Dukungan Keluarga sebagai Faktor Pendukung Perawatan Pasien CKD pada Terapi Peritoneal Dialisis

Dukungan Keluarga
Sumber: istockphoto, Karya: manassanant pamai.

Latar Belakang

Gagal ginjal kronik menjadi penyebab kematian 850.000 jiwa setiap tahunnya, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO); angka ini menunjukkan bahwa gagal ginjal kronik menduduki peringkat ke-12 tertinggi sebagai penyebab kematian di dunia. Prevalensi penyakit ginjal kronik atau PGK berdasarkan diagnosis dokter pada usia ≥ 15 tahun tertinggi pada kelompok usia 65–74 tahun berdasarkan data Riskesdas (Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan, 2018) . Data Registri Ginjal Indonesia 2018 menunjukkan angka 499 per juta penduduk, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut laporan United States Renal Data System (USRDS), jumlah pengguna hemodialisis (HD) sebagai bentuk utama Terapi Penggantian Ginjal (RRT) berkisar antara 111.000 hingga 113.000 selama empat tahun berturut-turut hingga tahun 2018, sedangkan penggunaan dialisis peritoneal (PD) sebagai bentuk di China hanya mencapai 18.631 kasus. (Jaelani dkk., 2023)

Salah satu pilihan terapi pengganti ginjal adalah dialisis peritoneal (DP), dengan pemberdayaan pasien dan keluarga mereka.Jenis dialisis peritoneal baru yang  tersedia di Indonesia (Isnaini et al., 2021). Data September 2020 menunjukkan bahwa 2.481 orang di Indonesia menderita CAPD . Layanan CAPD dapat diberikan oleh 83 fasilitas kesehatan (Arlinta, 2023).

Pentingnya Keluarga dapat membantu pasien mematuhi jadwal pengobatan, pola makan, dan gaya hidup sehat, yang dapat mengurangi komplikasi. Terbukti bahwa pendekatan komprehensif yang melibatkan dukungan emosional, psikologis, dan sosial dapat meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit gagal ginjal ( CKD) dan mendorong perawatan yang lebih baik.

Peran Keluarga dalam Perawatan Pasien CKD dengan Peritoneal Dialisis

Peran keluarga  dalam  perawatan dialisis peritoneal memerlukan ketelatenan dan komitmen yang tinggi. Berikut adalah beberapa peran keluarga dalam membantu pasien dengan CKD:

Bacaan Lainnya
  1. Pendukung dalam Pelaksanaan Prosedur Dialisis
    Dialisis peritoneal adalah prosedur yang  dilakukan secara teratur,sehingga pasien dapat menjalani prosedur dengan aman dan nyaman di rumah, anggota keluarga harus membantu menyiapkan alat dan bahan dialisis serta memastikan lingkungan tempat perawatan  yang  bersih sehingga nyaman untuk pasien menjalani terapi di rumah.
  2. Membantu pasien dialisis menghindari stres emosional dengan mendengarkan keluhan mereka, menjaga suasana hati tetap positif. Keluarga yang memberikan dukungan emosional yang kuat dapat mendorong pasien untuk mendapatkan perawatan, mematuhi jadwal dialisis, menjaga pola makan yang ketat, dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. mengurangi kecemasan, dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan hidup yang disebabkan oleh penyakit gagal ginjal (CKD).
  3. Menjaga pola makan yang sesuai dengan rekomendasi medis, seperti mengurangi asupan garam, protein, dan cairan .Anggota keluarga dapat membantu dengan menyiapkan makanan pasien dan memantau asupan makanan mereka.
  4. Bertanggung jawab terhadap tanda-tanda efek samping dari dialisis peritoneal, seperti infeksi pada area kateter atau gejala komplikasi lainnya. Jika pasien mengalami keluhan yang tidak dapat diatasi di rumah, mereka siap membawa pasien ke rumah sakit. Keterlibatan keluarga dalam pengawasan kesehatan pasien dapat membantu menemukan masalah yang mungkin muncul selama perawatan.
  5. Keluarga membantu  dalam  menyesuaikan dosis obat, atau memberi tahu orang tentang prosedur dialisis. Keluarga dapat memastikan bahwa perawatan yang diterima pasien selalu sesuai dengan kebutuhan mereka dengan memahami kondisi pasien dan menjamin komunikasi yang baik dengan tenaga medis. Selain itu, keluarga sebagai  sumber informasi tentang penyakit CKD dan metode pengobatan terbaru yang  diperlukan pasien.
  6. Memberikan dukungan Finansial dan Logistik untuk pasien  CKD dengan peritoneal dialisis. Keluarga harus membantu mengatur logistik perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien, memastikan pasien memiliki akses ke alat dan cairan dialisis, dan mengelola biaya perawatan. Pengelolaan waktu dalam  perawatan pasien  terutama jika keluarga harus membagi waktu dengan pekerjaan atau tanggung jawab lainnya.

Baca Juga: Mengenal Luka Tekan pada Pasien Stroke Beserta Pencegahannya

Contoh Pengalaman dalam Merawat Pasien Peritoneal Dialisis dengan Dukungan Keluarga

Seorang pria berusia 50 tahun didiagnosis menderita penyakit ginjal kronis (CKD) stadium 4 dan disarankan untuk memulai dialisis peritoneal untuk menggantikan fungsi ginjal.  Sang pria  merasa tertekan oleh perubahan fisik dan mental yang dialaminya .Sebagai ibu rumah tangga khususnya dan peran sebagai istri dan anak-anaknya, sangat penting untuk mendukungnya selama dialisis.Di rumah, pasangannya secara aktif membantu menyiapkan bahan-bahan dan instrumen yang diperlukan untuk dialisis. Selain itu, dia memastikan bahwa semua orang steril dan mengikuti peraturan medis yang disarankan. Sebelum menjalani peritoneal dialisis mandiri, pasangan ini mengikuti pelatihan rumah sakit. Pelatihan ini meningkatkan pemahaman mereka tentang cara kerja dialisis peritoneal . Dengan bantuan istrinya, pasien dapat menjalani dialisis peritoneal setiap hari di rumah dengan lancar dan bebas infeksi. Mereka berdua bertanggung jawab atas lingkungan.

Pesan Dukungan untuk Keluarga yang Merawat Pasien dengan peritoneal Dialisis adalah  dengan menghargai dan mendukung pasien dengan penuh kasih  dalam merawat pasien . Keluarga adalah fondasi terkuat bagi kesembuhan. Dengan kasih sayang dan perhatian yang kalian berikan, pasien merasa lebih tenang dan lebih kuat menghadapi perawatan. Jangan ragu untuk meminta dukungan, karena kalian juga berhak mendapatkan istirahat dan perhatian.

Baca Juga: Kinerja Pegawai Rumah Sakit Mengatasi Kasus HIV di Kepri

Penutup

Untuk pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) yang menjalani Peritoneal Dialysis , dukungan keluarga sangat penting. Mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan meningkatkan  keberhasilan  Dialisis di rumah Oleh karena itu, keterlibatan keluarga tidak hanya membantu pasien secara fisik, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan optimisme mereka. Dukungan ini sangat penting untuk perjalanan panjang perawatan pasien yang menderita penyakit CKD terutaama peritoneal Dialisis.

Penulis: Siti Fatimah
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dosen Pembimbing: Shanty Wardaningsih, S.Kep., M.Kep Jiwa.Ph.D

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Alshammari, B., Noble, H., McAneney, H., Alshammari, F., & O’Halloran, P. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan beban pengasuh pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (tinjauan sistematis). Kesehatan , 9 (9), 1212.

Ania‐González, N., Martín‐Martín, J., Amezqueta‐Goñi, P., & Vázquez‐Calatayud, M. (2022). Kebutuhan keluarga yang merawat individu dengan gagal ginjal yang menjalani perawatan konservatif komprehensif: Tinjauan sistematis kualitatif. Jurnal Perawatan Ginjal , 48 (4), 230–242.

Arlinta, D. (2023). Memantau Pasien Dialisis Peritoneal Berbasis Digital . Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/06/11/sistem-monitoring-pasien-capd-secara-digital

Bieber, SD, & Young, BA (2021). Hemodialisis di rumah: Kurikulum inti 2021. American Journal of Kidney Diseases , 78 (6), 876–885.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses