Bantul – Mahasiswa dan dosen dari Program Studi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa melaksanakan kegiatan abdi masyarakat pada Kelompok Usaha Budidaya Lele Patil Berkah Jaya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 dengan mengusung tema “Pengelolaan dan Praktik Penulisan Laporan Keuangan dengan Metode 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) Tamansiswa Berbasis Digital”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di bawah bimbingan Dosen Fakultas Ekonomi Bapak Risal Rinofah, S.E., M.Sc.
Patil Berkah Jaya merupakan kelompok usaha budidaya ikan lele yang berdiri pada September 2020. Kelompok ini berlokasi di Desa Gunturgeni, Kabupaten Bantul. Sampai saat ini kelompok Patil Berkah Jaya memiliki 30 anggota dan lebih dari 400 kolam budidaya ikan lele.
Ketua kelompok, Aris Ardiyanto, menyampaikan bahwa salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah mengenai pembukuan dan laporan keuangan, yang hingga saat ini masih dilakukan secara manual. Sistem pencatatan yang belum berbasis digital sering kali menyebabkan kesulitan dalam hal ketelitian dan efisiensi pengelolaan data keuangan.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, tim abdi masyarakat dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa memberikan penyuluhan terkait penulisan laporan keuangan digital menggunakan aplikasi Excel dan Google Spreadsheet.
Anggota kelompok Patil Berkah Jaya diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan format laporan keuangan dan pembukuan sesuai dengan kebutuhan usaha mereka. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota kelompok dalam mengelola keuangan secara digital, sehingga proses pencatatan menjadi lebih mudah dan akurat.
Kelompok Usaha Patil Berkah Jaya telah meraih berbagai capaian yang membanggakan, salah satunya yaitu memperoleh penghargaan Juara 1 Lomba CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Selain itu, kelompok ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kelurahan Poncosari dan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
“Saat ini, kami berusaha meningkatkan produksi agar bisa memenuhi kebutuhan lokal Jogja, yang bisa mencapai 30–35 ton produk lele siap konsumsi perharinya. Dengan dukungan digitalisasi pembukuan dan laporan keuangan, kami yakin pengelolaan usaha ini akan semakin profesional dan produktif,” ungkap Aris Ardiyanto.
Penulis:
1. Renaldi Dwi Wahyudi
2. Septiana Ika Lestari
3. Dian Islamiati
4. Irfan Kurniawan
5. Risal Rinofah, S.E., M.Sc. (Dosen)
Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
