Di era digital ini, peran santri tidak hanya terbatas pada lingkungan pesantren atau masyarakat sekitar, tetapi juga merambah ke dunia maya dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga santri harus bisa beradaptasi dengan media sosial.
Internet sebagai alat komunikasi yang sangat luas, menjadi media efektif bagi santri untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamiin (rahmat bagi seluruh alam). Seperti halnya berdakwah, membuat video-video berkonten Islam, poster untuk mengajak atau memberitahukan ke dalam ajaran Islam.
Gerakan santri di dunia maya memiliki potensi besar untuk membangun pemahaman agama yang damai dan penuh kasih sayang. Masyarakat sekarang lebih tertarik terhadap kajian-kajian online, karena lebih mudah untuk dipahami.
Baca Juga: Magelang Bertauhid Luncurkan Gerakan Sosial dan Dakwah di Magelang
Pendidikan dan Dakwah Online
Dakwah menggunakan media sosial itu sudah seharusnya dilakukan untuk mengikuti ataupun menyesuaikan perkembangan zaman, dikarenakan masyarakat sekarang lebih sering bercengkrama dengan media sosial. Dalam hal ini dapat dimanfaatkan seorang santri untuk menyampaikan ilmu yang telah dipelajarinya di pondok pesantren dengan lebih mudah.
Santri dapat memanfaatkan media sosial, blog, dan website untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang toleran dan inklusif. Konten-konten dakwah yang mudah dipahami dan menarik akan membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam yang sesungguhnya.
Sebagaimana Nasution menyatakan, video ceramah, tulisan inspiratif, dan infografis edukatif adalah beberapa contoh media yang bisa digunakan dan media ini dirasa lebih menarik dan efektif dalam menyebarkan dakwah di media online. Tidak hanya dakwah, sekaligus mengajak seseorang untuk menerima edukasi.
Baca Juga: Gerakan Dakwah Menggunakan Media Sosial Perspektif Hadis
Menangkal Hoax dan Radikalisme
Di tengah maraknya penyebaran informasi yang tidak benar dan konten radikal, santri memiliki peran penting dalam menangkal hoaks dan radikalisme di dunia maya. Di mana literasi kitab menjadi dasar kekuatan santri dalam mencari dasar kajian dalam membahas suatu perkara/problem.
Literasi media kini juga menjadi bagian utama dalam menangkal berita hoax. Berita hoaks yang berseliweran musti dinetralisasi dengan paradigma atau cara berpikir yang benar. Pendorong utama paradigma berpikir yang benar adalah literasi media yang mumpuni.
Santri dapat menjawab tantangan ini dengan literasi yang mereka miliki. Dengan menyebarkan informasi yang akurat dan berlandaskan ilmu agama yang benar, santri dapat membantu masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan (Rahmat, 2017). Dalam hal ini peran santri sangatlah hebat dikarenakan harus bisa menginformasikan berita-berita yang benar, supaya masyarakat tidak lagi kemakan berita yang hoaks.
Membangun Komunitas Online
Santri juga dapat membangun komunitas online yang kuat dan positif. Forum diskusi, grup media sosial, dan aplikasi pesan dapat digunakan untuk berdiskusi tentang isu-isu agama, memberikan dukungan moral, dan menguatkan ukhuwah (persaudaraan) antar sesama muslim (Aziz, 2019). Dengan adanya komunitas/forum ini, para santri bisa lebih mudah dalam membahas masalah-masalah yang sedang terjadi, dan sekaligus belajar kebersamaan.
Baca Juga: Media Sosial sebagai Media Dakwah Anak Muda
Memanfaatkan Teknologi untuk Kebaikan
Teknologi digital, seperti aplikasi pendidikan agama dan platform e-learning, dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan ilmu agama secara lebih luas. Santri dapat mengembangkan atau berkontribusi dalam pembuatan aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam belajar agama (Wahid, 2021).
Santri yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi bisa membuat aplikasi, website, ataupun membuat akun media sendiri yang dikhususkan untuk kajian-kajian atau konten-konten islami, ataupun bisa berpartisipasi membantu membuat konten yang bermanfaat kepada para konten kreator atau orang-orang yang lagi membuat aplikasi, website, video yang berisi kajian-kajian islami.
Penulis: Sodiqul Amin
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadits, Universitas Islam Negri K.H. Abdurrahman
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News