Upaya dalam Meningkatkan Kelestarian Hutan dan Mencegah Kerusakan Hutan

Kelestarian Hutan
Kelestarian Hutan (Foto: Pixabay.com)

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi kehidupan, salah satunya adalah hutan.

Kementerian kehutanan sebagai lembaga penyedia data resmi kehutanan mengatakan bahwa ada berbagai macam hutan di Indonesia diantaranya adalah hutan Mangrove yang wilayah persebaran yaitu hampir menyeluruh di daerah pesisir pantai dan hutan rawa dengan persebarannya di daerah Sumatra, Kalimantan dan Papua, lalu hutan Hujan Tropis dengan penyebarannya di daerah Kalimantan, Papua, Maluku dan sebagian Pulau Jawa.

Hutan menjadi sumber bagi kehidupan manusia. Sebagai sumber bagi kehidupan manusia, hutan tentu harus dilindungi, dirawat dan dijaga.

Bacaan Lainnya
DONASI

Hutan menjadi sumber penghasil oksigen yang sangat besar, karena terdapat banyak tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.

Jika tidak ada hutan, belum tentu manusia bisa menghirup oksigen yang segar. Selain untuk memberikan oksigen terhadap makhluk hidup, hutan juga merupakan sumber penghasil air bersih.

Air bersih yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia berasal dari hutan, yang bersumber pada pohon-pohon besar yang bisa menghasilkan air bersih yang sangat banyak. Maka sangat besarlah peran dari hutan terhadap kehidupan makhluk hidup terutama manusia.

Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia, yang mengalokasikan 63% atau seluas 120, 6 juta hektar daratannya, sebagai kawasan hutan yang merupakan wilayah tertentu dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Dipertahankan dalam arti tidak ada sikap atau tindakan manusia yang dapat merusak hutan, tetapi sikap yang dibutuhkan oleh alam dari manusia adalah sikap yang bisa memberdayakan hutan dengan baik.

Saat ini, kerusakan hutan menjadi perhatian utama bagi sebuah negara, termasuk Indonesia. Salah satu hal positif yang diberikan hutan bagi negara Indonesia adalah, pada saat masa sulit setelah kemerdekan, deforestasi dianggap berdampak positif karena memberikan pendapatan pada negara.

Sejak tahun 1966 sampai akhir tahun 1980-an, Indonesia merupakan eksportir kayu bulat serta sebagai produsen kayu lapis terbesar di dunia. Setelah jatuhnya harga minyak bumi pada tahun 1982, kayu bulat menjadi penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia.

Hutan yang merupakan sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tumbuhan yang lebat yang menghasilkan karbondioksida.

Hutan adalah kunci dari ekosistem dunia. Jika hutan kita dirusak, maka dampaknya akan menimbulkan pemanasan global yang mengakibatkan peningkatan suhu bumi menjadi lebih panas.

Selain itu, jika hutan dirusak maka akan menimbulkan bencana yang besar, yaitu terjadinya banjir dan tanah longsor yang bisa mengurangi ketersediaan air bersih serta bisa menghancurkan permukiman atau tempat tinggal masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P. 30/Menhut-ll/2009 tentang deforestasi dan degradasi hutan dengan tegas menyebutkan bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen dari areal berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Terkadang petani tidak mau pusing mengenai membuat arbeterum yaitu merupakan salah satu bentuk konkret bagaimana merajut persaudaraan yang intim dengan alam (F, 2011).

Diupayakan agar masyarakat wajib melakukan reboisasi atau penanaman ulang guna tetap menjaga dan melindungi hutan dari kegundulan.

Mencegah kerusakan hutan mulai dari sekarang adalah salah satu jalan yang sangat tepat untuk dilakukan, supaya di masa yang akan datang anak cucu kita masih tetap bisa merasakan keindahan dari hutan.

Semua manusia tentu mempunyai atau memiliki harapan yang besar terhadap lingkungan. Manusia menginginkan lingkungan yang indah dan lestari, tetapi kenyataan berbanding terbalik karena ulah manusia, banyak hutan di Indonesia menjadi rusak.

Seharusnya hutan itu dijaga dan dipelihara dengan baik, bukan dirusaki karena akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan habitat yang hidup didalamnya.

Maka dari itu, upaya peningkatan kualitas hutan bergantung pada manusia. Segala macam kekayaan alam diolah dan digunakan untuk kebutuhan manusia. Misalnya kayu untuk membangun rumah. Tetapi setelah kita mengambil sesuatu dari hutan, upaya yang kita lakukan untuk tetap menjaga agar hutan tidak kekurangan tumbuhan dengan menanamnya kembali atau melakukan penghijauan (reboisasi).

Jagalah hutan dengan baik, lestarikanlah dan jangan buat hutan kita menjadi rusak, karena hutan yang rusak akan menjadikan kehidupan manusia mengalami kepincangan. Kepincangan yang dimaksud adalah kita akan kehilangan segala sumber daya alam serta kekurangan kebutuhan oksigen dan air bersih.

Perbiasakan diri kita untuk mencintai lingkungan terutama hutan. Wajib hukumnya kita menjaga dan merawat hutan agar hutan tetap menghasilkan sumber daya alam, oksigen, air bersih, serta dapat menangkal atau dapat mencegah pemanasan global

Manusia dan hutan mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan itu dilihat dari apa yang diberikan hutan kepada manusia serta apa yang diberikan manusia kepada hutan.

Jika manusia memberikan yang terbaik bagi hutan, maka hutan pun pasti akan memberikan yang terbaik pula bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tetapi apabila manusia merusak hutan, maka hutanpun tidak akan memberikan apa yang sebetulnya dibutuhkan manusia.

Sebagai makhluk yang mempunyai jiwa mencintai alam, maka marilah kita menjaga hutan kita, merawat hutan kita agar hutan kita tetap lestari dan terhindar dari berbagai macam kerusakan yang dapat membahayakan kelestarian hutan.

Merawat dan menjaga hutan dengan baik akan memberikan dampak yang sangat baik pula untuk kehidupan kita. Oksigen dan air bersih merupakan kebutuhan pokok atau sumber utama kehidupan manusia, jika kedua hal ini tidak ada maka tidak akan ada kehidupan. Maka dari itu penuhilah keingian alam untuk tetap menjaga dan merawatnya.

Ireneus Meto Mali

Penulis: Ireneus Meto Mali
Mahasiswa Akatirta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI