Pemanasan global menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem dunia. Salah satu penyebab utamanya adalah emisi karbon dioksida (COâ‚‚), gas rumah kaca yang berperan besar dalam memicu perubahan iklim.
Aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, menjadi sumber utama emisi ini. Akumulasi COâ‚‚ di atmosfer meningkatkan efek rumah kaca yang memerangkap panas matahari, menyebabkan suhu bumi naik.
Kondisi ini memicu dampak lingkungan serius, termasuk pencairan es kutub, naiknya permukaan laut, serta cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.
Data dari NASA menunjukkan bahwa emisi karbon dioksida terus meningkat sepanjang 2011 hingga 2022. Tren ini mencerminkan ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil masih sangat tinggi.
Peningkatan emisi ini menuntut langkah konkret untuk menekan angka tersebut, seperti transisi menuju energi terbarukan dan penerapan teknologi ramah lingkungan. Tanpa tindakan segera, dampak perubahan iklim akan semakin parah, mencakup peningkatan bencana alam, krisis sumber daya, dan lonjakan biaya ekonomi global.
Peningkatan konsentrasi karbon dioksida (COâ‚‚) yang terlihat dari data grafik periode 2011-2022 mencerminkan urgensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca demi menekan dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Electrical Vehicle vs Renewable EnergyÂ
Salah satu solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini adalah peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Kendaraan listrik dipercaya mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan karena tidak menghasilkan gas buang langsung selama operasinya.
Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan membantu dunia mencapai target penurunan emisi karbon sesuai Perjanjian Paris 2016, termasuk komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 41% pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada tahun 2060.
Kendaraan listrik menjadi bagian penting dari upaya menciptakan ekonomi hijau yang mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dengan pelestarian lingkungan. Konsep ini telah diakui sejak Konferensi PBB di Rio de Janeiro tahun 1992 dan terus didorong melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk transportasi berbasis listrik.
Di Indonesia, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai tidak hanya mendukung penurunan emisi karbon dioksida dari sektor transportasi tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, seperti penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan industri lokal.
Dengan peralihan ini, diharapkan sektor transportasi dapat secara signifikan menekan emisi karbon, sekaligus mendukung transisi menuju energi rendah karbon untuk mencapai target global menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 2°C.
Baca Juga:Â Pemodelan dan Estimasi Karbon, Energi, dan Nutrisi pada Anaerobic Digestion Menggunakan AD Tools
Dampak terhadap SDGs
Energi Bersih (SDG 7)
Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mendorong energi terbarukan.
Kota Berkelanjutan (SDG 11)
Mengurangi polusi udara dan kebisingan, meningkatkan kualitas hidup di perkotaan.
Penanganan Iklim (SDG 13)
Menurunkan emisi karbon, memperlambat pemanasan global.
Ekonomi dan Lapangan Kerja (SDG 8)
Membuka peluang kerja baru di industri EV dan mendukung ekonomi hijau.
Produksi Ramah Lingkungan (SDG 12)
Mendukung konsumsi energi yang efisien dan teknologi daur ulang baterai.
Infrastruktur Berkelanjutan (SDG 9)
Memacu inovasi dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan.
Kendaraan listrik menjadi solusi untuk mewujudkan lingkungan sehat dan pembangunan yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Zola, G., Nugraheni, S. D., Rosiana, A. A., Pambudy, D. A., & Agustanta, N. (2023). Inovasi kendaraan listrik sebagai upaya meningkatkan kelestarian lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia. e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, 11(3).
Penulis: Afrizal Hasbillah Akbar
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Universitas Airlangga
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News