Penurunan Kualitas Air Sungai Akibat Tindakan Manusia Membuang Sampah Anorganik ke Sungai

Kualitas Air Sungai
Sumber: pexels.com

Sungai adalah aliran air yang secara terus-menerus mengalir dari hulu menuju hilir. Sungai juga merupakan aliran air dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.

Sedangkan, untuk sampah anorganik adalah salah satu jenis sampah yang sangat sulit atau susah untuk diurai, salah satu contohnya adalah sampah plastik.

Sampah anorganik jenis plastik kerap kali kita temui menumpuk di sekitaran sungai. Penyebab dari sampah yang sering menumpuk di sekitaran sungai diakibatkan oleh tindakan manusia yang cari gampang dengan membuang sampah sembarangan ke sungai.

Akibat dari tindakan manusia yang membuang sampah plastik ke sungai, mengakibatkan air sungai menjadi tercemar.

Bacaan Lainnya

Salah satu perbandingan yang dapat kita lihat adalah perubahan warna air sungai dari sebelumnya berwarna bening kemudian ketika sudah tercemar oleh sampah-sampah plastik, akan berubah warna menjadi kecoklatan.

Jika kita temui sungai yang sudah berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, berarti sungai tersebut sudah tercemar dan tidak boleh kita gunakan.

Baca Juga: Teknik Lingkungan sebagai Kunci Menuju Pengelolaan Sampah yang Efisien dan Berkelanjutan

Air sungai sebenarnya memiliki fungsi yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Air sungai bisa kita gunakan untuk kebutuhan seperti mandi, cuci, dan kakus.

Kita tidak perlu menggunakan air bersih (air minum) untuk MCK, karena kita bisa memanfaatkan air sungai tersebut untuk keperluan MCK.

Tetapi kebanyakan air sungai sekarang ini tidak bisa kita gunakan untuk keperluan MCK karena kebanyakan sungai yang berada di Indonesia sudah dicemari oleh sampah plastik.

Jika kita memaksakan diri untuk menggunakan air sungai yang sudah tercemar untuk MCK, maka akibatnya akan sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Salah satunya adalah menimbulkan penyakit seperti diare, disentri, dan hepatitis.

Selain dapat menimbulkan penyakit, akibat dari sungai yang sudah tercemar oleh penumpukan sampah plastik, tatkala akan menyebabkan banjir. Tidak heran jika di Indonesia sering terjadi banjir.

Baca Juga: Difusi Inovasi Satgas Ciliwung: Peningkatan Kesadaran Warga Bogor untuk Kelestarian Sungai

Hal ini merupakan salah satu pengaruh dari aktivitas manusia yang tidak mempedulikan lingkungan dengan membuang sampah plastik ke sungai.

Air sungai akan sulit mengalir akibat dihadang oleh penumpukan sampah plastik hingga akan menyebabkan air sungai meluap dan akan menyebabkan banjir.

Secara garis besar, penurunan kualitas air sungai ini akan mempersulit bagi kebutuhan air untuk kehidupan manusia.

Penumpukan sampah plastik yang berada di sekitaran sungai akan sangat dirasakan oleh masyarakat kita yang tinggal di sekitaran sungai.

Mereka pasti akan merasakan kekurangan air bersih, serta mereka pasti merasa tidak nyaman untuk tinggal disana karena air sungai mengeluarkan bau yang tidak sedap yang mempengaruhi kesehatan mereka yang diakibatkan penumpukan sampah plastik.

Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Laju pertumbuhan penduduk tersebut akan mengakibatkan kebutuhan air bersih semakin meningkat pula, sehingga manusia akan merasakan kesulitan dalam mendapatkan air bersih (air minum).

Baca Juga: Eksistensi Limbah Rumah Tangga terhadap Kesehatan Air Sungai

Itu dikarenakan air sungai tidak bisa kita gunakan lagi akibat sudah rusak atau tidak sehat. Sebenarnya air sungai bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan MCK.

Namun, dengan terpaksa akibat sungai yang tercemar, kebutuhan MCK pasti akan menggunakan air bersih yang seharusnya untuk diminum.

Masalah pencemaran air sungai bisa kita atasi dengan baik apabila kita menerapkan dan mempunyai etika lingkungan.

Salah satu hal sederhana dari etika lingkungan yang dapat kita terapkan adalah dengan cara tidak membuang sampah yang susah terurai ke sungai.

Dengan begitu, kualitas air sungai pasti tidak akan menurun, bahkan bisa digunakan untuk kebutuhan kita seperti MCK.

Ketika air sungai dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal tersebut, maka tidak akan menjadi masalah apabila pertumbuhan penduduk semakin meningkat dengan banyak membutuhkan air bersih. Dan juga pembagian air minum akan merata untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Juga: Inovasi dalam Meningkatkan Sanitasi dan Akses Air Bersih Menggunakan Teknologi Sains Data

Perlu kita ketahui bersama bahwa ada dua stakeholder yang mempunyai peran utama dalam menjaga kesehatan lingkungan terutama sungai, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dari sampah terhadap kualitas air sungai, serta menyediakan sebanyak-banyaknya tempat sampah, dan masyarakat harus memiliki sikap atau etika peduli terhadap lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Jika kedua stakeholder tersebut bisa bekerja sama, bukan tidak mungkin pengaruh buruk dari sampah anorganik terhadap kesehatan sungai dapat dicegah.

Membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan sampah anorganik menjadi sebuah hasil kreatif yang luar biasa membuat lingkungan sekitar akan terasa aman, sehat, rapi dan indah.

Maka perlu kita perhatikan bahwa membuang sampah sembarangan tempat terutama membuang ke sungai bisa menyebabkan kondisi kehidupan manusia sebagian besar akan terganggu.

 

Ahmad Muzawwir Habiby

Penulis: Ahmad Muzawwir Habiby
Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses