Bogor – Pendidikan adalah kunci kemajuan sebuah daerah. Namun, di Desa Sukadamai, Kabupaten Bogor, tantangan dalam dunia pendidikan masih cukup besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor hanya 8,39 tahun, jauh di bawah rata-rata lama sekolah di Kota Bogor yang mencapai 10,71 tahun.
Fakta ini diperkuat oleh pengakuan Kepala Sekolah SDN Cilubang 4, yang menyatakan bahwa masih sedikit siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Mayoritas siswa memilih untuk masuk pesantren atau bahkan putus sekolah untuk membantu pekerjaan orang tua.
Melihat kondisi ini, Tim KKN-T Sukadamai tergerak untuk membuat program “Future Me Project: Menyusun Rencana, Mewujudkan Asa Bersama”. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi siswa kelas 6 SDN Cilubang 4 agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sekaligus membantu mereka merancang rencana hidup jangka pendek.
Menggali Mimpi, Menyusun Langkah
Pada Sabtu, 11 Januari 2025, Future Me Project resmi dilaksanakan di SDN Cilubang 4. Sebanyak 58 siswa kelas 6 antusias mengikuti kegiatan ini. Program ini terbagi menjadi dua sesi utama: sesi materi dan sesi diskusi kelompok.
Di sesi materi, Tim KKN-T Sukadamai menjelaskan pentingnya melanjutkan sekolah formal, bagaimana merencanakan masa depan, serta memperkenalkan berbagai program studi yang bisa dipilih di jenjang pendidikan tinggi. Meskipun materi tentang perguruan tinggi dirasa masih terlalu dini untuk siswa kelas 6, hal ini diharapkan dapat membuka wawasan mereka tentang betapa luasnya pilihan pendidikan yang tersedia.
Sesi kedua adalah focus group discussion (FGD), di mana siswa dibagi ke dalam 8 kelompok kecil. Setiap kelompok dipandu oleh anggota Tim KKN-T Sukadamai. Di sini, siswa diajak untuk menggali cita-cita mereka dan memvisualisasikannya melalui gambar. Hasilnya, beragam impian terungkap, mulai dari menjadi guru, dokter, hingga atlet profesional.
Setelah menggambar, siswa diajak berdiskusi tentang langkah-langkah praktis yang bisa mereka ambil untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tim KKN-T juga membantu mereka menyusun rencana hidup sederhana, seperti meningkatkan semangat belajar dan menetapkan target nilai rapor.
Tantangan dan Harapan
Meskipun kegiatan berjalan lancar, tidak sedikit kendala yang dihadapi. Beberapa siswa cenderung pasif dan malu-malu saat berdiskusi, sehingga anggota Tim KKN-T harus ekstra sabar memancing partisipasi mereka. Selain itu, penggunaan bahasa yang terlalu formal dalam penyampaian materi sempat membuat siswa kesulitan memahami.
Sayangnya, feedback dari peserta tidak bisa dikumpulkan karena keterbatasan alat elektronik yang dimiliki siswa. Namun, antusiasme dan keceriaan mereka selama kegiatan menjadi indikator bahwa Future Me Project berhasil menyentuh hati mereka.
Masa Depan yang Lebih Cerah
Keberlanjutan program ini menjadi harapan besar Tim KKN-T Sukadamai. Diharapkan, melalui Future Me Project, persentase siswa SDN Cilubang 4 yang melanjutkan pendidikan ke SMP akan meningkat. Selain itu, siswa diharapkan memiliki tujuan hidup yang lebih jelas, didukung dengan semangat dan rencana konkret untuk mencapainya.
Bagi Desa Sukadamai, program ini bukan sekadar kegiatan satu hari, melainkan langkah kecil menuju perubahan besar. Dengan pendidikan yang lebih baik, bukan tidak mungkin Desa Sukadamai akan melahirkan generasi-generasi baru yang siap memajukan daerahnya.
Future Me Project adalah bukti bahwa mimpi bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Dan hari itu, di ruang kelas SDN Cilubang 4, 58 siswa mulai menuliskan mimpi mereka—langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah.
Penulis: Kelompok KKN-T Inovasi IPB 2024 Desa Sukadamai
Sri Rahaju1, M. Iqbar Ba’asyir2, Syawalni Hermanida2, Altaf Husain2, Cherrylia Zahra Fazilatunnisa2, Elsa Pebriyani2, Niko Sabastian Hadinata2, Dinda Kinasih Pracoyo2, Salsabila Khalishah Indaryanto2, M. Ihza Nugraha Pratama2
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News