Saat ini, sedang dilaksanakannya Kerja Kuliah Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mulai dari tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus 2022.
Tema Besar yang diangkat yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan MBKM” dalam tema tersebut terdapat 18 poin untuk dijadikan tema tiap kelompoknya. Pada poin ke-18 yaitu “Kelembagaan desa dinamis dan budaya adaptif”, tema tersebut didapatkan oleh kelompok 182.
Salah satu desa yang menjadi tempat untuk keberlangsungannya KKN Tematik ini yaitu Desa Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UPI Terapkan Tema Desa Tanpa Kesenjangan
Berdasarkan survei ke Desa Bungursari, terdapat hasil bahwa kebersihan di desa tersebut sudah bersih dan juga terdapat tempat sampah yang sudah disediakan di beberapa titik, dan tempat sampah pun disediakan dua atau tiga tempat sampah sesuai jenisnya.
Tapi ketika melakukan wawancara pada salah satu pegawai desa dan warga setepat, walaupun sudah disediakan tempat sampah sesuai jenisnya tetap saja warga membuangnya disatukan atau tidak dipisahkan sesuai jenisnya.
Sampah organik dan non-organik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda, sehingga keduanya memiliki cara pengolahan yang berbeda juga.
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan yang bisa terurai dengan sendirinya atau secara alami, dan sampah non-organik merupakan sampah yang sulit terurai dan membutuhkan proses untuk penghancuranya.
Pengelompokan sampah sesuai jenisnya ini juga salah satu mengurangi terjadinya pemanasan global. Masyarakat masih sulit untuk membuang sampah sesuai jenisnya, padahal memilah sampah atau membuang sampah sesuai jenisnya itu penting.
Baca Juga: KKN UPI 183: Tindak Kejahatan dan Kriminalitas di Kecamatan Purwakarta
Karena kita dapat memanfaatkan kembali sampah tersebut, contohnya sampah organik dapat digunakan kembali untuk menjadi pupuk kompos, sampah non-organik dapat digunakan kembali misalnya kaleng untuk menyimpan barang.
Selain itu ada beberapa sampah juga bernilai jual, makanya memilah sampah itu penting tapi ketika kita tidak ingin mengelola sampah itu kembali dan ingin membuangnya perlu juga kita kelompokkan sesuai jenisnya karena agar tidak menjadi sarang bakteri, munculnya bau, dan memisahkan sampah yang berbahaya seperti sampah elektronik atau sampah obat-obatan.
Selain memudahkan proses pembuangan pada TPA agar tidak menumpuk, kita juga dapat mengurangi pemanasan global efek rumah kaca.
Maka dari itu, diadakannya sosialisasi pada masyarakat Desa Bungursari tentang pengelompokkan sampah dan pemanasan global pada pengajian ibu-ibu.
Tujuannya selain tercapainya keinginan desa dan tujuan dari KKN Tematik ini sendiri, agar warga di Desa Bungursari khususnya para ibu rumah tangga paham tentang pengelompokkan sampah sesuai jenisnya dan kaitannya dengan pemanasan global.
Penulis: Anti Damayanti Kosasih
Mahasiswa Jurusan/Prodi PGSD UPI Kampus Purwakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi