Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Pendidikan bisa dicapai oleh semua orang mulai dari yang kecil hingga yang tua.
Pendidikan sangat penting bagi setiap orang untuk mendidik dan mengembangkan potensi pada dirinya. Dalam pendidikan terdapat komponen yang berperan sangat penting yaitu guru dan siswa, yang mana guru sebagai pengajar dan siswa sebagai yang diajar.
Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 “Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Guru merupakan pendidik yang memberikan pendidikan, pelatihan, dan motivasi kepada siswanya mengenai apa yang terjadi di sekolah. Ketika proses belajar berlangsung, guru memiliki tanggung jawab untuk mendorong, membimbing, dan menyediakan lingkungan yang tepat bagi siswanya.
Di sekolah, guru harus mampu memberikan pelajaran yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa. Melalui penyampaian materi, guru harus membuat proses pembelajaran yang menarik agar dapat memotivasi siswa untuk belajar aktif di kelas. Peran guru sangat penting bagi siswa.
Pendidikan guru yang berhasil adalah pendidikan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan siswa yang berbeda dan meningkatkan keterampilan siswa. Kemajuan baru dalam proses pembelajaran membawa hasil bagi guru dan memperkuat peran dan kemampuannya.
Hal ini karena proses belajar mengajar siswa dan hasil belajar sangat ditentukan oleh peran dan kemampuan guru. Guru yang kompeten dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mengelola kelas mereka dengan lebih baik, sehingga dapat memastikan hasil belajar siswa yang optimal. Berdasarkan Kemendikbud tahun 2020 ada beberapa peranan guru SD di antaranya:
Baca Juga: Kompetensi Guru yang Tumpul Bisa Mencetak Generasi Unggul?
- Guru bertindak sebagai pengajar
Artinya guru harus bisa mengenalkan siswa pada topik yang efektif dan mudah dipahami sebelum menyampaikan materi kepada siswa. - Peran sebagai pembimbing
Untuk menjadi sosok pembimbing, guru harus mampu menjadi panutan yang dapat ditiru oleh siswanya. Jika guru telah mampu menunjukkan contoh teladan yang baik bagi siswa, maka tugas membimbing akan lebih mudah dilakukan. Sebagai pembimbing, guru dituntut agar memiliki kemampuan profesional dalam menguasai dan melaksanakan teknik-teknik bimbingan. - Peran sebagai pelatih
Peran guru SD yang utama adalah sebagai pengajar yang mendidik. Peran sebagai pelatih biasanya tidak terlalu dituntut, karena peran tersebut lebih banyak dilakukan oleh guru dengan siswa yang telah dewasa. Siswa SD banyak memerlukan bimbingan dan pengajaran dari guru. - Guru sebagai organisator
Guru berperan penting menciptakan proses edukatif yang bisa dijelaskan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya). - Guru sebagai pengelola kelas
Guru dalam peranannya sebagai pengelola kelas, hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan-tujuan pendidikan. - Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. - Guru sebagai inspirator
Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik.
Baca Juga: Rendahnya Mutu Pendidikan, Rendahnya Kesejahteraan Guru
Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih.
Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif, antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi, dalam praktiknya di lapangan sulit untuk menemukan guru yang mampu mengintegrasikan keempat kemampuan tersebut dengan sempurna.
Seorang guru adalah manusia biasa. Ia bukan manusia super yang tanpa cacat. Guru adalah manusia biasa yang sekaligus memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penulis:
Muhammad Shodiq Ash Sidqi
Mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi