Akhir-akhir ini dapat ditemukan berbagai kasus mengenai kondisi lingkungan yang saat ini semakin memburuk. Seperti banjir yang terus melanda, sampah yang terus semakin menumpuk, penebangan pohon yang semakin liar, bahkan berita mengenai Raja Ampat yang akan menjadi area pertambangan nikel.
Menurut  World Resources Institute menyebut Indonesia mengalami peningkatan kehilangan hutan primer sebesar 27%.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa menyelamatkan bumi merupakan tugas yang hanya dilakukan oleh secuil orang, tetapi pada kenyataannya perubahan besar justru berawal dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
Pahlawan hijau, mereka menjadi secuil harapan bagi bumi. Mereka adalah individu, maupun  kelompok yang secara konsisten menjaga kelestarian alam, meski sering kali luput dari sorotan publik.
Dalam situasi di mana perubahan iklim dan pencemaran lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, kontribusi pahlawan hijau layak disebut sebagai pondasi utama bagi harapan baru menuju bumi yang lebih baik.
Pentingnya peran pahlawan hijau tidak terlepas dari kondisi lingkungan Indonesia yang menghadapi tantangan berat. Awal tahun 2025, berbagai wilayah di Indonesia dilanda bencana lingkungan seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Fenomena ini bukan sekadar akibat perubahan iklim global, tetapi juga hasil dari degradasi lingkungan yang dipicu oleh aktivitas manusia. Deforestasi di Kalimantan, Sumatera, dan Papua, pencemaran sungai besar seperti Citarum dan Brantas, serta maraknya sampah plastik, menjadi bukti nyata betapa gentingnya situasi yang dihadapi.
Dalam kondisi demikian, upaya pelestarian lingkungan bukan hanya mengandalkan kebijakan dari pemerintah. Perubahan yang berarti harus dimulai dari aksi nyata di tingkat akar rumput.
Para pahlawan hijau inilah yang menjadi tonggak  penggerak perubahan tersebut, baik melalui aksi penghijauan, pelestarian hutan adat, hingga edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Salah satu bukti adanya pahlawan hijau di era digital adalah inisiatif Jerhemy Owen, kreator konten lingkungan yang dikenal lewat akun TikTok @jerhemynemo. Owen merupakan lulusan universitas di Belanda dengan jurusan Teknologi Lingkungan dan Energi Terbarukan.
Pada ulang tahunnya yang ke-23, Jerhemy tidak memilih perayaan pribadi seperti kebanyakan orang. Owen justru memanfaatkan momen tersebut untuk memberi hadiah bagi bumi dengan meluncurkan kampanye digital bertajuk #WeNanamPohon.
Kampanye ini diinisiasi pada 29 April 2025, bertepatan dengan hari ulang tahun Jerhemy dan hanya beberapa hari setelah peringatan Hari Bumi.
Melalui akun TikTok-nya, Jerhemy mengajak masyarakat luas untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan cara sederhana: membagikan konten #WeNanamPohon di media sosial. Setiap 15 kali konten dibagikan oleh warganet, dikonversi menjadi satu pohon yang akan ditanam secara nyata.
Respons publik sangat luar biasa. Hanya dalam 24 jam sejak pengumuman kampanye pada 30 April 2025, video ajakan Jerhemy ditonton lebih dari 25 juta kali dan dibagikan hingga 350 ribu kali.
Antusiasme ini membuat target awal penanaman 5.000 pohon melonjak dua kali lipat menjadi 10.000 pohon, berkat partisipasi dan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, komunitas, hingga lembaga dan perusahaan swasta.
Penanaman pohon dilakukan secara langsung di Kampung Cibulao, Kecamatan Cisarua, Bogor, yang merupakan kawasan hulu Sungai Ciliwung. Wilayah ini dipilih karena sebelumnya pernah mengalami longsor akibat minimnya area resapan air.
Baca Juga:Â Penanaman 2000 Pohon Cemara Udang di Pesisir Pantai
Penanaman pohon di kawasan hulu sungai sangat penting untuk memperluas area resapan air dan mengurangi risiko banjir di wilayah hilir, termasuk Jakarta.
Jenis pohon yang ditanam pun tidak sembarangan. Jerhemy bersama relawan dan kelompok tani setempat memilih bibit yang bermanfaat secara ekologis dan ekonomis, seperti pinus, nangka, damar, kopi, dan mangga.
Hal ini bertujuan agar penghijauan tidak hanya berdampak pada ekosistem, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Program #WeNanamPohon melibatkan kolaborasi lintas sektor. Dukungan datang dari WWF Indonesia, Kementerian Kehutanan, TikTok, Arei Outdoor Gear, PLN Nusantara Power, J Trust, Paragon & Kahf, hingga Yummy Choice.
Pada puncak kegiatan tanggal 30 Mei 2025, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman turut hadir di lokasi penanaman bersama ratusan relawan.
Sejumlah content creator digital seperti Jehian Sijabat, Erika Richardo, Ibra Isman, Mike SW, Priscilla Raintung, dan Dinda Sukmawati juga ikut serta menanam pohon secara langsung di Cibulao.
Untuk memastikan keberlanjutan, Jerhemy Owen menggandeng Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao dan startup Jejakin guna memantau pertumbuhan pohon-pohon yang telah ditanam. Harapannya, gerakan ini tidak sekadar menjadi event sesaat, tetapi investasi jangka panjang untuk lingkungan dan masyarakat.
Melihat berbagai bukti di atas, jelas bahwa sentuhan pahlawan hijau memberikan harapan baru bagi bumi yang lebih baik. Mereka membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan konsistensi di tingkat lokal.
Namun, perjuangan mereka tidak boleh berjalan sendiri. Dukungan dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan agar gerakan pelestarian lingkungan semakin masif dan berkelanjutan.
Sudah saatnya kita semua mengakui, menghargai, dan mendukung peran para pahlawan hijau. Mereka bukan hanya penjaga alam, tetapi juga penjaga masa depan generasi mendatang.
Dengan meneladani semangat dan aksi nyata mereka, kita dapat bersama-sama mewujudkan bumi yang lebih hijau, sehat, dan lestari untuk semua. Sentuhan pahlawan hijau adalah harapan baru yang harus terus dijaga dan diperjuangkan demi bumi yang lebih baik.
Penulis: Rula Farhanah
Mahasiswa Farmasi Universitas Islam Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News