Filsafat dan Pemikiran Kaum Milenial

Filsafat Dan Pemikiran Kaum Milenial
Filsafat Dan Pemikiran Kaum Milenial

BAB 1

Hakikat Filsafat

Bab ini membahas apa arti Filsafat, Filsafat adalah cinta kebijaksanaan,seperti pandangan para ahli filsafat seperti Plato, Aristoteles, dan Rene descartes maka lahir dari keinginan untuk mencari kebenaran sejati. Karakteristik Filsafat melatih untuk berpikir secara mendalam, logis, kritis, dan menyeluruh.

Pada Filsafat memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah diharapkan pemikiran semakin kritis dalam ilmiahnya, memberi manfaat praktis bagi sebagian orang, salah satunya adalah mahasiswa.

Menurut pemikiran kaum milenial mempelajari filsafat bukan hanya tentang mencari kebenaran karena kebenaran hanya milik Tuhan YME. Dengan Filsafat, kita dapat mendewasakan pikiran dan memahami kehidupan dari banyak sisi, sehingga tidak mentah-mentah fakta yang ada melainkan mencari tahu asal usulnya.

BAB 2

Cabang – Cabang Filsafat 

Terdapat 3 cabang utama dalam filsafat:

Bacaan Lainnya

Ontologi : Membahas apa yang benar –benar ada(Keberadaan).

  •     Hubungan Ontologi dengan ilmu pengetahuan:
  1. Materialisme adalah suatu pandangan metafisik yang menganggap bahwa tidak ada hal yang lain selain materi.Materi adalah sesuatu hal yang dapat dilihat, diraba, berbentuk menempati ruang dan bersifat positivistik.
  2. Spiritualisme adalah suatu pandangan metafisika yang menganggap bahwa kenyataan yang dalam adalah roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam dan bersifat kerohanian.
  1. Epistimologi :Membahas bagaimana cara memperoleh pengetahuan.
  •      Metode memperoleh pengetahuan:
  1. Empirisme yang berpendirian bahwa seseorang dapat memperoleh pengetahuan melalui pengalaman.
  2. Rasionalisme yang berpendirian bahwa seseorang dapat memperoleh pengetahuan melalui akal.
  3. Fenomenalisme kant yang berpendirian bahwa seseorang dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman dan akal.
  4. Intuisionisme merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang diperoleh secara langsung
  • Aksiologi :Membahas tentang nilai, baik-buruk, manfaat, dan estetika (keindahan)

BAB 3

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Bab ini menjelaskan bagaimana Filsafat dan ilmu saling berkaitan, ilmu berkembang dari rasa ingin tahu yang dirangsang oleh filsafat.

Antara Filsafat dan ilmu memiliki persamaan, dalam hal bahwa keduanya merupakan hasil ciptaan pemikiran manusia, yaitu berpikir filosofis, spekulatif dan empiris ilmiah.

Perbedaan antara keduanya, terutama untuk filsafat menentukan tujuan hidup dan ilmu menentukan sarana untuk hidup. Karenanya, filsafat inilah kemudian disebut sebagai induknya ilmu pengetahuan.(Susanto, 2013).

Baca juga: Meningkatkan Minat dan Kualitas dalam Menghafal Al-Quran Melalui Filsafat

Filsafat sebagai landasan  filosofis bagi ilmu pengetahuan:

1.Kerangka Teori(theoritical framework)

2.Paradigma Ilmiah(scientific umbrella)

3.Asumsi Dasar

BAB 4

Aspek Ilmu Pengetahuan 

Bab 4 mengulas tentang dimensi filsafat dari ilmu pengetahuan yaitu Ontologi(apa yang ingin diketahui), Epistemologi(Bagaimana cara mengetahui) dan Aksiologi(Untuk apa pengetahuan tersebut).

Kata Ontologi,  Epistemologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani. Kata Ontologi berasal dari kata “Ethos yang berarti berada (yang ada).

Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani artinya knowledge yaitu pengetahuan. Kata tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu logia artinya pengetahuan dan episteme artinya tentang pengetahuan.

Jadi pengertian etimologi tersebut, maka dapatlah dikatakan bahwa epistemologi merupakan pengetahuan tentang pengetahuan.

Dan kata Aksiologi berasal dari kata “Demos” yang berarti bermanfaat. Ketiga kata tersebut ditambah dengan kata logos berarti ilmu pengetahuan, ajaran dan teori.

Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini dan bagaimana keadaan yang sebenarnya Epistemologi adalah ilmu yang membahas secara mendalam segenap proses penyusunan pengetahuan yang benar.

Sedangkan Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang ditinjau dari sudut kefilsafatan.

Dengan demikian Ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang ada Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori, sedangkan Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan.

Pemikiran kaum milenial adalah melihat filsafat sebagai alat untuk mengkritisi ilmu dan memperdalam makna pengetahuan.

BAB 5

Teori Kebenaran dan Fisika 

Bab ini menyambungkan konsep kebenaran dalam filsafat dengan ilmu fisika, seperti teori koherensi, korespondensi, dan pragmatisme. Contohnya peristiwa apel jatuh yang menginspirasi Newton menemukan teori Gravitasi.

  1. Ukuran kebenaran :
  • Berpikir merupakan suatu aktivitas manusia untuk menemukan kebenaran
  • Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain
  • .Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran.
  1. Teori-teori kebenaran menurut filsafat:
  • Teori Corespondence
  • Teori Consistency
  • Teori Pragmatisme
  • Kebenaran Religius
  • Kebenaran Koherensi
  • Kebenaran Paradigmatik

BAB 6

Filsafat, Ilmu dan Agama

Bab ini mengulas hubungan antara ketiganya, yaitu filsafat, ilmu dan agama.

1. Korelasi Filsafat, Ilmu dan Agama

Filsafat dan ilmu memiliki hubungan yang kompleks, yaitu keduanya sama-sama berpikir secara reflektif dan sistematis. Filsafat mengkaji hubungan antara temuan ilmu dengan agama,moral dan seni. Sementara itu ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif .

Dengan demikian filsafat dan ilmu memiliki wilayah kajiannya tersendiri, dengan filsafat mencari jawaban terhadap masalah yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, dan agama mencari jawaban terhadap masalah yang tidak bisa dijawab oleh filsafat.

2. Pemikiran kaum Milenial terhadap Filsafat, Ilmu dan Agama

Filsafat, ilmu, dan agama memiliki hubungan yang erat dalam mencari kebenaran. Ilmu Perbandingan Agama dapat membantu memahami agama-agama lain dan menemukan keunggulan ajaran Islam.

Filsafat dan ilmu memiliki hubungan horizontal yang saling terkait, sedangkan agama memiliki hubungan vertikal dengan Tuhan.

Ketiga aspek ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran, namun dengan pendekatan dan dimensi yang berbeda. Dengan demikian, mempelajari filsafat, ilmu, dan agama dapat membantu memahami kebenaran dan meningkatkan dialog, kerukunan hidup beragama, dan dakwah.

BAB 7

Khazanah Ilmiah

Pada bab khazanah ilmiah ini menjelaskan beberapa konsep-konsep penting dalam ilmu seperti Teori, hukum,dalil, dan aksioma, dan dijelaskan juga bagaimana konsep tersebut digunakan dalam fisika. Filsafat berperan membantu membedah dasar-dasar logis dari itu semua.

BAB 8

Metode Ilmiah 

Metode ilmiah tersusun dari dua kata yaitu “metode” dan “ilmiah”.Secara sederhana, metode sering diartikan sebagai cara untuk melakukan sesuatu.

Sementara itu menurut KBBI, Ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat(kaidah) ilmu pengetahuan.

1. Syarat Metode Ilmiah

  • Objektif
  • Metodik
  • Sistematik
  • Berlaku umum

Selain syarat metode ilmiah bab ini juga menerangkan tentang kriteria, unsur-unsur, karakteristik, langkah-langkah dan manfaat dari metode ilmiah.

Menurut pemikiran kaum milenial Metode ilmiah sudah tepat dan tidak perlu ditambah, tetapi perlu diterapkan pada topik penelitian yang relevan dengan keadaan terkini, seperti teknologi dan ilmu fisika, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memungkinkan penelitian lanjutan.

Metode ilmiah juga dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji hasil penelitian sebelumnya dan memvalidasi hasilnya.

Baca juga: Resume Buku Mata Air Filsafat: Logika, Fisika, dan Metafisika

BAB 9

Sarana Berfikir Ilmiah dalam Filsafat

Ilmu sangat bergantung pada sarana berpikir secara logis , yaitu :

1. Bahasa(Untuk menyampaikan ide)

Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah.

Ciri-ciri bahasa;

  • Sistematis
  • Arbitrer
  • Ucapan/ Vokal
  • Sebagai simbol yang mengacu pada objek

2. Matematika (Untuk hitungan dan analisis)

Matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual. Matematika memberikan bahasa, proses, dan teori yang memberikan ilmu  suatu bentuk kekuasaan.

  • Logika: Menurut Bakhtiar (2009:212),” Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan , karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.”
  • Statistika: Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Menurut  (Sudjana 1996:3), Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan pengumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

BAB 10

Moral dan Ilmu

Etika adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang nilai baik dan buruk. Etika disebut juga Filsafat Moral, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan moral dari kata mores yang berarti cara hidup atau adat.

  • Filsafat ilmu dan moral terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan:

Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia, dan keseimbangan ekosistem, serta bertanggung jawab pada kepentingan umum dan generasi mendatang.

Tanggung jawab etis ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya tentang penerapan yang tepat, tetapi juga tentang memastikan bahwa penemuan baru tidak merugikan manusia dan lingkungan.

Filsafat ilmu memberikan landasan logis untuk metode keilmuan dan memastikan bahwa ilmuwan memiliki pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu alam dan sosial untuk memecahkan persoalan kemanusiaan secara harmonis.

  • Pemikiran kaum milenial :

Antara moral dan etika dengan ilmu pengetahuan terdapat kaitan. Dalam penggunaan ilmu pengetahuan memerlukan pemahaman etika dan norma untuk menentukan apakah ilmu pengetahuan tersebut baik atau buruk.

Etika dan norma juga menjadi landasan perkembangan ilmu pengetahuan dimana dalam perkembangannya harus sesuai dengan etika norma yang sudah melekat pada masyarakat.

BAB 11

Dampak Ilmu

Dalam bab ini menjelaskan dampak positif dan negatif terhadap manusia , lingkungan, iman taqwa dan dunia pendidikan.

Pemikiran kaum milenial:

Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak besar pada kehidupan manusia, baik positif maupun negatif.

Filsafat ilmu dapat membantu mengarahkan pengembangan teknologi agar tetap pada koridor kepentingan bersama dan tidak melanggar nilai-nilai etik, moral, dan agama.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan implikasi dari pengembangan dan penerapan teknologi agar dapat membawa manfaat bagi manusia dan lingkungan.

Teknologi dapat membawa kemudahan dan kecanggihan, tetapi juga dapat membawa kesengsaraan jika disalahgunakan. Maka, penting untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.

Baca juga: Filsafat Hukum Refleksi Filsafat Pancasila, Hak Asasi Manusia, dan Etika

Kesimpulan 

Buku ini membahas filsafat secara mendalam dengan bahasa yang disesuaikan untuk generasi milenial. Filsafat dijelaskan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan dan usaha manusia untuk memahami segala hal secara rasional dan kritis.

Buku ini memuat pandangan tokoh-tokoh besar seperti Plato, Aristoteles, dan Descartes serta menggali hubungan antara filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama.

Filsafat membantu manusia mencari kebenaran, mengenal nilai, dan mengembangkan ilmu. Kaum milenial diajak untuk berpikir terbuka, tidak hanya menerima informasi, tapi juga memahami makna dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Ani Rohmah

Mahasiswa Pendidikan Agama islam, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses