Kemajuan teknologi menyebabkan orang-orang memiliki akses yang membuat kebutuhan mereka terpenuhi seperti; obat-obatan, listrik, dan lain-lain. Dengan begitu, para ahli sains menemukan alat-alat dan teknologi baru untuk menunjang fasilitas penelitian mereka salah satunya yakni dengan rekayasa genetika dalam bidang pertanian. Rekayasa genetika berperan penting dalam mengubah susunan genetika makhluk hidup, terutama pada tanaman.
Lantas seperti apakah rekayasa genetika di bidang pertanian? Lalu, apa saja yang bisa dimodifikasi? Langsung simak saja yuk penjelasan dibawah ini!
Pengertian Rekayasa Genetika di Bidang Pertanian
Rekayasa genetika di bidang pertanian yaitu dengan meningkatkan varietas tanaman dan mengembangkan varietas baru dengan hasil yang berkualitas tinggi. Tidak hanya itu, rekayasa genetika tanaman juga dapat mempertahankan tanaman terhadap penyakit dan hama. Prinsip dasar rekayasa genetika tanaman yaitu menyisipkan gen baru ke dalam struktur DNA tanaman kepada DNA tanaman baru.
Jenis Tanaman dan Hasil Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika dapat memberikan sifat resistensi yaitu keadaan tanaman yang tahan ataupun kebal terhadap hama dan penyakit. Dengan hadirnya rekayasa genetika ini mampu mempersingkat waktu produksi, kemudian dapat terhindar dari serangga perusak tanaman. Berikut hasil rekayasa genetika tanaman!
Tomat Ungu
Tomat ungu hasil rekayasa genetika memiliki umur lebih panjang menjadi 48 hari, warna tomat juga berubah menjadi ungu, dan memiliki kandungan nutrisi tinggi dan kaya rasa. Hal ini disebabkan karena tomat mengandung antosianin.
Grapple
Grapple merupakan hasil rekayasa genetika antara apel dan anggur. Bentuk buahnya masih berbentuk apel tetapi teksturnya seperti anggur. Keunggulan yang dimiliki grapple adalah rasa baru dengan campuran antara apel dan anggur, dan kandungan vitamin C tinggi.
Pluots
Pluots adalah hasil rekayasa genetika antara buah plum dan apricot. Keunggulan yang dimiliki yaitu tekstur kulit lembut, rasa manis, kandungan vitamin C tinggi. Kandungan yang dimiliki dalam pluots adalah lycopene, antosianin, lutein, dan potassium. Pluots dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Cucamelon
Cucamelon merupakan perpaduan antara semangka, mentimun, dan jeruk nipis. Ukurannya seperti buah anggur, untuk rasa seperti mentimun dan jeruk nipis. Biasanya cucamelon dikonsumsi sebagai bahan campuran koktail.
Peacotum
Hasil rekayasa genetika peacotum antara buah peach, apricot, dan plum. Keunggulan yang dimiliki adalah tekstur seperti apricot, daging buah seperti plum, dan memiliki kadar terpenoid yang tinggi.
Lematos
Rekayasa genetika dari tomat, lemon, dan bunga mawar. Lematos mengandung lycopene sebagai antimikrobial dan pestisida sehingga memiliki daya tahan yang lama. Warna lematos yaitu merah mudah karena pengaruh lycopene.
Golden Rice
Dilansir dari m.liputan6.com, golden rice berasal dari persilangan pada PAC Nagdong dan IR36. Golden rice belum diketahui kandungan amilosa, amilopektin, dan β-karoten dari padi persilangan PAC Nagdong dan IR36. Diharapkan dapat mengembangkan padi punel dan dapat membantu mengatasi kekurangan vitamin A.
Nah, ternyata rekayasa genetika terbukti dapat menghasilkan varietas unggulan yang dapat membantu menyediakan kebutuhan pangan kan?. Rekayasa genetika membuka peluang yang luas untuk mengakses gen sehingga dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan dalam bidang pangan. Dari bidang tanaman sendiri rekayasa genetika mampu melahirkan bibit – bibit unggul yang sebelumnya bersifat random, namun sekarang dapat dipastikan keunggulannya serta bermutu tinggi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Produk rekayasa genetika bermanfaat untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia, dan menghasilkan makanan yang lebih bergizi.
Cessiane Zoe
Firmansyah Tristadika
Illona Kristiani Alvena
LC Universitas Sebelas Maret
Editor: Muhammad Fauzan Alimuddin
Baca Juga:
Artificial Intelligence dan Masa Depan Pertanian
Soil Contamination (Pencemaran Tanah)
Mengenal Keanekaragaman Padanan Buah Nusantara