Generasi muda, dengan semangat juang dan idealisme yang membara, diharapkan menjadi penerus estafet pembangunan bangsa. Namun, di tengah gegap gempita era digital dan revolusi industri 4.0, pertanyaan besar muncul:
“Apakah generasi muda menjadi korban sistem yang tak adil, ataukah mereka menjadi penggerak revolusi ekonomi yang membawa perubahan?”
Di satu sisi, generasi muda menghadapi berbagai tantangan yang menghadang. Tingginya tingkat pengangguran menjadi momok menakutkan. Sistem pendidikan yang belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan pasar kerja membuat banyak lulusan kesulitan mencari pekerjaan.
Kesenjangan ekonomi yang mencolok membuat mereka kesulitan untuk memulai usaha dan meraih mimpi. Untuk memaksimalkan potensi generasi muda sebagai penggerak revolusi ekonomi, diperlukan beberapa langkah strategis:
- Reformasi sistem pendidikan, pendidikan harus lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan mampu melahirkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing.
- Meningkatkan akses terhadap modal dan Pemerintah perlu menyediakan akses yang lebih mudah bagi generasi muda untuk mendapatkan modal dan teknologi yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
- Membangun ekosistem ekonomi yang Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda untuk berwirausaha dan mengembangkan bisnis mereka.
Baca Juga: Globalisasi Membersamai Generasi Muda
Generasi muda adalah aset bangsa yang berharga. Mereka memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak revolusi ekonomi dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
Namun, untuk mencapai hal itu, diperlukan dukungan dan sinergi dari seluruh elemen bangsa. Mari kita bersama-sama menciptakan sistem yang adil dan berpihak pada generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dan penggerak kemajuan bangsa.
Penulis: Esra Sari Pardede
Mahasiswa Jurusan Hukum, Universitas Bangka Belitung
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News