Croissant yang merupakan makanan khas Perancis. Merupakan pastry yang renyah diluar namun lembut di dalam.
Sedangkan bomboloni, merupakan kreasi turunan dari donat yang berasal dari Italia dan diberi berbagai macam isian di dalamnya.
Asal-Usul Cromboloni
Sehingga terciptalah cromboloni, kue berbentuk bundar layaknya pastry campuran dari croissant dan bomboloni berbagai varian yang sedang viral di penghujung tahun 2023. Cromboloni ini berlapis layaknya croissant namun memiliki berbagai varian isian seperti bomboloni.
Varian cromboloni ini cukup banyak mulai dari selai berbagai rasa, matcha, coklat, hingga kacang-kacangan seperti hazelnut dan pistachio. Adanya varian yang bisa mengikuti perkembangan tren pun juga membuat cromboloni ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.
Visual dari cromboloni sendiri sangat menggiurkan bagi semua kalangan. Teksturnya yang renyah diluar dan lembut didalam serta citarasa gurih diluar khas pastry dan manis didalam dari isiannya dapat menarik hati dan menggugah selera pecinta kuliner yang penasaran dengan mudah.
Cromboloni dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 35.000 bergantung bahan yang digunakan. Walau awalnya hanya menjadi kreasi beberapa toko, namun saat ini cukup banyak toko roti bahkan cafe yang menyediakan menu ini.
Hampir seluruh kota besar di Indonesia ini sudah memiliki berbagai varian cromboloni yang berbeda. Jadi hanya menunggu waktu saja cromboloni ini menjamur di daerah lainnya.
Mengapa bisa cromboloni ini menyebar dengan cepat? Cromboloni ini sendiri awalnya viral di media sosial seperti instagram dan tiktok. Hal ini dipengaruhi oleh adanya Bandwangon Effect atau perilaku suka mengikuti.
“Bandwangon Effect” merupakan salah satu bentuk bias kognitif yang dipengaruhi oleh adanya orang lain maupun kelompok. Bandwangon Effect juga memberikan penjelasan dari fenomena psikologi ketika individu cenderung mengikuti orang lain dari berbagai hal yang sedang menjadi tren karena melihat banyak yang sedang melakukan.
Saat ini hal tersebut juga biasa diistilahkan oleh kalangan muda
menjadi FOMO atau “Fear Of Missing Out” yang membuat individu takut jika ketinggalan suatu tren. Salah satunya adalah cromboloni ini yang hampir semua kalangan ingin mengikuti tren memamerkan pastry ini di media sosialnya.
Tren ataupun kejadian viral seperti cromboloni saat ini menjadi semakin mudah diikuti. Adanya media sosial yang dapat diakses oleh semua kalangan membuat individu semakin mudah mendapat informasi secara cepat. Selain itu hampir semua toko juga tidak mau kalah dengan adanya tren untuk membuka peluang bisnis yang lebih besar. Sehingga cromboloni ini bisa menyebar luas di berbagai daerah dan kalangan.
Sebenarnya, boleh saja mengikuti tren yang sedang viral seperti cromboloni ini. Namun, jangan lupa mempertimbangkan kebutuhan dan dampak pada diri kita secara matang. Sehingga kita juga dapat merasakan manfaatnya bukan hanya FOMO.
Penulis: Previa Alexandra
Mahasiswa Psikologi, Universitas Sebelas Maret
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
