Dari Penyanyi Kafe hingga Bisnis Keripik Kentang dan MLM karena Pandemi

Bisnis Keripik dan MLM

Zeannette (27) atau yang akrab dipanggil Nanet sudah 3 tahun lamanya bekerja sebagai penyanyi di kafe daerah Jakarta Utara. Ia juga harus menerima dampak akibat Covid-19. Sejak pandemi Covid-19 berlangsung dan PSBB yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta, Nanet harus kehilangan pekerjaannya sebagai penyanyi kafe. Menurutnya, pemilik kafe juga sedang mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi ini sehingga mereka juga harus meminimalisir pengeluaran terutama untuk para pemusik di kafe. Selama tidak mendapatkan panggilan untuk bernyanyi di kafe, Nanet mulai membuka usaha bisnis keripik kentang untuk mendapatkan pemasukan. Selain itu, ia juga mulai mengikuti bisnis skincare MLM yang sedang marak dan menjadi pilihan banyak orang di saat pandemi.

“Puji Tuhan pendapatannya cukup, bahkan lebih dari yang aku dapat saat menjadi penyanyi. Ya karena berkat Tuhan juga ya asal kita juga konsisten dalam menjalankannya,” ujar Nanet saat diwawancarai. Meskipun sedih karena harus kehilangan pekerjaannya yang sudah lama ia tekuni, Nanet tidak larut dalam kesedihan itu terlalu lama. Menurutnya, karena pandemi Covid-19 inilah yang menjadi peluang bagi dia untuk mencoba hal baru yaitu berbisnis. Banyak hal positif dari segi musibah Covid-19 ini yang Nanet dapat dan rasakan. Selain berbisnis, ia juga lebih banyak bersyukur karena sampai saat ini masih diberikan kesehatan untuk bekerja dan mencari jalan keluar dalam masalah ini. Nanet juga berharap di tahun 2021 ini agar kondisi dunia jauh lebih baik dan mulai pulih agar dapat beraktivitas seperti normal lagi.

Selain itu, Javier Eusebius Shevalino (30) yang bekerja sebagai manajer di salah satu bar daerah Jakarta Utara menyampaikan bahwa di saat pandemi, bar tempat ia bekerja tidak terlalu ramai dan tidak sepi juga. Pengunjung masih normal dan biasa saja, tetapi tempat yang disediakan tidak terlalu banyak karena harus mengikuti protokol kesehatan. Javier yang sudah bekerja sebagai manajer di tempat itu selama 4 tahun lamanya, mengungkapkan bahwa live music di bar-nya masih tetap ada. Akan tetapi, hanya dipilih beberapa group band yang dapat tampil karena adanya pembatasan pengeluaran juga.

Group band yang dipilih untuk tetap tampil juga yang harus mengikuti prosedur protokol kesehatan yang berlaku dan yang pastinya negatif dari virus Covid-19. Group band yang dipilih untuk tampil hanya berjumlah tiga dari total banyaknya group band yang biasa tampil di bar-nya. Masing-masing dari mereka juga bergilir setiap harinya. Javier juga masih bersyukur karena bar tempat ia berkerja masih bertahan sampai saat ini di tengah pandemi. Mengingat banyaknya kafe, restoran, dan bar yang harus tutup atau gulung tikar karena terdampak pandemi. Ia juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini juga bar-nya tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada karyawan tetap. Hanya group band untuk live music yang dikurangi.

Bacaan Lainnya

Azarya El-berth Aigner Pah
Mahasiswa LSPR Business and Communication Institute

Editor  : Sitti Fathimah Herdarina Darsim

Baca Juga:
Dari Sportif Hingga Meningkatkan Konsentrasi: Sisi Lain Bermain Game Online
Jual Dimsum hingga Produksi Film Pendek
Peluang Bisnis Tanaman Hias Di Masa Pandemi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses