Menjadi Mahasiswa Akhir di Tengah Pandemi

Mahasiswa akhir
Mahasiswa akhir

Sejak Maret 2020 lalu, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk tetap berada di rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat penularan virus Covid-19 yang dapat menular lewat kontak dan transmisi tetesan. Bukan hanya mengganggu kesehatan, virus Covid-19 juga mengganggu hampir seluruh sektor, termasuk Pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus disease (Covid-19). Sejak saat itu, semua tingkatan pendidikan mulai SD sampai perguruan tinggi melakukan proses pembelajaran dan hampir seluruh kegiatan secara daring dengan menggunakan berbagai media.

Sayangnya, sampai saat ini pembelajaran secara daring tersebut masih banyak dikeluhkan dengan berbagai kekurangan. Bukan hanya dalam proses pembelajaran, menjadi mahasiswa tingkat akhir di tengah pandemi merupakan tantangan tersendiri. Bagaimana tidak, kegiatan sosial seperti KKN atau pun pengerjaan skripsi banyak tertunda karena pandemi Covid-19. Lalu, apa saja tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir di tengah pandemi ini?

Bacaan Lainnya

KKN (Kuliah Kerja Nyata)

KKN merupakan kegiatan yang diwajibkan semua universitas di Indonesia, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Umumnya, KKN dilakukan oleh mahasiswa semester 7.

Serunya kegiatan ini adalah kampus akan mengirim mahasiswa ke daerah-daerah terpencil selama 3 bulan dan berbaur dengan masyarakat dengan berbagai program yang disusun. Kegiatan ini juga menggabungkan mahasiswa yang berbeda jurusan dan fakultas, sehingga akan menjadi pengalam baru bagi mahasiswa dan juga menambah kenalan. Karena hal ini, KKN menjadi salah satu kegiatan yang sangat dinantikan.

Namun, karena pandemi Covid-19 ini banyak universitas yang harus menunda kegiatan ini dan mengubah konsep kegiatannya. Di tengah pandemi, konsep kegiatan ini tidak lagi mengirim mahasiswa ke daerah-daerah terpencil yang jauh, melainkan ke daerah masing-masing mahasiswa. Karena hal ini, banyak mahasiswa yang menganggap kegiatan tidak se-seru yang dulu lagi.

Tugas Mahasiswa Akhir (Skripsi)

Untuk menjadi sarjana, menyusun skripsi merupakan hal yang harus dilalui mahasiswa. Bukan rahasia lagi bahwa banyaknya mahasiswa yang belum sarjana, terkendala dalam penyusunan skripsi. Berbagai masalah seperti bimbingan, pengumpulan data, sampai ujian akhir merupakan persoalan yang banyak terjadi. Tanpa pandemi pun tugas ini tidaklah mudah, apalagi dengan adanya pandemi ini.

Tuntutan untuk cepat sarjana sering dialami oleh mahasiswa tingkat akhir, apalagi dengan adanya pandemi yang juga menyerang ekonomi masyarakat Indonesia. Banyak mahasiswa yang dituntut untuk cepat menyelesaikan studinya agar biaya yang harus ditanggung akan berkurang atau dapat dikatakan ketidakmampuan untuk membayar biaya kuliah mereka.

Selain itu, bimbingan skripsi dan ujiannya pun harus dilakukan secara online. Walaupun hal ini memiliki kekurangan dan kerugian, fakta bahwa dalam proses pembelajaran pun masih banyak kendala, begitu pula dengan bimbingan dan ujian skripsi secara online.

Pengumpulan data penelitian untuk penyusunan skripsi juga merupakan hal yang serius. Banyak mahasiswa yang harus mengubah objek penelitian, maupun cara pengumpulan data mereka karena pandemi. Sumber data tidak langsung dan pengumpulan data secara online sangat dianjurkan di situasi saat ini.

Dalam situasi yang mengharuskan orang-orang berada di rumah harusnya menjadikan mahasiswa tingkat akhir lebih bisa produktif khususnya dalam menyelesaikan skripsi mereka. Namun, hal ini juga bisa menjadi bumerang karena bisa menimbulkan sifat mager (malas gerak). Karena hal inilah kesadaran diri mahasiswa sangat diperlukan.

Momen Wisuda

Setelah KKN dan ujian hasil dari pengerjaan skripsi yang pastinya memiliki banyak rintangan, momen wisuda merupakan momen yang sangat sakral bagi mahasiswa dan keluarga. Momen saat berpakaian toga, penerimaan ijazah sekaligus penyampiran tali toga oleh pihak rektorat merupakan hal yang sangat berarti. Melakukan syukuran dengan mengundang kerabat dan teman terdekat juga menjadi tradisi di Indonesia.

Sayangnya, di tengah pandemi ini wisuda juga dilakukan secara online, merayakan dengan kerabat dan teman terdekat secara langsung juga tidak bisa dilakukan. Walaupun begitu, semoga hal ini tidak mengurangi sakralitas momen tersebut dan justru memunculkan kebanggaan tersendiri. Semangat!

Andi Nabila Meutia Rafika
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Editor: Sharfina Alya Dianti

Baca Juga:
Mahasiswa UMM Galakkan “New Normal” Ditengah Pandemi
Masa Pandemi, Tantangan atau Hambatan Pendidikan?
Refleksi Pemuda Merdeka di Tengah Pandemi Covid-19

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI