Mengenal Kenakalan Remaja dan Cara Menanganinya

Remaja merupakan suatu aset yang dimiliki suatu negara. Tetapi banyak yang terjadi dengan remaja sekarang, contohnya narkoba dan geng motor. Hal ini adalah masalah yang tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari peraturan hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.

Ada banyak faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja yang harus diperhatikan. Salah satu cara mengatasinya yaitu bimbingan dari orang tua dan juga dari lingkungan yang baik. Remaja adalah masa dari anak-anak ke dewasa.

Seorang remaja sudah tidak dapat dikatakan sebagai anak-anak, tetapi Ia belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Seorang remaja sedang berada di fase mencari pola hidup yang sesuai dengan dirinya dan sering melakukan hal-hal yang baru walaupun melalui beberapa kesalahan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Kenakalan Remaja

Kesalahan yang dilakukan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi lingkungan dan orang tua. Kesalahan yang dilakukan hanya menyenangkan bagi lingkungan sebayanya. Hal tersebut karena mereka sama-sama dalam masa sedang mencari identitas.

Kesalahan-kesalahan tersebutlah yang sering disebut kenakalan remaja. Beberapa waktu belakangan ini beberapa media masa memberitakan tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Beberapa contoh kriminal tersebut yaitu perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan masih banyak lagi lainnya.

Kenakalan remaja sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak bahkan sampai orang dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dikatakan dewasa.

Pada masa ini berada pada masa transisi dan mencari identitas diri, maka sering melakukan perbuatan yang biasa disebut dengan istilah kenakalan remaja.

Penyebab Kenakalan Remaja

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan remaja. Beberapa faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor ekternal. Berikut beberapa faktor kenakalan remaja:

Baca Juga: Penyebab Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya

Faktor Internal

  1. Krisis indentitas
    Perubahan biologis dan sosiologis pada remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, kembangkan rasa konsistensi dalam hidup. Kedua, realisasi identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
  2. Remaja dengan pengendalian diri yang rendah
    Tidak mampu belajar dan membedakan antara perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, akan terseret ke dalam perilaku “nakal”. Juga bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan antara kedua perilaku tersebut, tetapi tidak dapat mengembangkan pengendalian diri berdasarkan pengetahuannya sendiri.

Faktor Eksternal

  1. Kurangnya perhatian dari orang tua dan kurangnya kasih sayang
    Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terkecil yang berperan memberikan fondasi primer untuk perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekolah ikut membantu memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
  2. Kurangnya pemahan tentang keagamaan
    Kurangnya bimbingan agama dalam kehidupan keluarga juga menjadi faktor terjadinya kenakalan remaja. Agama memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan moral karena nilai-nilai moral yang bersumber dari agama tetap konstan sepanjang waktu dan tempat.
  3. Pengaruh lingkungan sekitar
    Pengaruh budaya Barat, dan interaksi dengan teman sebaya seringkali mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya terjerumus ke dalamnya. Lingkungan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi perilaku dan kepribadian remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang keras, begitu juga moralnya. Sebaliknya, jika dia berada di lingkungan yang baik, dia juga akan baik-baik saja.

Baca Juga: Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Cara Menangani Kenakalan Remaja

  1. Mengendalikan Diri
    Orang tua kerap kali kehilangan kendali menghadapi perilaku nakal remaja. Jika ingin mengendalikan remaja, maka hal yang perlu dilakukan adalah mengendalikan diri sendiri. Orang tua perlu tahu kapan waktu berkomunikasi yang tepat untuknya dan untuk anak. Jika orang tua masih dalam keadaan marah, maka disarankan untuk menunggu hingga kemarahan reda.
    Salah satu ciri umum remaja adalah mereka senang memprovokasi orang tua sehingga orang tua bereaksi negatif. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh hilang kendali dan harus tenang  dalam menghadapi remaja.
  2. Membangun Komunikasi Asertif
    Pada masa remaja, individu lebih senang “curhat” atau mengungkapkan perasaan dan menceritakan masalahnya kepada teman sebaya. Remaja merasa khawatir dan tidak nyaman mengomunikasikan dengan orang tua karena takut orang tua akan bereaksi negatif. Oleh karena itu, cara paling baik agar remaja mau menceritakan tentang dirinya kepada orang tua adalah dengan membangun komunikasi asertif.
    Orang tua perlu mengajari remaja bahwa mengungkapkan perasaan, baik positif maupun negatif kepada orang tua adalah hal yang tidak dilarang. Orang tua dapat mengajak anak berbicara tentang kehidupan, rutinitas, hobi, dan minat mereka. Ini adalah cara untuk menarik remaja ke dalam percakapan yang lebih serius. Berikut adalah hal yang dapat dilakukan:
    • Orang tua dapat membuka percakapan dengan menawarkan minum kopi atau teh bersama agar keduanya dapat berada dalam kondisi rileks dan nyaman.
    • Menemukan kesamaan antara orang tua anak. Misalnya anak laki-laki dan ayah sama-sama menyukai olahraga, dan anak perempuan dan ibu menyukai film yang sama.
    • Mendengar tanpa menghakimi. Anak ingin merasa dimengerti dan bernilai di hadapan orang tua, oleh karena itu orang tua harus fokus dan menunjukkan kontak mata ketika anak berbicara meskipun anak berbicara menunduk atau menghadap ke arah lain. Ketika anak berbicara, orang tua harus mendengarkan tanpa menghakimi, menghina, menginterupsi, dan mengkritisi.
  3. Membuat Batasan yang Jelas
    Orang tua dan anak perlu duduk bersama membuat aturan dan batasan-batasan jelas. Adapun batasan dan aturan tersebut harus masuk akal dan dengan alasan yang dapat diterima. Membuat aturan bersama penting agar anak belajar bagaimana berkomitmen atas apa yang telah dibuat dan disetujuinya.
  4. Memahami Kenapa Anak Terlibat dalam Kenakalan Remaja
    Orang tua cenderung untuk marah dan menghakimi ketika anak berbuat sesuatu yang melanggar norma, tanpa mengetahui alasan kenapa anak berbuat demikian. Sikap seperti ini tidak adil bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus menelusuri penyebab anak menjadi nakal agar langkah dalam mengatasi juga tepat.

Penulis: Fitria Mardi Restuningsih
Mahasiswa Jurusan PGSD University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI