Presiden Prabowo Subianto terus mengedepankan agenda pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu fokus utama dalam pemerintahannya. Dalam upaya ini, pemerintah berencana untuk memperluas akses pendanaan bagi UMKM, koperasi, dan ekonomi kreatif melalui pinjaman berbunga rendah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing pelaku UMKM di Indonesia.
Pada pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, Prabowo menekankan pentingnya data yang akurat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Ia juga menggarisbawahi perlunya peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah dengan memberikan akses terhadap bahan baku serta mendorong kolaborasi antara usaha besar dan UMKM.
Selain itu, dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir, Prabowo akan mendorong kerja sama antar negara anggota untuk pengembangan UMKM. Hal ini sejalan dengan tujuan D-8 sebagai kelompok negara berkembang yang memiliki kesamaan visi dalam pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga:Â Pengaruh UMKM terhadap Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Pemerintah juga berencana untuk mendirikan 100 balai latihan kerja baru bagi pekerja migran guna meningkatkan keterampilan dan kesiapan mereka sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat sektor riil dan menekan angka pengangguran.
Dengan berbagai inisiatif ini, Presiden Prabowo berharap UMKM dapat naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Upaya ini diharapkan tidak hanya membantu pelaku usaha kecil tetapi juga meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Penulis: M Chairul Azmi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Padang
Aktif juga di Anggota Pramuka Angkatan Ke-42 Racana Dang Tuanku dan Bundo Kandung, Universitas Negeri Padang (UNP).
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News