Pemilu bukan hanya soal memberi suara, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap suara memiliki bobot yang sama dengan jumlah para pemilih di wilayah tersebut dan berasal dari data yang akurat.
Mahasiswa Universitas Internasional Batam (UIB) melakukan aksi nyata di tengah dinamika perubahan data dan kesulitan di daerah terpencil.
Dengan semangat nasionalisme, mahasiswa UIB membantu Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) dalam menyempurnakan data dan memastikan transparansi dalam pemilu/pilkada pada tahun 2024 mendatang.
Aksi ini tak berhenti pada mengumpulkan dan memvalidasi data saja, mahasiswa UIB juga melakukan kolaborasi bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Riau.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghadirkan pengawasan yang lebih partisipatif dan luas. Dengan dukungan mahasiswa, Bawaslu memperoleh kekuatan tambahan dalam memastikan pemilu yang adil dan jujur.
Dengan semangat melayani, mahasiswa UIB melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data warga dengan berbekalkan G-from kuesioner yang diperoleh dari Bawaslu.
Mahasiswa UIB berhasil mencapai target coklit di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) Tanjung Riau, mulai dari TPS 01, 02, hingga TPS 26.
Dalam hal perolehan sampel data warga Tanjung Riau, seluruh anggota yang berpartisipasi berhasil mengumpulkan data warga setempat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pada saat wawancara dilakukan, terdapat masalah umum yang muncul dalam proses pencocokan data pemilih. Masalah tersebut adalah ketidaksesuaian penempatan TPS dengan alamat tempat tinggal sang pemilih.
Contohnya, ada situasi di mana seorang pemilih saat ini bertempat tinggal di Tanjung Riau, namun TPS untuk memilih berlokasi di Belakang Padang.
Selain itu, ada pula kasus di mana pemilih beralamat di Tanjung Riau, tetapi TPS yang ditetapkan berada di Batu Aji, dan sebagainya.
Adapun beberapa faktor mengapa masalah ini dapat terjadi, seperti belum diurusnya surat pindah oleh pemilih, serta adanya ketidaksesuaian antara alamat yang tertera pada KTP dengan lokasi tempat tinggal saat ini.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Mahasiswa UIB bertindak sebagai perantara antara masyarakat yang memilih dan Bawaslu yang dimana para mahasiswa dengan sigap menghubungi pihak Bawaslu, sehingga warga yang menghadapi masalah dapat diberikan penjelasan dan solusi yang tepat terkait permasalahan penempatan TPS yang dihadapi oleh sang pemilih.
Luaran nyata terlihat dalam data pemilih yang lebih akurat dan valid untuk Pemilu 2024. Tidak hanya itu, kesadaran masyarakat pun tumbuh, serta kerjasama dengan berbagai pihak semakin kuat.
Gambar dan video dokumentasi adalah bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga belajar di lapangan dalam membangun pemilu yang lebih baik.
Aksi mahasiswa UIB adalah bukti nyata bahwa pemilu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Pemilu yang bersih dan adil adalah hasil dari kolaborasi dan semangat bersama.
Mari terus bergandeng tangan untuk membangun Indonesia yang lebih baik melalui proses pemilu yang transparan dan representatif.
Kita adalah pemangku kepentingan dalam masa depan bangsa ini, dan dengan aksi-aksi nyata, kita bisa merajut masa depan demokrasi yang gemilang.
Penulis: Suku Mandar 2 – 2GAMT
- Sandy Estrina Claudya Marpaung (2241230)
- Icha Heriaty Togatorop (2241232)
- Natasya Cahyani (2241233)
- Muthia Andini (2231146)
- Marsheila Pratista (2261001)
- Ethan Abednego Tjahyadi (2242142)
- Rizky Putra (2261003)
- Antoni Foo Siang An (2231145)
- Winson (2261002)
- Benson Pang Tian Poh (2231147)
- Frandy Tansri (2261005)
- Wildan Laksmana Sakti (2231148)
- Melvina (2242143)
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
