Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) sebagai Pengganti Gula bagi Penderita Diabetes

Daun Stevia
Daun Stevia (Sumber: Penulis)

Diabetes, mungkin kita sudah tidak asing mendengar kata tersebut. Mungkin ada dari sebagian keluarga atau teman kita kini sedang mengidap penyakit tersebut. Sebelumnya perlu kita ketahui, apa itu diabetes?

Diabetes adalah kondisi medis di mana kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi karena tubuhnya tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif. Yang mana dengan tingginya kadar gula darah ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti masalah jantung, gangguan penglihatan, dan masalah saraf.

Menurut laporan American Diabetes Association (ADA), setiap 21 detik ada satu orang yang baru didiagnosis menderita diabetes. Prediksi sepuluh tahun yang lalu mengenai jumlah penderita diabetes pada tahun 2025, yakni sekitar 350 juta, ternyata sudah jauh terlampaui.

Bacaan Lainnya
DONASI

Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. Pada tahun 1995, Indonesia menempati peringkat ke-7 di antara negara-negara berkembang dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 4,5 juta jiwa. Namun, prediksi peringkat tersebut akan meningkat dua tingkat menjadi ke-5 pada tahun 2025 dengan perkiraan jumlah penderita mencapai 12,4 juta jiwa.

Akan tetapi, kenyataannya, Indonesia telah menduduki peringkat keempat dalam jumlah penyandang diabetes terbanyak setelah Amerika, China, dan India. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes pada tahun 2003 mencapai 13,7 juta orang.

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya cukup tinggi akibat pola makan yang tidak seimbang dan pola hidup tidak sehat.

Makanan yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari umumnya mengandung kalori yang tinggi seperti daging, baik itu berupa rendang, sate, bakso, dan lain sebagainya, makanan yang digoreng, serta yang mengandung santan seperti gulai.

Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti nasi juga merupakan pemicu penyakit diabetes, baik itu berupa nasi goreng, lontong, bahkan nasi yang dimakan bersama mie instan.

Tingginya angka kejadian diabetes menyebabkan banyaknya penelitian yang membahas tentang pengembangan bahan alam sebagai sarana pengobatan ataupun sebagai sarana pencegahan diabetes, salah satunya penggunaan tanaman yang berkhasiat sebagai obat.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis flora dan fauna  yang banyak memiliki potensi sebagai sarana untuk menemukan obat baru dan menarik untuk di teliti manfaatnya, salah satunya pengembangan bahan obat dari tanaman.

Baca juga: Kakao sebagai Senjata Ampuh Cegah Diabetes

Belakangan ini di Indonesia sedang berusaha mengembangkan tanaman sebagai sarana pengobatan, yang mana salah satunya adalah pengembangan dari tanaman stevia yang banyak digunakan sebagai pengganti gula bagi pasien diabetes.

Pemanis alternatif gula, dikenal sebagai pemanis rendah kalori yang sering digunakan oleh penderita diabetes, umumnya dihasilkan melalui sintesis kimia seperti aspartame, sakarin, siklamat, dan lain-lain.

Pemanis buatan ini memiliki tingkat ke-manisan sekitar 200-700 kali lipat dibandingkan gula. Namun, penggunaan pemanis ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk risiko kanker, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.

Oleh karena itu, pengembangan tanaman stevia dapat dijadikan sebagai solusi untuk dijadikan sebagai pemanis alternatif gula yang lebih sehat. Stevia rebaudiana Bert, adalah tanaman dengan kandungan kalori yang sangat rendah hingga nol kalori.

Stevia sering dipilih sebagai alternatif pengganti gula dalam makanan dan minuman karena memiliki rasa manis tanpa kalori dan tidak berdampak pada peningkatan kadar gula darah.

Banyak penelitian yang telah dilakukan pada ekstrak daun Stevia rebaudiana, ditemukan bahwa komponen manis utamanya adalah rebaudioside dan stevioside, yang memiliki potensi rasa manis sekitar 300 kali lebih kuat dibandingkan sukrosa biasa.

Steviosid mempunyai efek antihiperglikemik dengan meningkatkan respon insulin dan menekan kadar glukagon dan antihipertensi, secara nyata menekan tekanan darah sistolik dan diastolik.

Pada pengujian yang telah dilakukan oleh Jeppesen dkk, (2000) yang menguji aktivitas steviosid dan steviol pada hewan uji yaitu tikus didapatkan hasil meningkatnya sekresi insulin pada pulau-pulau pankreas tikus dan dalam sel-sel B pangkreas. Mekanisme kerja steviosid bekerja dengan meningkatkan kandungan insulin dalam sel.

Penelitian oleh Lailerd dkk (2004), yang dilakukan pada tikus tidak berlemak dan tikus resisten insulin-obesitas, menggunakan dosis 200 mg/kgbb dan 500 mg/kgbb steviosid secara oral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat dampak pada kadar glukosa plasma, insulin, atau kadar asam lemak bebas pada kedua kelompok tikus.

Namun, pada dosis yang lebih tinggi, steviosid meningkatkan sensitivitas insulin pada tikus tidak berlemak dan tikus obesitas. Yang mana dapat diartikan penggunaan tanaman stevia sebagai alternatif pengganti gula sangat efektif.

Maka dapat di simpulkan dari uraian materi di atas bahwasannya tanaman stevia dapat digunakan sebagai pengganti gula bagi pasien penderita diabetes, dikarenakan rasanya yang lebih manis 300 kali dibandingkan gula dan memiliki kandungan kimia berupa steviosid dan steviol yang dapat membantu dalam meningkatkan kadar insulin dalam sel.

Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa rasa manis dari tanaman stevia yang dikonsumsi tidak mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh yang artinya aman untuk dikonsumsi oleh orang sehat maupun penderita diabetes.

 

Penulis: Ahmad Ikhwanuddin Masaid
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI