Analisis Pengaruh Kecepatan Lalu Lintas terhadap Kehidupan Struktural Jalan Raya

Lalu Lintas
Ilustrasi Lalu Lintas (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Abstrak

Dalam kehidupan manusia saat ini dari peningkatan infrastruktur jalan sangat berkembang pesat bagi kehidupan, manusia bergantung pada kegiatan transportasnya untuk keberlangsungan kehidupan dan bagi perkembangan perekonomian.

Zaman sekarang ini kebutuhan logistik maupun kebutuhan lainnya harus terpenuhi dengan cepat entah itu menggunakan jalur darat ataupun udara, terlebih pada transportasi penghubung anatar daerah satu ke daerah yang lainya.

Hal ini mengakibatkan terjadinya pengaruh gesekan terhadap struktur yang ada pada jalan raya itu sendiri yang diakibatkan oleh kendaraan yang melewati permukaan jalan tersebut.

Hasil penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terjadinya kecepatan kendaraan ababila jalan tersebut sering dilewati dengan kecepatan yang maksimal dan dapat mempengaruhi struktural jalan itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Serta artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman bagaimana cara dalam perancangan, pembuatan bahkan untuk menjaga kondisi jalan tersebut agar tidak mengakibatkan kerusakan.

Kata Kunci: Trasportasi, Jalan Raya, Struktural, Kendaraan

Pendahuluan

Pada perkembangan pembangunan saat ini tentunya tidak luput dari perkembangan infrastruktur jalannya, terutama pada daerah-daerah yang sektor impor dan ekspornya sangat pesat yang menggunakan sistem transportasi darat.

Kebutuhan tersebut tentunya melibatkan banyak kendaraan, jumlah, jenis dan ukuran yang berbeda-beda serta berat muatan kendaraan itu berbeda pula.

Sebab itu dalam keamanan berkendara, kelancaran dalam perjalanan lalulintas dan penunjang pada perkerasan jalan tersebut harus di perhatikan dan di utamakan dalam jangka panjang.

Masalah yang sering timbul dan terjadi pada kontruksi jalan daerah bahkan provinsi ialah kerusakan yang terjadi pada struktur permukaan jalan itu sendiri bukan hanya itu saja kerusakan dapat terjadi dari tanah dasar jalan itu sendiri.

Serta permasalahan yang jarang sekali di perhatikan yakni penyebabnya dapat terjadi dari gesekan kendaraan yang melewati diatas permukaan jalan tersebut.

Pada permukaan jalan menerima beban lalulintas yang berbeda yang diterima oleh roda kendaraan. Tergantung dari beban yang ada pada kendaraan, konfigurasi sumbu serta bidang kotak antara roda kendaraan tersebut yang mengakibatkan gesekan pada permukaan jalan tersebut, hal ini memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kerusakan yang ditembulkan.

Tinjauan Pustaka

2.1 Jalan Raya

Jalan raya merupakan sebuah infrastruktur transportasi yang dirancang dan dibangun untuk memfasilitasi pergerakan kendaraan bermotor dan pejalan kaki antara berbagai lokasi.

Jalan raya biasanya menghubungkan kota, desa, atau daerah yang berbeda, dan berfungsi sebagai jalur lalu lintas utama untuk transportasi orang dan barang.

Jalan raya memiliki karakteristiknya sendiri yakni:

  1. Lebar yang cukup untuk menampung lalu lintas kendaraan yang beragam. Kapasitas jalan raya dapat bervariasi, mulai dari jalan setapak yang sempit hingga jalan tol yang luas dengan beberapa lajur.
  2. Permukaan yang kokoh dan tahan terhadap beban kendaraan. Permukaan jalan dapat terbuat dari aspal, beton, atau bahan konstruksi lainnya yang dapat menahan keausan dan keausan akibat penggunaan berulang.
  3. Jalan raya dilengkapi dengan berbagai perlengkapan pengaturan, seperti rambu lalu lintas, marka jalan, lampu lalu lintas, dan rambu petunjuk. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan, mengatur aliran lalu lintas, dan memberikan informasi yang diperlukan bagi pengendara.
  4. Beberapa jalan raya memiliki pemisahan fisik antara lajur yang berlawanan, seperti median atau penghalang beton. Ini bertujuan untuk mencegah tabrakan frontal dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
  5. Jalan raya dirancang untuk memberikan aksesibilitas yang baik bagi pengguna jalan. Mereka terhubung dengan jalan-jalan lokal, jalan arteri, dan jaringan jalan lainnya untuk memungkinkan pergerakan yang lancar antara berbagai tujuan.
  6. Jalan raya memerlukan pemeliharaan rutin dan pengawasan untuk memastikan keamanan dan kinerja yang baik. Hal ini meliputi perbaikan permukaan jalan, pembersihan, pengaturan lalu lintas yang efisien, dan pemeliharaan infrastruktur terkait, seperti jembatan dan terowongan.

Jalan raya merupakan bagian penting dari infrastruktur transportasi suatu negara, yang mendukung konektivitas dan mobilitas penduduk serta pertumbuhan ekonomi.

2.2 Kerusakan Jalan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 mengenai Jalan mengatur berbagai aspek terkait dengan pengelolaan jalan di Indonesia. Terdapat beberapa poin-poin penting yang diatur dalam UU yakni:

Definisi Jalan: Jalan adalah fasilitas publik yang digunakan sebagai prasarana transportasi darat dan merupakan bagian dari ruang jalan yang meliputi badan jalan, bahu jalan, dan trotoar.

Pengelolaan Jalan: Dalam UU menyebutkan bahwa pengelolaan jalan dilakukan berdasarkan pemerintah pusat sampai pemerintah kabupaten sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Pengelolaan jalan mencakup perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, pengecekan, dan peraturan jalan raya.

Hak dan Kewajiban Pengguna jalan raya: UU memberikan hak dan kewajiban kepada pengguna jalan, baik pengguna jalan umum maupun pengguna jalan khusus seperti kendaraan bermotor, pejalan kaki, dan sepeda.

Selain itu, dalam UU juga mengatur mengenai peraturan lalu lintas jalan, tanda-tanda lalu lintas, dan larangan-larangan yang harus dipatuhi oleh pengguna jalan.

Izin Penggunaan Jalan: Berdasarkan UU mengenai izin penggunaan jalan, termasuk izin mendirikan bangunan yang melintasi jalan, izin penyelenggaraan acara di jalan, serta izin penggunaan jalan oleh kendaraan yang melebihi dimensi dan beban yang ditentukan.

Penyelenggaraan dan Pengawasan Jalan: Dalam UU menegaskan untuk menetapkan tugas pemerintah daerah, dan lembaga terkait dalam menyelenggarakan dan mengawasi jalan.

UU juga mengatur mengenai sanksi dan tindakan yang dapat diambil apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan dalam UU tersebut.

Kerusakan pada jalan memiliki permasalahan yang menyebabkan terjadinya kerusakan jalan, penyebab umumnya terjadinya kerusakan selain pada beban lalulintas dapat dikelompokan: (Depkimpraswil, 2003:3-17).

  1. Konstruksi dalam perkerasan, mencakup tanah bawah.
  2. Desain jalan yang buruk, perbedaan perkerasan jalan yang berbeda.
  3. Kualitas bahan dan kontruksi yang burukj daoat mempengaruhi cepatnya kerusakan yang terjadi pada jalan.
  4. Sistem saliran air (drainase) yang kurang memadai dapat menghambat konstruksi pada perkerasan.
  5. Usia aspal (memberikan dampak cepatnya terjadi kerusakan serta pelapukan pada aspal).
  6. Cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, suhu ekstrem, dan perubahan suhu yang drastis dapat menyebabkan kerusakan pada jalan. Air hujan yang tergenang dapat merusak struktur jalan, sementara suhu yang tinggi atau rendah berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan dimensi material jalan dan mengurangi kekuatan aspal.
  7. Kurangnya Perawatan dan Pemeliharaan.

Pada Kerusakan jalan berdasarkan kendaraan yang melewati struktur jalan dengan kecepatan maksimal dan kecepatan minimum:

a. Kerusakan akibat kecepatan maksimal:

Ketika kendaraan melaju dengan kecepatan maksimal, tekanan yang diberikan oleh roda kendaraan pada permukaan jalan dapat meningkat secara signifikan.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan seperti retak pada aspal atau beton, pengelupasan permukaan jalan, atau deformasi struktural. Kecepatan tinggi juga dapat mengakibatkan vibrasi yang kuat, yang pada gilirannya dapat merusak lapisan jalan atau struktur di bawahnya.

b. Kerusakan akibat kecepatan minimum

Meskipun kecepatan kendaraan yang rendah mungkin tidak memberikan tekanan yang tinggi pada jalan seperti pada kecepatan tinggi, kerusakan tetap dapat terjadi.

