping itu seiring dengan perkembangan zaman fashion menjadi hal yang penting dikalangan masyarakat khususnya remaja.

Walaupun banyak diminati masyarakat dan dianggap baik bagi lingkungan, bisnis thrift shop di Indonesia ternyata tidak sepenuhnya legal.

Bisnis yang banyak diminati oleh reseller ini ternyata melanggar sejumlah peraturan, di antaranya adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas karena dianggap berpotensi membahayakan kesehatan.

Selain karena faktor kesehatan, impor pakaian bekas juga dianggap berpotensi melemahkan industri pakaian lokal. Terutama industri tekstil kecil dan menengah yang dianggap akan sulit bersaing dengan pakaian bekas impor karena masalah harga dan brand ternama.

Baca juga: Budaya Organisasi Sektor UMKM: Studi Kasus Pada Bisnis Food & Beverage Kanopi.co

Analisis Usaha Thrift Buubo.id

Berdasarkan penjelasan di atas kami dari Kelompok 3 (02SAKE003) Universitas Pamulang akan menganalisis Usaha Thrift dari “Buubo.Id “ terkait usahanya yang dimulai dari sebelum pandemi ini.

Bisnis ini dimulai dengan modal yang lumayan banyak yaitu sekitar Rp. 300.000 – Rp. 500.000. Bisnis ini juga berawal dari minat yang memang menyukai fashion dan berdagang.

A. Profil Pemilik

Pemilik dari usaha Thrift Shop Buubo.Id ini adalah Nanda Resa Nur Alisa S.H. yang juga baru saja lulus pada tahhun 2021 sebagai mahasiswa di Universitas Tarumanegara. Nanda mulai membuka usaha Buubo.Id pada September 2019.

B. Profil Perusahaan

Nama Usaha yaitu Buubo.Id. Bisnis ini dilakukan secara online yang mana tempat berjualannya berlokasi di rumah sendiri. Produk yang dijual ada Baju dan Celana dengan baju bermodel kemeja, flanel, dan sweater.

C. Visi dan Misi

Visi: Menetapkan diri sebagai thrift shop di bidang pakaian wanita guna mempermudah para konsumen dalam berbelanja dan memberikan kesan puas dan nyaman di hati pelanggannya

Misi: Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama kami, Dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, berupa kemudahan dalam berbelanja serta kualitas produk dan barang terjamin dengan harga komperatif

D. Aspek Pemasaran

Pangsa pasar Buubo.Id adalah remaja sampai dewasa usia 17-30 an mayoritas wanita, yang mana dari produk yang dijual lebih banyak fashion wanita. Strategi pemasaran yang digunakan melalui sosial media karena dinilai sangat efektif karena pesebarannya lebih cepat dan pastinya menjangkau luas.

E. Analisis SWOT:

1. Strength (kekuatan):

  • Murah tetapi berkualitas bagus
  • Modal minim
  • Banyak diminati
  • Sangat mudah dipasarkan

2. Weakness (kelemahan):

  • Sulit mencari supplier thrift shop
  • Persaingan pasar yang cukup ketat
  • Kemungkinan produk dapat rusak

3. Opportunities (peluang):

4. Threat (ancaman):

  • Ada jenis usaha yang sama
  • Harga produk dengan competitor bersaing
  • Stok lama yang tak kunjung laku

Disusun Oleh:

  1. Arina Rahmi Rispandy ( 211011201341)
  2. Icha Maya Anggraeni (211011200194)
  3. Irena Amalia (211011200731 )

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pamulang
Pembimbing: Afridayani

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI