Covid-19 vs Digital Marketing, Blessing in Disguise

covid-19 vs digital marketing

Pandemi virus covid-19 apakah hanya membawa malapetaka? Perlu diketahui pada masa pandemi yang diakibatkan mewabahnya virus covid-19 banyak faktor yang dirugikan terutama sektor ekonomi.

Banyak yang kehilangan pekerjaan di saat masyarakat dituntut terus bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan.

Dalam era modernisasi, masyarakat mewujudkan pasarnya sendiri. Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. (Keller and Kotler, 2012).

Bacaan Lainnya

Hal itu menunjukan bahwa teknologi masyarakat dapat mewujudkan pasarnya dan mendapatkan keuntungan. Sehingga, dengan memanfaatkan tekhnologi dalam menghadapi krisis covid-19 yang sedang berlangsung teknologi digital telah menunjukkan potensi besar.

Selain meningkatkan kenyamanan atau efisiensi, juga dapat memainkan peran yang sangat diperlukan dalam menopang aktivitas sosial dan ekonomi dengan kebijakan yang ada. Dalam krisis yang dihadapi pada masa Covid-19 menjadikan masyarakat menjadi terbuka secara postmodernisme. Memanfaatkan segala perkembangan jenis teknologi digital hingga mampu meningkatkan ekonomi untuk memajukan kebutuhan hidup dalam maupun pasca pandemi.

Dapat dilihat minat masyarakat terhadap sosial media semakin meningkat setiap tahunnya. Tentunya pada masa pademi pun demikian sehingga masyarakat mulai membuka usaha online dengan pasarnya pada masyarakat yang mulai tanggap dengan internet maupun sosial media yang terbukti jauh lebih efektif dan efesien untuk saat ini.

Melihat tren ekonomi digital yang berkembang pesat saat ini, IKM nasional harus didorong untuk aktif dalam memasarkan produknya melalui perdagangan online. Untuk itu, kami ingin sektor IKM menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, dan serta membaca tren akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. (Rahadi, 2020).

Pola baru dalam menjalankan bisnis ini telah menjadi hal yang baru, dan akan terus demikian untuk waktu yang lama. Pakar kesehatan sangat vokal tentang fakta bahwa kita perlu belajar dan melepaskan kebiasaan kita untuk melindungi diri dari penularan.

Dengan membuka dan meningkatnya ruang ranah digital bagi para pelaku yang ingin tetap berpenghasilan. Naiknya jumlah presentase pada setiap penjualan online pun mendorong agar tetap memiliki penghasilan yang dapat dilakukan dengan mudah dan kondisional. Pada akhirnya digital marketing sangat relevan dalam menangani masalah ekonomi.

Covid-19 merupakan hal yang tidak terpikirkan akan terjadi. Dengan ketidaksiapan menghadapi masa krisis ini, manusia dituntut melakukan inovasi demi melangsungkan perekonomian.

Kesadaran akan teknologi mulai memberi wawasan kepada masyarakat bahwa teknologi hadir untuk memberi kemudahan, bahkan pada masa krisis seperti ini digital marketing mampu menolong roda ekonomi yang hampir lumpuh dengan mewujudkan pasar kepada para pembuka usaha online.

Pertama, dalam aspek teknologi sebagai alternatif pengalihan kegiatan secara tatap muka. Digital marketing mampu memberi pasar dengan mudah dan efesien yang membuat orang-orang menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, serta membaca tren akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global.

Kemudian dengan pemanfaatan teknologi tentunya amat membantu pada sektor ekonomi dengan meningkatnya penjual online secara signifikan senilai 1,9 juta pelaku UKM dan melonjaknya pembelian secara online senilai 480%.

Hal ini membuktikan bahwa pada masa pandemi seperti ini telah memberikan beberapa kemudahan baik terhadap pihak produsen, penjual maupun pembeli atau customers.

Akhirnya manusia tidak akan menduga hal-hal yang akan terjadi, maka dari itu manusia harus selalu siap untuk berinovasi memanfaatkan fasilitas digital dan mempersiapkan segala kemungkinan terburuk yang terjadi di masa yang akan datang.

Tim Penulis:

Cici Tri Mulyani
Mahasiswa Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

Nabila Qoulan Sadida
Mahasiswa Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

Sumber Referensi:

Situmeang, R. 2018. Dampak Bisnis Online Dan Lapangan Pekerjaan Terhadap Peningkatan http://repository.uin-suska.ac.id/4297/3/BAB%20II.pdf

https://pressrelease.kontan.co.id/release/tantangan-bisnis-online-dibalik-akselerasi-digital

https://nasional.kontan.co.id/news/bps-catat-penjualan-online-melonjak-tajam-selama-pandemi-corona

Kompas. (2020, nd). Gagas Transformasi Dan Peluang Inovasi Bisnis Melalui Pola Pikir Digital. Oktober 08, 2020. https://klasika.kompas.id/baca/gagas-transformasi-dan-peluang-inovasi-bisnis-melalui-pola-pikir-digital/

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI