Belanja Online Tanpa Rencana: Apa Alasan Gen-z Melakukannya?

Belanja Online Tanpa Rencana
Gambar dibuat dengan AI.

Kini belanja dapat dilakukan secara lebih mudah dan cepat, dengan kemajuan teknologi di mana kita dapat melakukan seluruh kegiatan dengan menggunakan internet. Kegiatan jual beli pun mulai bergeser menjadi kegiatan perdagangan elektronik (e-commerce) atau belanja online (Zakiyyah Amalina, 2018).

Mencari dan membeli produk apa saja yang kita ingingkan hanya dari rumah lewat aplikasi, seperti aplikasi Ahopee, Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya.

Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses dan melakukan transaksi pembelian secara online, tanpa disadari hampir sebagian konsumen membeli suatu produk tanpa mereka rencanakan dan dengan cara tiba-tiba. Fenomena semacam ini sering disebut sebagai perilaku impulsive buying (Afif & Purwanto, 2020).

Menurut Anggreani & Suciarto A (2020), impulsive buying adalah suatu perilaku dimana seseorang tidak merencanakan pembelian terhadap suatu produk tertentu dalam berbelanja, dan sebelumnya tidak pernah berpikir untuk melakukan pembelian. Di mana, konsumen didorong oleh keinginan yang mendadak dan tanpa adanya pertimbangan matang sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Dalam sebuah hasil studi, jika dibandingkan dengan generasi yang lain, generasi Z lebih banyak menghabiskan uang yang mereka miliki lewat belanja online dan termasuk konsumen yang memiliki karakteristik impulsive buying. Generasi Z sendiri ialah generasi ataupun sekelompok orang yang lahir pada tahun 1995 hingga tahun 2010 (Venia et al., 2021).

Sejalan dengan hasil studi di atas, pada hasil wawancara yang dilakukan kepada 3 orang generasi Z, mengunakan metode wawancara semi-terstruktur. Masing-masing responden memiliki kecenderungan berperilaku impulsive buying, yang dapat dinilai melalui aspek impulsive buying teori Rook (dalam Mukaromah et al., 2021).

Dalam aspek spotanitas, responden melakukan pembelian online secara seketika dan tanpa perencanaan, yang pada aspek afektif, responden merasakan kepuasaan setelah melakukan pembelian tersebut.

Aspek kegairahan serta stimulasi, responden membeli suatu produk secara impulsif setelah mendapatkan stimulus dari luar seperti melihat review ataupun iklan produk, yang diikuti aspek sinkronisasi, responden melakukan pembelian karena adanya gabungan dari keinginan pribadi dan dorongan dari luar.

Di mana pada aspek ketidakpedulian hendak akibat, responden tidak memikirkan serta melihat dampak negatif ketika melakukan pembelian online.

Hasil wawancara di atas pun mendukung hasil studi sebelumnya, di mana generasi Z memiliki kecenderungan berperilaku impulsif ketika belanja online. Jadi, apa yang menjadi pendorong generasi Z berperilaku impulsive buying?

Berdasarkan wawancara tersebut melalui aspek motivasi teori Setiadi (dalam Hasri Rosandi & Nurlatifah, 2022). Berikut tiga alasan generasi Z berperilaku impulsif ketika belanja online, yaitu:

1. Melihat influencer review produk

Responden menjadi lebih tertarik dan penasaran terhadap suatu produk tertentu karena mendapatkan review baik dari influencer yang terkenal ataupun yang disukainya. Hal ini pun menimbulkan keinginan dan dorongan yang kuat dalam melakukan pembelian impulsif secara online.

2. Merasakan kemudahan layanan

Dalam kemudahannya mengakses layanan belanja online hanya dari rumah menggunakan smartphone, responden memiliki ketertarikan membeli berbagai barang yang sebelumnya sulit dijangkau, dan menjadi pendorong responden belanja online tanpa perencanaan.

3. Perasaan ingin memiliki

Ketika melihat suatu produk, responden merasa bahwa produk tersebut “lucu”, “unik”, “suka”, hingga menimbulkan keinginan untuk memilikinya, dan berakhir dengan memutuskan membeli produk tersebut secara impulsif.

Baca Juga: Suka Membeli Barang Lewat Online atau Secara Langsung Datang ke Toko?: Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Berbelanja di Shopee

Dengan adanya kemudahan dalam berbelanja yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui berbagai aplikasi.

Sebagai konsumen, generasi Z dapat dengan mudah mendapatkan produk yang diingkan yang tanpa disadari mengganti kegiatan berbelanja dari suatu kebutuhan jadi suatu hiburan yang memunculkan sikap belanja impulsif (Syahira et al., 2021).

Berdasarkan hasil wawancara dilakukan kepada tiga orang generasi Z, terdapat tiga alasan impulsive buying, yaitu melihat influencer review produk, merasakan kemudahan layanan, dan perasaan ingin memiliki.

Penulis:
1. Aninda Haura Mujahidah
2. Flara Annisa Putra
3. Vina Aprila Utami

Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

 

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Afif, M., & Purwanto, P. (2020). Pengaruh Motivasi Belanja Hedonis, Gaya Hidup Berbelanja dan Promosi Penjualan terhadap Pembelian Impulsif pada Konsumen Shopee ID. JAMIN : Jurnal Aplikasi Manajemen Dan Inovasi Bisnis, 2(2), 34. https://doi.org/10.47201/jamin.v2i2.51

Anggreani, D. D. M., & Suciarto A., S. (2020). Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja Dan Perilaku Hedonik Terhadap Pembelian Impulsif (Studi) Pada Toko Belanja Online Shopee. Jemap, 3(1), 36–51. https://doi.org/10.24167/jemap.v3i1.2633

HASRI ROSANDI, F., & NURLATIFAH, N. (2022). Pengaruh Motivasi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Barang Diskon Pada Mahasiswa Uts Di Minimarket Sumbawa Besa. Jurnal TAMBORA, 6(2), 59–65. https://doi.org/10.36761/jt.v6i2.1994

Mukaromah, M., Zulva, T. N. I., Malida, O. N., & Oktafia, Y. (2021). “Analisis psikopatologi kecenderungan impulsive buying pada salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang (psychopathological analysis of the tendency of impulsive buying to one of Universitas Negeri Semarang students).” Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI), 3(1), 31.

Syahira, R., Khatijatusshalihah, K., Rachmatan, R., & Afriani, A. (2021). Hubungan_Religiusitas Dengan Pembelian Impulsif Dalam Belanja Online Pada Perempuan Yang Bekerja Di Banda Aceh. Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 6(1), 70. https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v6i1.8026

Venia, M., Marzuki, F., & Yuliniar. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Impulse Buying (Studi Kasus pada Generasi Z Pengguna E-commerce ). Korelasi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi, 2, 929–941.

Zakiyyah Amalina, M. (2018). The Effect of Flash Sale on Impulsif Online Purchase in The Online Store “Pulchra Gallery.” Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 4(1), 63–70.

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses