Cara Meminimalisir Tindak Kriminal dan Perundungan di Sekolah

Perundungan
Ilustrasi Perundungan.

Belakangan ini marak terjadi kasus-kasus memprihatinkan yang terjadi di lingkungan pendidikan. Tidak kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan ini pun bervariasi, mulai dari kasus pelecehan seksual, kriminal, dan perundungan yang dilakukan oleh oknum tenaga pendidik kepada peserta didiknya maupun sebaliknya, contohnya seperti kasus-kasus yang baru saja terjadi akhir-akhir ini.

  1. Seperti kasus pelecehan seksual yang terjadi Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara di mana kasus pelecehan yang dilakukan oleh Paharuddin Halawa atau Aseng yang merupakan kepala sekolah Madrasah Diniyah justru tega melecehkan siswanya sendiri yang masih di bawah umur.
  2. Kasus tindak kriminal yang dilakukan sisiwa kepada guru seperti yang baru terjadi di Demak di mana salah satu guru yang sedang membagikan soal ujian tengan semester tiba-tiba dibacok oleh seorang muridnya dari belakang.
  3. Kasus perundungan di kalangan peserta didik seperti yang baru saja terjadi di mana salah seorang siswa SMP di Kabupaten Cilacap dianiaya oleh teman satu sekolahnya.

Kejadian-kejadian ini tentunya sangat mengkhawatirkan dan pastinya akan menghambat majunya pendidikan di negeri ini, maka dari itu peran dari semua kalangan sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menindak terjadinya kekerasan di lingkungan masyarakat terutama di lingkungan sekolah, dan hendaknya para pelaku kekerasan tesebut  mendapatkan hukuman dan sanksi setimpal dengan apa yang telah ia perbuat.

Peran sekolah dan orang tua merupakan yang paling utama dalam mendidik dan membimbing anak dalam bersikap dan bertindak agar tidak melenceng keluar dari peraturan dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat dan negara, penting untuk menciptakan lingkungan sekolah dan keluarga yang harmonis agar meminimalisisr terjadinya tindak kekerasan.

Bacaan Lainnya

Meminimalisir tindak kekerasan dan perundungan di sekolah adalah suatu hal yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh sekolah, guru, siswa, dan orang tua untuk membantu mengatasi masalah tersebut:

  • Pendidikan dan Kesadaran: Sekolah harus menyelenggarakan program pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya menghormati perbedaan, menghentikan perundungan, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Ini bisa dilakukan melalui seminar, ceramah, atau program pelatihan.
  • Pengawasan: Sekolah harus memiliki pengawasan yang efektif di semua area sekolah, termasuk aula, lorong, kantin, dan area lainnya. Guru dan staf sekolah harus siap untuk mengawasi dan mengatasi tindak kekerasan atau perundungan segera setelah terjadi.
  • Kebijakan Anti-Bullying: Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas terkait dengan perundungan dan tindak kekerasan. Kebijakan ini harus mencakup definisi, sanksi, dan prosedur pelaporan yang mudah diakses dan dipahami oleh semua siswa, guru, dan orang tua.
  • Pelatihan Guru dan Staf: Guru dan staf sekolah perlu diberikan pelatihan tentang cara mengidentifikasi, mencegah, dan menangani perundungan serta tindak kekerasan. Mereka juga harus siap untuk memberikan dukungan kepada korban dan pelaku.
  • Pengembangan Keterampilan Sosial: Program pengembangan keterampilan sosial dapat membantu siswa belajar cara berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik, dan menghormati orang lain. Ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya perundungan.
  • Bimbingan dan Konseling: Sekolah harus memiliki layanan bimbingan dan konseling yang tersedia bagi siswa yang membutuhkan dukungan emosional atau sosial tambahan.
  • Partisipasi Orang Tua: Orang tua harus diundang untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi perundungan di sekolah. Mereka dapat berperan dalam mendukung anak-anak mereka dan berkolaborasi dengan sekolah dalam mengatasi masalah ini.
  • Pemantauan Online: Perundungan dan tindak kekerasan dapat terjadi secara online juga. Sekolah harus mengedukasi siswa tentang penggunaan yang aman dan etis di dunia digital dan memantau perilaku online siswa.
  • Penanganan Kasus secara Serius: Ketika kasus perundungan atau kekerasan dilaporkan, sekolah harus menangani mereka secara serius, memastikan bahwa korban mendapat perlindungan, dan memberikan sanksi yang sesuai kepada pelaku.
  • Budaya Positif: Sekolah harus mempromosikan budaya positif yang menghargai keragaman, menghormati perbedaan, dan mendorong kolaborasi serta empati di antara siswa.
  • Pelibatan Komunitas: Kolaborasi dengan komunitas setempat, organisasi non-pemerintah, atau lembaga yang fokus pada keamanan dan kesejahteraan anak dapat memperkuat upaya untuk meminimalisir perundungan di sekolah.
  • Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus: Sekolah harus terus memantau efektivitas program anti-perundungan mereka dan mengubah strategi jika diperlukan.

Ingatlah bahwa meminimalisir perundungan adalah upaya bersama yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Semua pihak harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.

Penulis:

Wahyu Reinaldi Malau
Mahasiswa PPKn Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses