Liman Benawi – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 menghadirkan inovasi dalam bidang pertanian modern melalui sosialisasi sistem aquaponik serta Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber).
Program ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan secara efisien serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui metode budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Salah satu kelompok KKN yang bertugas di Desa Liman Benawi menginisiasi program unggulan berupa sosialisasi sistem aquaponik dan Budikdamber.
Aquaponik merupakan metode pertanian yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan.
Air dari kolam ikan yang kaya akan nutrisi digunakan untuk menyuburkan tanaman, sementara tanaman berperan dalam menyaring dan memurnikan air sebelum dikembalikan ke kolam ikan.
Selain aquaponik, diperkenalkan pula metode Budikdamber, yakni sistem budidaya ikan dan tanaman dengan menggunakan ember atau wadah kecil.
Baca Juga: Aquaponik sebagai Solusi Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Indonesia
Budikdamber menjadi solusi ideal bagi masyarakat dengan lahan terbatas karena tidak memerlukan banyak ruang, memiliki biaya yang terjangkau, serta perawatan yang relatif mudah.
Dengan sistem ini, masyarakat dapat membudidayakan ikan seperti lele atau nila, sekaligus menanam sayuran seperti kangkung atau bayam.
Koordinator program, Aulia Fathurrohman, mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, menjelaskan bahwa penerapan aquaponik dan Budikdamber dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat desa dalam meningkatkan ketahanan pangan serta menambah sumber penghasilan keluarga.
“Kami berharap metode ini dapat membantu masyarakat Desa Liman Benawi dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta menciptakan usaha mandiri yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi mengenai konsep dan manfaat aquaponik serta Budikdamber kepada masyarakat desa.
Sebagai bentuk edukasi yang lebih nyata, di halaman posko KKN telah dipasang sistem aquaponik dan Budikdamber yang telah menghasilkan ikan serta sayuran.
Keberadaan hasil nyata ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan warga untuk menerapkan metode tersebut di lingkungan mereka sendiri.
Masyarakat Desa Liman Benawi menyambut baik program ini karena memberikan solusi nyata dalam pemanfaatan lahan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya sistem pertanian berkelanjutan.
Beberapa warga menyatakan ketertarikannya untuk mengaplikasikan metode ini di rumah mereka sendiri.
Dengan terselenggaranya program ini, kelompok KKN di Desa Liman Benawi berharap agar aquaponik dan Budikdamber dapat menjadi bagian dari pola pertanian masyarakat, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Ke depannya, diharapkan lebih banyak desa dapat mengadopsi sistem ini sebagai solusi pertanian modern yang praktis dan bermanfaat.
Penulis: Kelompok KKN Desa Liman Benawi 2025
Mahasiswa Prodi Budidaya Perairan, Universitas Lampung
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News