Hipertensi ini merupakan penyakit tidak menular atau dikenal dengan New Communicable Disease merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit Tidak Menular (PTM) membunuh lebih banyak orang setiap tahun dibandingkan dengan gabungan semua penyebab kematian lainnya.
Selain menurunkan tekanan darah, mentimun juga mengandung cucurbitacins, flavonoid, polifenol, asam malonat, dan serat. Daun mentimun mengandung cucurbitacin C dan stigmasterol, sedangkan biji mentimun mengandung vitamin E. Mentimun mentah segar dapat mengobati sakit maag dan meningkatkan stamina.
Cucurbitacin dikatakan memiliki efek antikanker. Flavoid dan polifenol memiliki sifat anti-inflamasi. Mentimun baik untuk menurunkan berat badan karena asam malonat mencegah gula berubah menjadi lemak. Kandungan serat yang tinggi mampu memperlancar buang air besar, menurunkan kadar kolesterol, dan menetralisir racun. Biji mentimun berkhasiat antioksidan, menghambat penuaan, dan menghilangkan keriput.
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik sebesar 90 mmHg atau lebih. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit berbahaya karena memberikan tekanan pada jantung dan menyebabkan arteriosklerosis (pengerasan dinding arteri).
Tekanan darah tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di samping faktor genetika atau keturunan, gaya hidup yang tidak sehat juga merupakan faktor risiko seseorang terkena hipertensi, sehingga untuk mencegah penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan membiasakan pola hidup sehat. Dalam penanganan penyakit hipertensi terdapat terapi yang dapat dilakukan dan terapi tersebut ada 2 cara, yaitu farmakologik dan non-farmakologik.
Baca Juga:Â Hah Hipertensi? Yuk Cegah dengan Konsumsi Buah Mahkota Dewa
Terapi farmakologik dilakukan dengan tindakan medis dengan pemberian obat antihipertensi yang disebut dengan obat sintetik yang banyak menimbulkan risiko efek samping, sedangkan terapi non farmokologik dilakukan dengan pemberian obat tradisional atau rekomendasi pola hidup sehat seperti penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, diet DASH, olahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.
Pembiasaan pola hidup sehat menjadi sangat penting, karena pengobatan medis jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat tidak akan maksimal. Semakin tua umur seseorang maka semakin berisiko terkena hipertensi, karena terjadinya perubahan fisiologis yang diakibatkan oleh peningkatan resisten perifer dan aktivitas simpatik.
Umur juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, semakin tua seseorang maka semakin besar pula risiko terserang penyakit hipertensi. Terkait dengan kejadian hipertensi di mana terjadinya beberapa perubahan fisiologis yang diakibatkan oleh peningkatan resistensi perifer dan aktifitas simpatik.
Baca Juga:Â Manfaat Buah Bit terhadap Anemia pada Ibu Hamil
Selain itu pada usia di atas 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan akibat adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan juga menjadi kaku, serangan darah tinggi muncul sekitar usia 40 tahun namun dapat juga terjadi pada usia muda.
Obat tradisional Indonesia yang dapat dijadikan alternatif pengobatan darah tinggi adalah mentimun (Cucumis sativus). Bila digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, mentimun mengeluarkan cairan dari tubuh (melalui urin). Mentimun mengandung mineral seperti potasium, magnesium, dan fosfor.
Mentimun juga memiliki efek diuretik karena mengandung banyak air sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Mentimun memiliki efek antihipertensi (menurunkan tekanan darah) karena air dan kalium yang terkandung dalam mentimun menarik natrium ke dalam sel intraseluler, sehingga berdampak pada pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan menurunkan tekanan darah.
Mentimun mengandung 147 mg potasium per 100g. Kalium adalah elektrolit intraseluler yang paling penting. Faktanya, 98% potasium tubuh ditemukan di dalam sel, dan 2% di antaranya digunakan untuk fungsi neuromuskular. Kalium mempengaruhi aktivitas otot rangka dan jantung.
Cara Membuat Jus Mentimun Sebagai Obat Darah Tinggi :
- Timbang terlebih dahulu timun yaitu (150 gram dan 200 gram);
- Kemudian kupas mentimun dan cuci bersih mentimun yang sudah dikupas dengan air;
- Sekarang tambahkan 150 g atau 200 g mentimun yang sudah dicuci dan diiris ke dalam blender;
- Tambahkan satu gelas air 250 ml ke dalam blender;
- Mentimun siap dihaluskan;
- Setelah proses penggilingan selesai, tambahkan 250 ml jus mentimun per gelas ke dalam gelas dan konsumsi sekali sehari selama 7 hari berturut-turut;
- Konsumsi jus mentimun pada pagi hari sebelum makan, dengan selang waktu 15 sampai 30 menit.
Kandungan utama nutrisi mentimun, yaitu air, serat, vitamin (seperti vitamin C dan K), dan mineral (seperti kalium dan magnesium). Kandungan ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol tekanan darah.
Baca Juga:Â Efektivitas Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) sebagai Antidiare
Efek Antihipertensi, kandungan kalium dalam mentimun juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium membantu mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Sifat Antiinflamasi dan Antioksidan pada mentimun, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang kadang-kadang berkontribusi juga pada hipertensi.
Penggunaan mintimun dalam Diet Antihipertensi juga dapat dikonsumsi secara langsung, denga memakan mentimun segar, penggunaannya dalam salad, atau bahkan sebagai bahan untuk jus yang menyegarkan.
Semakin tua umur seseorang maka semakin berisiko terkena hipertensi, karena terjadinya perubahan fisiologis yang diakibatkan oleh peningkatan resisten perifer dan aktivitas.
Penulis:
Dinda Azzahara Rahmayuni
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News