Lemahnya Penerapan Pancasila pada Pelajar

Pancasila pada Pelajar
Ilustrasi Pelajar (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Baru-baru ini masyarakat dihebohkan oleh kasus perundungan di kalangan anak SMP daerah Cilacap, Jawa Tengah. Kekerasan ini viral karena video yang beredar di media sosial.

Video yang berdurasi 4 menit 14 detik tersebut memperlihatkan sekelompok siswa namun hanya seorang siswa yang yang merundung korban.

Pelaku terlihat merundung korban dengan cara dipukul, ditendang sampai tersungkur dan terpental berkali-kali. Teman-temannya yang melihat ini tidak membantu dikarenakan pelaku mengancam agar tidak ikut campur.

Kasus bullying jelas salah karena dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2 Pancasila yaitu hak dan martabat seseorang tidak dihargai, dimana seorang individu diperlakukan tidak setara karena individu lain menganggap dirinya lebih baik dalam segi tertentu.

Bacaan Lainnya

Kejadian ini menggambarkan bahwa masih ada kelemahan dalam penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut karena Pancasila hanya dipelajari buka diterapkan.

Seharusnya suatu pendidikan bukan hanya fokus kepada akademik namun juga mengefektifkan pembinaan moral agar tidak ada penyimpangan nilai-nilai Pancasila untuk mengembalikan kesadaran para pelajar dan menambah wawasan berkebangsaan demi menjaga nilai-nilai Pancasila.

Diperlukannya juga penguatan nilai-nilai keagamaan sesuai keyakinan pemeluknya masing-masing dalam pembelajaran pendidikan agama.

Setelah apa yang semua diajarkan harus menjadi pedoman dalam bertindak dan berperilaku.

Menjaga nilai Pancasila di era sekarang menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia sendiri karena adanya arus globalisasi dan penggunaan teknologi yang bebas memudahkan masyarakat menerima informasi baru dan terkadang tidak disaring.

Banyaknya informasi yang masuk mengakibatkan perubahan perilaku-perilaku yang sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila.

Agar hal tersebut tidak terjadi kita harus menolak tegas atau paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila.

Marilah kita tanamkan kesadaran dalam diri kita sendiri. Kita harus menjaga nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya agar tidak terjadi kegiatan yang merugikan orang lain.

Jika ada perilaku yang menyimpang kita harus sigap menanganinya, jangan hanya sebagai penonton. Pelaku harus diberikan sanksi yang semestinya.

Mulai dari diri sendiri untuk menjadi penggerak di lingkungan karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga nilai-nilai Pancasila di masa mendatang.

 

Penulis: Tiara Fasya Afifa
Mahasiswi Administrasi Publik, Universitas Negeri Yogyakarta

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses