Upaya Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya Ciptakan Hidup Berkelanjutan dengan Mengelola Sampah melalui Kampanye Lingkungan di Media Sosial Bank Sampah Induk Surabaya

magang
Bagas Dwi Satria, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Prodi Ilmu Komunikasi saat memilah sampah di Bank Sampah Induk Surabaya (Dok. Pribadi).

Isu sampah plastik telah menjadi salah satu tantangan yang paling mendesak di dunia. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyatakan bahwa sampah di Surabaya mencapai 2.000 kilogram perhari.

Dari laman Bank Sampah Induk Surabaya juga mengatakan bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah ini khususnya di Surabaya masih sangat perlu ditingkatkan agar tercapainya pengurangan sampah sebanyak 30% di tahun 2030.

Tidak jarang masyarakat memiliki pandangan jika mengelola sampah hanyalah tanggung jawab pemerintah sehingga keterlibatan aktif dari masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah cukup rendah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai secara alami. Ini termasuk kaca, logam, plastik, dan sebagian besar jenis limbah elektronik. Sampah anorganik seringkali menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap tumpukan sampah yang semakin membesar dan masalah lingkungan yang semakin serius.

Ketidak pedulian masyarakat akan sampah anorganik dapat membahayakan lingkungan. Membuang sampah sembarang dapat mengotori lingkungan yang kemudian dapat menjadi sumber penyakit.

Masalah lainnya adalah masih banyaknya masyarakat yang kurang sadar akan bahayanya tindakan yang membakar sampah plastik bagi kesehatan maupun lingkungan karena tindakan itu dianggap solusi dari pengurangan sampah anorganik.

Dalam mengurangi penggunaan plastik adalah salah satu cara paling sederhana untuk mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan. Dengan melakukan penyesuaian kecil seperti membawa botol air minum dan tas belanjaan yang dapat digunakan kembali, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan.

Daur ulang berjalan beriringan dan merupakan langkah penting menuju kehidupan yang berkelanjutan. Tujuan pengelolaan sampah ini juga akan membuat sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan hidup berkelanjutan dengan peminimalisiran sampah.

Bagas Dwi Satria, mahasiswa semester 7 dengan prodi Ilmu Komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan kampanye akan pentingnya pengelolaan sampah agar tidak membahayakan lingkungan melalui media sosial.

Melalui kegiatan magang selama 3 bulan yang bertempat di Bank Induk Sampah Surabaya ini, Banyak hal baru yang saya dapatkan selama magang MBKM ini. Secara khusus, memulai kampanye dengan membuat perencanaan konten media sosial, pengelolaan media sosial, mempelajari berbagai hal tentang klasifikasi sampah dan operasional bank

sampah serta mengedit konten baik video maupun grafis melalui media sosial BSIS. Dengan cara pembuatan konten edukasi terkait upaya dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan hidup berkelanjutan dengan peminimalisiran sampah.

Serta melakukan peliputan ke beberapa bank sampah unit untuk kebutuhan kampanye media sosial, dan juga terkadang terlibat langsung dalam kegiatan Yayasan Bina Bhakti Lingkungan yang memberikan edukasi ke sekolah.

Dengan membantu merekam aktivitas dan mengedit konten setelahnya, yang berarti secara tidak langsung saya harus melatih diri saya sendiri untuk menjadi seorang Public Relations yang baik di masyarakat. Selain itu, membantu BSIS menambahkan akun baru media sosialnya yaitu TikTok.

Bagas Dwi Satria, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Prodi Ilmu Komunikasi saat membuat konten edukasi kampanye lingkungan untuk media sosial Bank Sampah Induk Surabaya (Dok. Pribadi).

Dalam hal menunjang gerakan pengelolaan sampah anorganik, Bagas menerapkan kontribusi yang telah didapatkan selama magang di Bank Sampah Induk Surabaya dengan mengkampanyekan isu lingkungan dan mengedukasi masyarakat tentang menciptakan hidup yang berkelajutan melalui media sosial Bank Sampah Induk Surabaya.

Selain itu, hal yang dapat dilakukan untuk menggalakkan pengelolaan sampah anorganik untuk kehidupan yang berkelanjutan adalah dengan melakukan bijak bersosial media.

Dari hal itu, Bagas selaku mahasiswa magang di Bank Sampah Induk Surabaya mengajak masyarakat untuk mengenal, menerapkan, dan berkonsisten akan seberapa penting dampak yang timbul ketika masyarakat itu menerapkan sikap konsisten dalam meciptakan lingkungan yang bersih dan ramah akan sampah anorganik melalui media sosial.

Kegiatan magang pada Bank Sampah Induk Surabaya ini membawa pengaruh besar terhadap pemikiran Bagas dalam melihat seberapa pentingnya melakukan pengelolahan sampah anorganik untuk masa yang akan datang.

Selama magang berlangsung, tentu tidak terlepas dari pendamping Bapak Adam Maulana Moestoffa, S. Kom. I. selaku Direktur Bank Sampah Induk Surabaya dan dosen pembimbing magang yakni Ibu Herlina Kusumaningrum, S.Sos., M.A. yang senantiasa mendorong kegiatan magang ini agar dapat menjadi efektif juga bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang asri.

Penulis: Bagas Dwi Satria (NBI: 1152000383)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI