Latar Belakang
Dalam era digital yang semakin berkembang, perilaku konsumen mengalami perubahan secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya penggunaan media sosial serta platform e-commerce.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2024), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221.563.479 jiwa, dengan tingkat penetrasi sebesar 79,5% dari total populasi.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki akses ke internet, yang mendukung tingginya penggunaan platform digital, seperti Shopee dan TikTok.
Kedua platform digital ini populer di kalangan masyarakat Indonesia, yang tidak hanya menjadi media hiburan maupun komunikasi, tetapi juga dapat menjadi sarana promosi dan transaksi jual beli yang sangat efektif.
Pesatnya perkembangan teknologi ini turut mendorong peralihan pola belanja dari metode konvensional ke belanja online, yang pada gilirannya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen, baik dalam melakukan pembelian maupun kemudahan dalam mengakses informasi.
Dalam hal ini, inbound marketing menjadi salah satu strategi yang menawarkan keuntungan dalam mempromosikan produk (Bezhovski, 2016).
Salah satu contoh penerapan inbound marketing dapat ditemukan pada aktivitas yang dilakukan oleh influencer atau content creator dalam mempromosikan maupun mengulas suatu produk.
Strategi semacam ini menjadi salah satu bentuk promosi yang efektif di era digital saat ini (Ilmi, 2025).
Konten review kini telah menjadi sumber informasi bagi konsumen sebelum mengambil keputusan pembelian, yang pada akhirnya memberikan manfaat dalam memasarkan produknya.
Namun, di sisi lain, kemudahan akses dan paparan berulang terhadap konten semacam ini juga dapat mendorong terjadinya keputusan pembelian secara impulsif.
Fenomena pembelian impulsif semakin marak terjadi, terutama pada pengguna aktif platform Shopee dan TikTok yang kerap terpapar konten review dari influencer, pengguna lain, maupun iklan bersponsor.
Dengan adanya fenomena tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh paparan konten review terhadap keputusan pembelian impulsif, dengan fokus pada pengguna Shopee dan TikTok.
Baca Juga:Â Efek Diderot dan Perangkap Konsumsi: Mengapa Satu Pembelian Mengarah ke Lainnya?
Kajian Teori
Online Customer Review
Dalam konteks pemasaran, word of mouth (WOM) merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk melakukan pemasaran pada suatu produk.
Strategi ini dapat tercermin melalui ulasan yang diberikan konsumen setelah mereka melakukan pembelian pada suatu produk (Gibran & Juliandara, 2025).
Ulasan yang diberikan konsumen lain, baik dalam bentuk foto atau video review maupun ulasan testimoni yang tersedia dalam fitur Shopee dan TikTok, dapat membantu konsumen lain untuk melakukan pertimbangan dalam menentukan keputusan pembelian baik yang bersifat rasional maupun irasional.
Perilaku Impulsif
Rook & Fisher (1995) menjelaskan bahwa pembelian spontan atau impulsif merupakan suatu bentuk keputusan pembelian yang dilakukan secara tiba-tiba oleh konsumen, tanpa perencanaan sebelumnya, yang umumnya dipicu oleh ketertarikan terhadap barang dagangan yang ditawarkan.
Proses pembelian ini sering kali muncul karena didasari oleh faktor emosional, yaitu ketika konsumen memiliki emosi positif sehingga mendorong mereka melakukan pembelian.
Selain itu, dorongan seseorang melakukan pembelian secara impulsif biasanya juga dipicu oleh keinginan untuk mencari kesenangan, lemahnya kontrol diri, serta kebutuhan untuk mengesankan orang lain (Harahap & Amanah, 2022).
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh paparan konten review terhadap keputusan pembelian impulsif, dengan fokus pada pengguna Shopee dan TikTok.
Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur fenomena sosial secara objektif melalui data numerik dan analisis statistik (Sugiyono, 2013).
Baca Juga:Â Dampak Fitur Live Shopee Marketplace Terhadap Peningkatan Penjualan Produk UMKM Lokal
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil model fit, diperoleh nilai koefisien sebesar 1.58, dengan nilai signifikansi sebesar 0.214, (p>0.01) yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh Online Customer Review terhadap Pembelian Impulsif pada pengguna Shopee dan TikTok bersifat positif, tetapi tidak signifikan.
Selain itu, diketahui juga bahwa, nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0.0319 yang artinya, variabel Online Customer Review berpengaruh sebesar 3.19% terhadap Pembelian Impulsif dan 96.81% dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Online customer review memberikan kemudahan bagi konsumen lain, salah satunya memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai suatu produk.
Namun, hal ini tidak menjamin konsumen melakukan keputusan pembelian, seperti hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa online customer review tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara impulsif.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kebutuhan konsumen yang berbeda-beda. Ini diperkuat berdasarkan hasil kuesioner yang menunjukkan 62% responden melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhannya dan tidak terpengaruh review online.
Artinya, meskipun banyaknya review yang tersedia tetap dipertimbangkan secara rasional oleh konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Faktor lain, seperti kepercayaan juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam melakukan pembelian. Meskipun terdapat banyak ulasan di Shopee dan TikTok, tidak menjamin review yang diberikan dapat dipercaya (Della Saskiana, 2021).
Baca Juga:Â Syarat dan Cara Gen-Z Jadi Affiliate Marketing TikTok
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa online customer review memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Meskipun online customer review dapat memberikan manfaat, tetapi terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti kebutuhan yang berbeda pada setiap orang dan juga kepercayaan konsumen terhadap review yang tersedia.
Penulis
1. Nurul ApriliaÂ
2. Leli AdeliaÂ
3. Shafira Rahma Amalia Putri
4. Alvin Eryandra
Mahasiswa Prodi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Daftar Pustaka
APJII. (2024). berita. Retrieved from https://apjii.or.id/: https://apjii.or.id/berita/d/apjii-jumlah-pengguna-internet-indonesia-tembus-221-juta-orang
APJII. (2024) berita. Retrieved from https://apjii.or.id/: https://apjii.or.id/berita/d/pengguna-internet-di-indonesia-meningkat-di-2024
Bezhovski, Z. (2016). Inbound Marketing – A New Concept in Digital Business. International Scientific Conference of the Romanian, November 2015, 26–34.
Della Saskiana. (2021). Pengaruh Online Customer Review, Online Customer Rating, E-Service Quality, E-Trust Dan Harga terhadap Keputusan Membeli pada Konsumen Marketplace Shopee di Surabaya.
Gibran, R., & Juliandara, L. (2025). Pengaruh Review dan Affiliate Marketing terhadap Impulsive Buying Konsumen Tiktok. JIMEA (Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 9(1), 2109–2122.
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2022). Memahami Impulsif Buying Dalam Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal Manajemen Dan Bisnis (Performa), 19(01). https://doi.org/10.29313/performa.v19i01.9719
Ilmi, M. (2025). Pengaruh Konten Review TikTok sebagai E-WOM terhadap Perilaku Impulsive Buying Produk Basreng. The Commercium, 09(01), 287–297.
Rook, D. W., & Fisher, R. J. (1995). Normative Influences on Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Research, 22(December), 305–313.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA.
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News