Mahasiswa UMM Galakkan “New Normal” Ditengah Pandemi

New Normal
New Normal

PMM UMM (Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) Desa Pegayaman, Buleleng-Bali, dalam program PMM Bhaktimu Negeri juga turut berupaya membantu pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau yang kini lebih dikenal dengan Covid-19. Salah satu usaha yang dilakukan oleh kelompok PMM 29 gelombang 6 ini adalah mereka telah mengusung program kerja yang bertujuan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesehatan bagi masyarakat di desa setempat.

“InshaAllah dari kami selaku perangkat desa dan mengawakili masyarakat Desa Pegayaman sendiri akan menerima PMM UMM kelompok 29 ini dengan tangan terbuka.” Ujar Muh. Qosim selaku salah satu perangkat desa saat ditemui di kediamannya (10/08) lalu.

Note: Dokumentasi dengan pihak desa dalam membicarakan program kerja.

Nantinya program ini akan berjalan selama 30 hari. Terhitung mulai tanggal 13 Agustus hingga 13 September 2020. Kelompok 29 gelombang 6 PMM UMM sendiri beranggotakan Rozy Syakbana, Saskia Damayanti, Yulianingsih yang berasal dari Fakultas Ekonomi Bisnis, Raudhia Azhary Nurmadina dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Muhammad Ibnu Hayaan berasal dari Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Malang.

“Paket Ajaib Pencegah” Covid-19

Adapun salah satu program kerjanya adalah melakukan aksi sosial dengan membagikan “paket ajaib” untuk mencegah covid-19 yang kian hari penyebarannya kian mengkhawatirkan. Tujuan dari aksi sosial ini tak lain untuk menyadarkan masyarakat bahwa penyebaran covid-19 dapat dikendalikan langsung lewat diri sendiri, yakni dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun serta dapat menggunakan handsenitizer apabila air bersih dan sabun keberadaannya sulit ditemui.

Isi dari “Paket ajaib”yang akan dibagikan oleh PMM Desa Pegayaman, di dalamnya terdapat masker kain 3 lapis, handsenitizer serta brosur yang berisikan kesiapan masyarakat yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi era new normal. Selain itu, sebagai bekal pengetahuan  dalam menghadapi era new normal, tim juga menjelaskan akan pentingnya penggunaan masker kain yang seharusnya digunakan sebagaimana anjuran yang dikutip dari WHO (World Health Organization) bahwa masker kain yang baik digunakan seharusnya terdiri dari 3 lapis di dalamnya.

Tak hanya itu saja, di dalam brosur yang akan dibagikan oleh tim, nantinya terdapat etika batuk yang dikutip langsung dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat menerapkan tata cara batuk yang benar, dengan cara menutup hidung dan mulut menggunakan tissue atau lengan baju. Sehingga penyebaran penyakit lewat udara bebas (droplets) dapat dikendalikan. Menteri Kesehatan Republik Indonesia sendiri telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/282/2020 tentang protokol kesehatan yang seharusnya dilakukan bagi masyarakat di tempat atau fasilitas umum. Aturan ini sendiri telah disahkan tertanggal 19 Juni 2020 di Jakarta.

Raudhia Azhary Nurmadina
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang/Ilmu Komunikasi

Editor: Muhammad Fauzan Alimuddin

Baca Juga:
Mahasiswa UMM Membangun Donasi untuk Penyandang Disabilitas yang Terdampak Pandemi Covid-19
Mahasiswa UMM Meningkatkan Produktivitas Penyandang Disabilitas dengan Produksi Masker Kain
Mahasiswa Undip Galakkan Kampanye “Ready for New Normal”

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI