Respon Cepat Pemerintah Soal Harga Beras yang Melejit

Respon Pemerintah Soal Harga Beras
Ilustrasi Beras (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pemerintah akan menambah jumlah impor beras sebanyak 1,6 juta ton. Pada Februari 2024, upaya tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan stok beras kebutuhan masyarakat Indonesia.

Harga beras di Indonesia saat ini mencapai Rp16.000 per kilogram, sedangkan harga beras dunia saat ini mencapai USD 670 per ton sebelumnya harga beras tersebut dikisaran USD 460 per ton. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo mengatakan impor beras dilakukan untuk mencukupi stok hingga lebaran idul fitri sebagai upaya menjaga keseimbangan harga beras. 

Mentop Up stoknya bulog, bulog itu harus ada 1,2 juta ton. Stok level terakhir adalah 800 ribu ton, good intensivenya sekitar 500-800 ribu ton. Jadi memang kita harus terus menjaga stok di 1,4 juta ton dan saya pastikan bahwa stok ini cukup sampai dengan lebaran”. Ujar Arif usai Rakornas Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas yang diselenggarakan di Depok pada selasa (27/02/24).

Bacaan Lainnya

Arif menyebut pihaknya sedang melakukan upaya impor beras bersama Perum Bulog untuk mencukupi ketersediaan pangan 2024 sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ia juga menjelaskan produksi beras bulanan Februari sebesar 1,3 juta ton dengan rata rata konsumsi 2,5 juta ton per bulan.

Dalam Program Profit CNBC Indonesia, Rabu (28/02/2024). Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menyatakan mengenai kebijakan impor beras pada 2024 ini didorong oleh produksi beras domestik yang masih kurang dibandingkan dengan tahun 2023.

Produksi di bulan Januari itu kita juga mengalami defisit yang lumayan tinggi kalau kita rata-ratakan Januari-Februari kita mengalami defisit sekitar 2,7 juta ton. Kemudian dari situ memang di bulan Maret itu terjadi produksi sekitar 3 juta ton tapi kalau dibandingkan dengan yang lalu ini sebenarnya juga relatif sangat kurang, karena pada bulan Maret tahun lalu atau 2023 bisa mencapai 5 koma sekian juta ton”. Tutur Astawa.

Kelangkaan komoditas beras pada masa kini yang diisukan akibat molornya masa panen menyebabkan supply dan demand di masyarakat menjadi tidak seimbang sehingga memicu inflasi.

Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam acara Economic Outlook 2024 CNBC Indonesia pada Kamis (29/2/2024), mengatakan inflasi volatile food mengalami peningkatan yang mulanya pada Desember 2023 sebesar 6,73% menjadi 7,22% pada Januari 2024.

Core inflation kami sudah nyaman, tapi volatile food kita harus waspadai bersama, terutama beras”. Ujar Juda.

 

Penulis:

  1. Keisha Huwaida
  2. Nurul Amalia

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses