Agak Laen, Beneran ‘Laen’?

Agak Laen
Sumber: bacaterus.

Agak Laen merupakan film dengan genre komedi horor yang diproduksi pada tahun 2024 oleh Imajinari serta Jagartha. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho. film ini dibintangi oleh Bene Dion, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Indra Jegel.

Film ini menceritakan tentang empat penjaga di wahana rumah hantu yang terancam angkat kaki dari pasar malam tempat mereka bekerja karena kurangnya minat pengunjung terhadap rumah hantu yang mereka tempati.

Akhirnya mereka nekat untuk merenovasi rumah hantunya dengan modal dari salah satu personil, Oki Rengga yang nekat menggadaikan surat tanah rumahnya. Setelah langkah besar Oki ini, mulailah terasa genre horor dari film ini.

Bacaan Lainnya
DONASI

Rentetan adegan yang membuat penonton mendapatkan pengalaman baru dalam menikmati film komedi dengan bumbu horor inilah yang menjadi daya tarik film Agak Laen sehingga berhasil menyalip rekor Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang tayang pada tahun 2016 dan menjadi film komedi terlaris di Indonesia dengan jumlah capaian penonton mencapai 7.000.000 pasang mata.

Semua berawal ketika acara podcast Agak Laen dengan Boris Bokir, Oki Rangga, Indra Jegel, dan Bene Dion sebagai host mengundang bintang tamu Ernest Prakasa. Keempat host yang awalnya bergurau, meminta untuk dibuatkan film karena bintang tamu kali ini merupakan pemilik rumah produksi Imajinari.

Dan ternyata Ernest dengan senang hati mengabulkan celetukan keempat personil Agak Laen ini.  Meski akhirnya tidak mengangkat apapun terkait podcast mereka, eksekusi yang dilakukan oleh personil Agak Laen ternyata membuahkan hasil fantastis.

Dengan mayoritas fakta lainnya yaitu film ini hanya melaksanakan syuting selama 18 hari. Waktu yang sangat singkat untuk menghasilkan film yang berdurasi 118 menit dengan kurang lebih 130 scene.

Saya tertarik saat melihat laman-laman media sosial yang dipenuhi tentang penilaian berbagai laman terkait film ini, dan akhirnya saya memutuskan untuk menonton dengan mata kepala sendiri.

Benar saja seperti yang dikatakan, film Agak Laen memberi pengalaman baru dalam menikmati film Indonesia baik dari segi script yang pecah, segi pengambilan scene yang menarik, dan eksekusi di bagian pengeditan yang cemerlang. Saya sebagai penikmat acara komedi merasa script di film ini bisa dibilang sempurna.

Pemilihan lelucon yang bersifat umum di film ini membuat penonton dapat menikmati tanpa adanya hambatan dari segi umur, generasi, maupun lingkungan yang beragam macam. Selain itu, penempatan dan pemberian punchline-punchline yang terasa khas dan identik dengan komedi Agak Laen.

Selain itu, penerapan beberapa ilmu pengambilan video dalam film ini memberi pengalaman menarik selama saya menonton.

Perpindahan sudut pengambilan yang tidak terkesan alay dan tidak membuat penonton merasa pusing, selain itu penerapan beberapa teknik seperti POV atau sudut pandang orang ketiga yang jarang digunakan di dunia perfilman Indonesia, dan masih ada beberapa teknik seperti follow dan orbital yang memanjakan mata untuk penontonnya.

Tak terhenti di teknik pengambilan video, eksekusi di bagian editing juga tak kalah menarik. Mulai dari soundtrack yang menarik dan berubah-ubah berdasarkan latar suasana di film ini, penggunaan CGI dan sound effect di beberapa adegan yang menunjang penyampaian perasaan.

Dan juga ada iklan yang muncul di tengah cerita, yang jelas hal ini pasti menimbulkan pro dan kontra bagi penonton. Tapi hal yang dapat disorot dari pengiklanan ini adalah mulusnya transisi antara adegan dan pengiklanan yang masih bisa dibalut dengan bumbu komedi.

Menurut saya, aspek-aspek yang disuguhkan di film Agak Laen ini berani keluar dari zona nyaman dunia perfilman Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan jika film ini akan menjadi patokan bagi dunia hiburan Indonesia khususnya yang berkecimpung di dunia perfilman, untuk memproduksi film sekelas ini.

Dilihat dari segi script maupun produksi yang dipersiapkan dengan matang, nyaris sulit untuk  menemukan celah dari film ini. Dan Agak Laen berhasil menunjukkan kelasnya yang ‘Laen’ di dunia hiburan.

Penulis: Ibnu Akilah Rhosikah R.
Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI