Gerakan Dakwah Menggunakan Media Sosial Perspektif Hadis

Perspektif Hadis
Ilustrasi Dakwah.

Agama merupakan suatu sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan. Sudah menjadi barang tentu dalam beragama terdapat upaya untuk menyebarluaskan ajaran-ajaranNya. Dalam Islam, hal ini diatur dalam Q.S. Ali Imran ayat 102 yang berbunyi:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Bacaan Lainnya
DONASI

Ayat di atas dengan jelas menunjukkan bahwa seorang pendakwah menempati posisi yang sentral. Salah satu urgensi diperlukannya seorang pendakwah ialah dalam masyarakat luas tentu tidak semua orang faham dengan ajaran-ajaran Islam.

Kondisi sosial yang terus berkembang terlebih dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, mengharuskan mentransformasi bentuk berdakwah. Jika dahulu berdakwah dari masjid ke masjid, saat ini dengan adanya media sosial pendakwah juga diharuskan masuk di dalamnya.

Namun penting untuk digarisbawahi, bahwa dalam bermedia sosial lebih rawan terjadinya penyebaran berita bohong atau hoaks oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sehubung dengan hal itu maka wajib bagi kita untuk menelaah kembali apakah berita tersebut sesuai atau tidak.

Hoaks ini sangat berbahaya jika sudah masuk kepada ranah agama. Dalam sosial masyarakat, agama mempunyai peran yang sangat signifikan dan kompleks. Dan jika agama diperalat untuk kepentingan-kepentingan pribadi akan berakibat terjadinya kerusuhan.

Kemudian bagaimana pandangan hadis menanggapi hal ini, mengingat hadis merupakan salah satu pilar penting dalam agama Islam? Secara garis besar, dakwah media sosial adalah pendekatan yang menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan ajaran agama Islam berdasarkan nash-nash hadis.

Dakwah melalui media sosial ini sebenarnya sangat membantu bila dilakukan dengan benar. Melihat kondisi sosial saat ini yang mana media sosial sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari.

Tujuan utama dari dakwah dalam Islam adalah untuk mengajak orang-orang agar mengenal, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dan untuk membimbing orang-orang menuju kebaikan, keadilan, ketakwaan kepada Allah, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, komunikasi yang efektif dan pemahaman yang baik tentang ajaran Islam dan konteks sosial sangat penting dalam melaksanakan dakwah.

Dan pengertian hadis sendiri adalah perkataan, perbuatan, atau persetujuan, serta ketetapan Rasulullah Muhammad yang dijadikan sebagai sumber hukum kedua dalam agama Islam setelah Al-Qur’an. Dalam melakukan dakwah melalui media sosial berdasarkan perspektif hadis, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:

  1. Menyebarkan Hadis Sahih: Dalam melakukan dakwah melalui media sosial, penting untuk menyebarkan hadis-hadis yang sahih dan terpercaya. Hadis-hadis ini harus memiliki sanad (rantai perawi) yang jelas dan dipastikan keabsahannya.
  2. Tafsir dan Konteks Hadis: Dalam menyebarkan hadis melalui media sosial, penting untuk memberikan tafsir dan konteks yang tepat. Hadis-hadis sering kali memiliki konteks historis dan budaya yang perlu dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman.
  3. Konsistensi dengan Al-Qur’an: Dakwah melalui media sosial berbasis hadis harus selaras dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an. Hadis-hadis yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an harus ditelusuri lebih lanjut. Karena terkadang secara harfiah berbeda namun makna tersiratnya sama.
  4. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Menarik: Untuk mencapai efektivitas dalam menyampaikan dakwah melalui media sosial, penggunaan bahasa yang jelas, sederhana, dan menarik sangat penting. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan harus mudah dipahami dan menarik bagi audiens.
  5. Menghindari Kontroversi dan Perpecahan: Ketika menyebarkan dakwah melalui media sosial berbasis hadis, penting untuk menghindari kontroversi dan perpecahan dalam umat Islam. Pesan-pesan yang disebarkan harus mempromosikan persatuan, toleransi, dan pemahaman yang saling menghormati.
  6. Mempromosikan Kebaikan dan Akhlak yang Mulia: Dakwah melalui media sosial harus mendorong dan mempromosikan kebaikan serta akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan yang disampaikan harus mendorong audiens untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
  7. Berhati-hati dengan Penyebaran Informasi Palsu: Dalam menyebarkan hadis melalui media sosial, penting untuk memverifikasi keaslian informasi sebelum menyebarkannya. Hindari penyebaran informasi palsu yang dapat merusak citra agama Islam.

Dakwah melalui media sosial dalam perspektif hadis dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan agama Islam kepada masyarakat luas.

Namun, penting untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang benar dan menyebarkan informasi yang akurat dan benar sesuai dengan ajaran Islam. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka citra agama sebagai petunjuk dalam segala hal menjadi rusak akibat kecerobohan berdakwah.

Penulis: Muhammad Da’i Muhtar
Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI