Globalisasi, sebagai fenomena yang merambah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, di mana telah memicu perdebatan panjang mengenai dampak terhadap identitas nasional dan budaya bangsa. Proses integrasi dunia yang semakin intensif ini, tentunya ditandai dengan adanya arus informasi, modal, barang, dan manusia yang lintas bantas, telah membawa serta konsekuensi yang komplek dan multidimensi.
Sebelum membahas dampaknya, pentingnya untuk memahami globalisasi secara lebih mendalam. Globalisasi bukanlah fenomena baru, namun intensitas dan cakupannya di era modern ini jauh melampaui masa-masa sebelumnya.
Globalisasi dapat didefinisikan sebagai proses peningkatan, interkoneksi dan interdependensi antar negara dan Masyarakat di seluruh dunia, yang didorong oleh adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, serta liberasi perdagangan dan investasi. Dalam konteks ini, kita perlu memahami beberapa konsep, yaitu :
- Identitas Nasional merupakan kesadaran kolektif suatu bangsa akan jati dirinya, yang diwujudkan dalam nilai-nilai, norma, symbol, dan tradisi yang dianut bersama.
- Budaya Bangsa mencakup keseluruhan system gagasan, Tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang diwariskan secara turun-temurun.
- Akulturasi merupakan proses penyeragaman budaya akibat dominasi budaya global
- Homogenisasi budaya adalah proses penyeragaman budaya akibat dominasi budaya global.
Dampak Globalisasi terhadap Identitas NasionalÂ
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap identitas nasional. Baik secara positif maupun negative.
a. Dampak Positif
- Penguatan Kesadaran Global dimana meningkat kesadaran akan identitas global baik individu dan Masyarakat dan merasa menjadi bagian dari komunikasi dunia. Sehingga hal ini dapat mendorong adanya sikap toleransi, empati, dan Kerjasama antar bangsa
- Apresiasi Budaya Lokal memungkinkan budaya lokal untuk dikenal dan diapresiasi oleh Masyarakat internasional. Hal ini dapat meningkat rasa bangga terhadap budaya sendiri dan mendorong Upaya pelestariannya.
- Meningkatkan Jiwa Nasionalisme yang Adaptif, sikap nasionalisme suatu bangsa dapat menyesuaikan dengan adanya perubahan zaman.
b. Dampak Negatif
- Arus informasi dan budaya asing yang deras dapat menggerus identitas nasional, terutama di kalangan generasi muda. Mereka dapat terpengaruh oleh adanya gaya hidup dan nilai-nilai budaya asing, sehingga dapat melupakan atau meninggalkan budaya sendiri.
- Dalam beberapa kasus, globalisasi dapat memicu munculnya sentimen kedaerahan yang sempit dan eksklusif yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
- Dengan adanya masuk budaya asing dengan mudah dapat mengurangi rasa cinta akan budaya lokal
Dampak Globalisasi terhadap Budaya Bangsa
Dampak globalisasi terhadap budaya bangsa juga sangat kompleks dan beragam
a. Dampak Positif
- Globalisasi dapat memfasilitasi pertukaran budaya antar bangsa, yang dapat memperkaya Khazanah budaya suatu bangsa.
- Globalisasi mendorong inovasi dan kreativitas dalam berbagai bidang budaya, seperti seni, music, dan desain
- Globalisasi juga dapat memperluas wawasan Masyarakat tentang budaya-budaya lain di dunia, sehingga meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya
b. Dampak Negatif
- Globalisasi menyebabkan homogenisasi budaya, dimana budaya lokal semakin terpinggirkan oleh budaya global yang dominan
- Budaya lokal dapat dimodifikasi untuk kepentingan komersial, sehingga kehilangan makna dan nilai-nilai
- Arus budaya global sering kali didominasi oleh budaya, yang dapat menyebabkan westernisasi atau peniruan budaya barat secara berlebihan.
- Pergeseran nilai sosial yang terjadi di Masyarakat dapat menyebabkan oleh globalisasi. Nilai-nilai seperti gotong royong, dan sopan santun perlahan lahan memudar.
Upaya Pelestarian Identitas Nasional dan Budaya Bangsa
Dalam menghadapi tantangan globalisasi, diperlukan Upaya yang komprehensif dan berkelanjutan untuk melestarikan identitas nasional dan budaya bangsa. Adapun beberapa Upaya yang dapat dilakukan, antara lain:
- Meningkatkan Pendidikan dan penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini, agar generasi muda memiliki pemahaman dan kecintaan terhadap budaya sendiri.
- Meningkatkan promosi budaya lokal melalui berbagai media, baik tradisional maupun modern, agar lebih dikenal dan diapresiasi oleh Masyarakat.
- Mendukung pengembangan industri kreatif yang berbasis budaya lokal, agar dapat menciptakan produk dan layanan yang untuk dan berdaya saing
- Bersikap selektif terhadap budaya asing yang masuk, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.
- Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi untuk melindungi budaya lokal dari dampak negatif globalisasi, seperti pembatasan impor budaya asing yang merusak
- Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak sejak dini
- Teknologi dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya lokal kepada generasi muda, seperti melalui aplikasi atau media sosial.
- Pelestarian budaya membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan pelaku industri
Simpulan
Globalisasi membawa tantangan dan peluang bagi identitas nasional dan budaya bangsa. Penting bagi kita untuk bersikap bijak dan proaktif dalam menghadapinya. Dengan Upaya yang tepat, kita dapat memanfaatkan peluang globalisasi sambil tetap menjaga dan melestarikan kekayaan budaya bangsa dan negara.
Penulis: Nur Fadil Dwi Perkasa
Mahasiswa Politeknik Pengayoman Indonesia Jurusan Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan
Referensi
Abdullah, Taufik. (2006). “Identitas Nasional dan Globalisasi”. Jurnal Antropologi Indonesia, 30(1), 1-10.
Mas’oed, Mochtar. (2002). Globalisasi: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setyawati, dkk. (2021). Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Budaya: Kajian Hukum tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Suparlan, Parsudi. (2002). Globalisasi dan Perubahan Sosial: Perspektif Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News-