Jika kendaraan bergerak sangat lambat atau berhenti secara tiba-tiba di atas permukaan jalan, bisa terjadi peregangan dan perubahan suhu yang dapat merusak lapisan jalan.

Selain itu, jika kendaraan yang berat bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat, tekanan berulang-ulang pada titik tertentu dapat menyebabkan pergeseran atau penurunan pada lapisan jalan.

Metodologi

Studi kasus ini menggunakan metode kualitatif. Bertujuan untuk meberikan gambaran terhadap kerusakan yang terjadi pada jalan dan untuk menemukan kebenaran juga mempunyai peran penting dana memperoleh pengetahuan baru serta menambah ragam pengetahuan yang bertumpu pada pasal 11,PP.No.43/1993.

Metode yang digunakan yakni dengan data sekunder berdasarkan pandangan dan pengamatan dari tinjauan pada jalan yang sering dilewati kendaraan dengan kecepatan serta dengan beban muatan yang berbeda beda.

Pembahasan

Pembahasan studi kasus ini yang di dapati dimana kecepatan lalulintas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan structural jalan raya.

Serta pemerhatian dalam struktural jalan yang pemermasalahannya terletak pada kecepatan lalulintas sangat minim di perhatikan berikut ini merupakan dampak yang diakibatkan oleh pengaruh kecepatan kendaraan:

1. Kerusakan mekanis

Kecepatan lalulintas yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada jalan raya. Tekanan dan gaya yang dihasilkan oleh kendaraan saat bergerak dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan deformasi pada lapisan jalan, retakan, atau bahkan pengelupasan permukaan.

Kerusakan mekanis semacam itu akan mempengaruhi kekuatan dan keawetan jalan, mengurangi masa pakai jalan raya secara keseluruhan.

Gambar 1. Kerusakan jalan akibat yang bermuatan berat yang melintasi diatas struktur   permukaan jalan.

2. Kehausan

Kecepatan tinggi kendaraan juga dapat berpengaruh pada keausan yang cepat terhadapat jalan raya. Gesekan intens antara ban kendaraan dan permukaan jalan akan menyebabkan keausan pada lapisan permukaan jalan.

Ini bisa mengakibatkan penipisan aspal atau abrasi pada lapisan permukaan, mengurangi ketebalan dan kualitas jalan raya. Keausan yang berlebihan akan mempercepat kebutuhan untuk perbaikan atau penggantian jalan.

Gambar 2. Kerusakan jalan akibat gesekan kendaraan dengan kecepatan penuh

Getaran dan kebisingan: Kecepatan lalulintas yang tinggi juga dapat menghasilkan getaran dan kebisingan yang lebih tinggi pada jalan raya.

Getaran yang berulang-ulang dari kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi dapat merusak struktur jalan dan lapisan permukaan.

Selain itu, kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraan yang berlalu-lalang dengan kecepatan tinggi dapat mengganggu lingkungan sekitarnya dan kenyamanan pengguna jalan.

Percepatan penurunan kualitas jalan: Kecepatan lalulintas yang tinggi dapat mempercepat penurunan kualitas jalan. Jalan raya yang dirancang untuk kecepatan tertentu dapat mengalami peningkatan kerusakan jika kendaraan melintas dengan kecepatan yang melebihi batas desain jalan.

Hal ini dapat mempercepat kebutuhan perbaikan dan pemeliharaan jalan, serta menghabiskan factor produksi yang lebih besar.

Sebab itu, penting untuk mempertimbangkan kecepatan lalulintas dalam perencanaan, desain, dan pemeliharaan jalan raya.

Pengaturan kecepatan yang tepat, seperti batas kecepatan yang sesuai dan penegakan yang efektif, dapat membantu melindungi kehidupan struktural jalan raya dan memastikan keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan

Kesimpulan

Dari analisis pengaruh kecepatan lalulintas terhadap kehidupan struktural jalan raya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Kerusakan Struktural

Kecepatan lalulintas yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan struktural pada jalan raya. Beban berlebih yang dihasilkan oleh kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan peningkatan keausan pada permukaan jalan, terutama pada lapisan atas aspal. Akibatnya, retak, lubang, atau bahkan kerusakan struktural yang lebih serius dapat terjadi.

2. Kehilangan Kekuatan Struktural

Kecepatan lalulintas yang tinggi juga dapat menyebabkan kehilangan kekuatan struktural jalan raya. Gaya lateral yang dihasilkan oleh kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan pergeseran atau deformasi pada struktur jalan. Ini dapat mengurangi daya dukung jalan dan mengurangi umur layanan jalan raya tersebut.

3. Pengaruh pada Komponen Jalan

Kecepatan lalulintas yang tinggi dapat memiliki pengaruh yang berbeda pada berbagai komponen jalan. Misalnya, pada jalan dengan lengkungan tajam, kecepatan tinggi dapat menyebabkan gesekan ban yang lebih besar dan beban lateral yang berlebihan pada lapisan aspal di sekitar lengkungan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih cepat pada area tersebut.

4. Perlambatan Degradasi Struktural

Kecepatan lalulintas yang tinggi juga dapat mempercepat degradasi struktural jalan raya. Kerusakan awal yang mungkin tidak signifikan pada jalan raya dapat berkembang lebih cepat dengan adanya lalu lintas yang cepat dan berat. Hal ini dapat menyebabkan perbaikan yang lebih sering diperlukan, menghabiskan lebih banyak sumber daya, waktu, dan biaya.

5. Faktor Keamanan

Kecepatan lalulintas yang tinggi juga berdampak pada faktor keamanan. Kecepatan yang tinggi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan dampak yang lebih parah pada pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki.

Kerusakan struktural pada jalan raya, seperti retakan dan lubang, dapat menyebabkan situasi yang berbahaya bagi pengguna jalan, terutama saat mereka mencoba menghindari kerusakan tersebut.

Dalam kesimpulannya, kecepatan lalulintas yang tinggi dapat berdampak negatif pada kehidupan struktural jalan raya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan struktural, kehilangan kekuatan, dan degradasi yang lebih cepat.

Selain itu, kecepatan yang tinggi juga meningkatkan risiko kecelakaan dan dampak yang lebih serius pada keamanan pengguna jalan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola kecepatan lalulintas secara efektif dan mempertimbangkan faktor-faktor ini.

 

Penulis:

  1. Praditya Wicaksana
  2. Givelda Tandra

Mahasiswa Teknik sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Das, B.M., 1994, “Mekanika Tanah, Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dalam Pasal 5.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dalam Pasal 6.

le:///C:/Users/asus/Downloads/2712-6463-1-SM%20(1).pdf (diakses 09 Juni 2023).

https://e-journal.uajy.ac.id/16785/1/TS14568.pdf (diakses 09 Juni 2023).

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3240/05.3%20bab%203.pdf?sequence=7&isAllowed=y

https://www.researchgate.net/profile/Sanidhya-Purnomo/publication/324150407_Konferensi_Nasional_Teknik_Sipil_8_KoNTekS8_Institut_Teknologi_Nasional-Bandung/links/5ac1939645851584fa75a52d/Konferensi-Nasional-Teknik-Sipil-8-KoNTekS8-Institut-Teknologi-Nasional-Bandung.pdf

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdpu.kulonprogokab.go.id%2Fdetil%2F747%2Fberbagai-jenis-kerusakan-jalan-aspal-apa-penyebab-dan-solusinya&psig=AOvVaw2tjgtz6ApTd8_KeuUhBs1O&ust=1685865770400000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCLj41NrLpf8CFQAAAAAdAAAAABAI

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fgreathotmixindo.com%2F2022%2F02%2F04%2Fpenyebab-keausan-jalan-aspal%2F&psig=AOvVaw2HZZSiAPD3GRU4mWSZXv7_&ust=1685865815877000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCOCxxO_Lpf8CFQAAAAAdAAAAABAE

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fjualbatusplit.wordpress.com%2F2016%2F03%2F29%2Fretak-jalan-berdasarkan-penyebab%2F&psig=AOvVaw2HZZSiAPD3GRU4mWSZXv7_&ust=1685865815877000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCOCxxO_Lpf8CFQAAAAAdAAAAABAJ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses