Salah satu masalah terbesar yang sering muncul dalam setiap pemilihan umum adalah pembuatan daftar pemilih yang masih terkendala dengan akurasi, cakupan, dan pemutakhiran data. Semua warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi pemilih harus memiliki hak pilih.
Asas akurasi artinya jumlah dan kelengkapan data pemilih harus akurat, dan asas ketepatan waktu artinya proses pemutakhiran data pemilih harus benar-benar mencerminkan kondisi aktual dan terkini.
Kegiatan Coklit ini bertujuan untuk pendataan dan pencocokan kembali berdasarkan data yang akurat yang bisa disampaikan dengan bukti. Persoalan data ganda dapat diselesaikan apabila Coklit yang didata sesuai dengan identitas keluarga.
Oleh karena itu BAWASLU bekerja sama dengan mahasiswa UIB demi keakuratan data pemilih untuk rangkaian Pemilu 2024 lewat pelaksanaan Coklit ke masyarakat. Dalam hal ini, kelompok Suku Gayo 2 bertindak pada daerah Kelurahan Sungai Langkai Kecamatan Sagulung.
Lalu cakupan untuk pendataan dan pencocokan kembali yaitu masyarakat yang ditempatkan pada TPS 1-10. Kegiatan ini juga memiliki target pada TPS itu masyarakat yang mungkin anggota keluarganya ada yang meninggal, ada yang saat Pemilu berusia 17 tahun, atau ada yang menjadi polisi atau aparat negara.
Pelaksanaan Coklit dilakukan mulai tanggal 4 s/d 12 Maret 2023 setiap hari Sabtu dan Minggu. Dalam ketentuan waktu tersebut, mahasiswa diberi kebebasan mengatur waktu untuk terjun ke lapangan secara langsung sesuai pembagian TPS per kelompok.
Sampai di sana, masing-masing anggota Suku Gayo 2 menyebar untuk melakukan aksi pemantauan sesuai alamat TPS per kelompok.
Langkah awal yang diambil adalah mencari RT maupun RW yang bertugas di daerah tersebut, menanyai warga sekitar atau ada yang berkesempatan bertemu secara langsung dengan petugas PANTARLIH (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih).
Langkah tersebut dilakukan untuk pembimbingan dan pengarahan mengenai alamat rumah yang menempati nomor sasaran TPS Coklit.
Setelah mendapatkan data alamat TPS yang dituju, petugas Coklit Gayo 2 langsung melakukan wawancara kepada warga dari rumah ke rumah mengenai pertanyaan seputar keikutsertaan anggota kepala keluarga dalam Pemilu mendatang.
Tentunya tidak telepas dari salam sapa santun. Kemudian dari data wawancara tersebut dimasukkan ke dalam Google Form untuk perekapan data BAWASLU.
Sepanjang melakukan kegiatan Coklit dari rumah ke rumah warga, terdapat beberapa penyesuaian data yang dilakukan.
Seperti kepala keluarga yang belum terdata Coklit, rumah yang belum ditempeli stiker Coklit padahal sudah dilakukan pendataan, adanya perbedaan TPS dari satu rumah dan rumah sampingnya atau pun dalam satu rumah terdapat beberapa kepala keluarga yang tertera pada stiker Coklit menempati TPS yang berbeda.
Di luar hal tersebut, nilai positif yang didapatkan adalah pendataan Coklit lebih teliti keakuratannya, menambah pengetahuan warga akan syarat pemantauan Pemilu mendatang yang belum terjamah infonya, dan tentunya melancarkan produktivitas dan efektivitas baik dari pengalaman yang didapatkan mahasiswa UIB khususnya kelompok Suku Gayo 2 sebagai relawan, sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar karena merupakan salah satu momen penentuan harapan bangsa kedepannya.
Penulis: Suku Gayo 2 – GAMM
1. Jesen (2232038)
2. Revinka Simatupang (2251097)
3. Chandra Halim (2232037)
4. Edison (2241146)
5. Jonny Chandra (2241145)
6. Rhukil Cahyani Amalia (2241147)
7. Raymond Lee (2231103)
8. Ie Ling Tan (2241148)
9. Evy (2251035)
10. Denis Edensius Silalahi (2251098)
11. Princessia Vanessa Virolla (2241150)
12. Elysia Monica Anggelina (2251099)
13. Kelvin (2241149)
14. Sylvester (2231112)
15. Muhammad Wildan Al Thaf (2251100)
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
