Gebyar Sangiran: Pentas Seni Budaya Masyarakat

Gebyar Sangiran
Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Bukuran, 13 November 2023 (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Gebyar Sangiran adalah sebuah acara yang mementaskan seni budaya yang berkembang di Masyarakat. Dan di kesempatan kali ini Madrasah diniyah Yaumika ikut memeriahkan acara dengan mempersembahkan penampilan Pentas Seni Drama Anak.

Sebuah pertunjukan Drama yang diperankan oleh para siswa Madrasah Diniyah Yaumika. Bercerita tentang tiga orang tawanan yang diberikan tawaran oleh sang Raja, kalau mereka ingin tetap hidup maka mereka harus keluar dari agama islam.

Dua dari tiga tawanan memilih mati daripada harus keluar dari Islam, sementara tahanan terakhir tergiur dengan tawaran harta dan jabatan jika ia memilih keluar dari agama islam, karena itu ia memilih untuk keluar dari islam.

Bacaan Lainnya
DONASI

Tapi ternyata Raja tetap membunuhnya karena berpikir kalau orang itu mungkin saja akan berkhianat padanya dimasa depan jika ia mendapat tawaran yang lebih menggiurkan.

Dan karena Raja memutuskan untuk membunuhnya, tawanan terakhir itu meminta izin untuk Kembali mengucap  dua kalimat syahadat, namun saat ia mencoba untuk mengucap dua kalimmat syahadat, lidahnya tersendat dan ia tidak bisa mengucapkan kalimat itu sampai para algojo mengeksekusinya.

Dari drama yang di pentaskan, ada pesan keteguhan hati orang-orang beriman dan azab pada orang yang meninggalkan agama hanya demi harta dan urusan dunniawi.

“Karena kita adalah madrasah yang basicnya islam, jadi kita memang menampilkan tema tentang istiqomah, mensyiarkan keteguhan hati kepada Masyarakat.” Ucap mas Afif, salah satu pembimbing Madrasah Diniyah Yaumika.

Beliau juga menuturkan kalau drama ini sudah pernah di pentaskan dalam acara 17 agustus, butuh waktu sekitar satu bulan persiapan sebelum mereka melakukan pementasan.

Sementara yang mereka pentaskan malam ini adalah hasil sedikit modifikasi dalam pengembangan cerita.

Pementasan yang dibawakan anak-anak yang rata-rata berusia 10 tahun ini mendapat perhatian penuh dari penonton. Karena sangat jarang ada pementasan yang diperankan oleh anak-anak seusia mereka.

Itulah mengapa keberanian mereka tampil dalam pementasan ini cukup diapresiasi oleh para penonton yang hadir pada saat itu.

Penulis: Ali Ridho
Mahasiswa Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI