Nilai Etika dan Budi Luhur sebagai Akomodasi dalam Mengembangkan Interaksi pada Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan Teknologi Informasi.
Perkembangan Teknologi Informasi.

Di era revolusi industri 4.0 segala aspek kehidupan tidak terlepas dari sentuhan teknologi, mendorong transformasi digital pada aktivitas bagi kehidupan masyarakat modern di berbagai sektor. Bahkan di Indonesia khususnya, pandemi telah banyak meredam banyak sektor termasuk ekonomi.

Sementara untuk sektor industri teknologi informasi dan komunikasi tetap kuat dalam menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap bertahan. Hal ini melahirkan beragam inovasi teknologi, melalui perkembangan teknologi informasi, saat ini setiap perangkat dengan mudah terkoneksi dalam jaringan komputer seperti internet.

Peningkatan jumlah pengguna internet di dunia tidak terlepas dari peningkatan jumlah ancaman ataupun serangan siber (cyber attack). Khusus Indonesia, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) mencatat pada tahun 2019 ada 98,2 juta serangan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pengaruh Cyber Security dalam Perekonomian di Era Digital

Pada tahun 2020 melonjak 74,2 juta serangan, selanjutnya pada tahun 2021 ada sebanyak 267.874.321 serangan (Laporan Honeynet Project, BSSN). Awal bulan Agustus 2022 publik dikejutkan oleh berita Website resmi Kejaksaaan Negeri (Kejari) Garut mengalami peretasan pada Rabu (3/8/2022). 

Tampilan website Kejari Garut dengan alamat kejari-garut.go.id menampilkan sejumlah informasi mengenai kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Apakah hal itu termasuk kedalams Cyber Crime? Ya tentu karena kejahatan siber merupakan aktifitas yang tidak sah pada suatu sistem komputer dalam kategori tindak kejahatan di dunia maya, melihat kondisi ini dalam aspek nilai etika dan kebudiluhuran sangatlah tidak benar.

Nilai kebudiluhuran mengedepankan nilai menjadi seseorang yang baik. Baik budi pekerti, etika serta kelakukan yang dijalani. Memperoleh data atau informasi diam-diam dengan merugikan orang banyak merupakan kebalikan dari etika dan nilai kebudiluhuran.

Peran penting bagi kekuatan SDM (Sumber Daya Manusia) sama pentingnya dengan kekuatan teknologi itu sendiri. Dalam dunia industri, baik perbankan dan instansi pemerintahan, hampir seluruh negara di dunia, telah memakai teknologi sebagai basis aktifitas kinerja kerjanya. Teknologi akan terus berkembang pesat tiap tahun kedepan tanpa batas.

Baca Juga: Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Sistem Informasi Manajemen

Apalagi sebentar lagi akan menyambut pesta rakyat atau Pemilhan Umum tahun 2024, jika tidak dipersiapkan keamanan dalam teknologi informasi, misalnya data pribadi bocor, website lembaga terkait diretas.

Sudah pasti kejahatan di dunia teknologi informasi akan terus kuatnya berbarengan dengan isu-isu stategis dan penyebaran hoaks. Maka etika dan budiluhur sangat diperlukan dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Etika merupakan pengetahuan apa yang baik dan apa yang buruk. Sedangkan budiluhur merupakan kesadaran menuju kemuliaan hati yang tertinggi.

Dengan menjadikan nilai–nilai etika dan budi luhur sebagai akomodasi dalam mengembangkan interaksi dalam perkembangan teknolgi informasi, tentu hal ini akan memudahkan pengontrolan diri dalam menggunakan teknologi informasi secara bijak dan cermat.

Sebab pada dasarnya etika dan budi luhur adalah jalan perdamaian bangsa Indonesia yang bisa berupaya menciptakan keharmonisan, kesejukan, dan perdamaian dalam segala aspek kehidupan.

Penulis: Kiki Ari Suwandi Kosasih
Mahasiswa Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI