Geser Pengertian Cinta: Dampak Negatif Aplikasi Kencan di Era Modern

Aplikasi kencan online, merupakan terobosan baru yang membantu individu yang ingin melakukan kencan dengan individu lainnya.

Dalam aplikasi kencan online ini, tiap individu bebas memilih lawan jenis yang sesuai dengan keinginan nya tersebut.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi memberikan kita kemudahan akses untuk berkomunikasi.

Perkembangan teknologi dalam komunikasi ini juga berdampak dengan menjamurnya berbagai aplikasi kencan online yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mencari pasangan.

Bacaan Lainnya

Berbeda dengan zaman dahulu, pencarian jodoh terkadang diatur dan dikontrol oleh orang tua. Dulu menurut orang tua, perkawinan adalah suatu kesatuan dan bukan hanya antara dua individu, tetapi juga di antara dua keluarga yang menjadi satu.

Baca juga: Penggunaan Aplikasi Dating Ditinjau dari Teori Hubungan Interpersonal

Sehingga orang tua merasa harus berperan aktif dalam memilih pasangan untuk anaknya. Alias harus jelas bibit, bebet, dan bobotnya.

Kemudahan akses merupakan salah satu faktor utama yang mendorong meningkatnya popularitas aplikasi kencan online.

Platform digital ini menawarkan berbagai fitur dan manfaat yang dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun, membuka peluang bagi orang-orang untuk mencari pasangan dengan lebih praktis dan efisien.

Smartphone yang terjangkau, internet yang mudah diakses, fitur aplikasi yang mudah digunakan, dan integrasi dengan media sosial semuanya berkontribusi terhadap kemudahan pengguna dalam mencari pasangan melalui platform digital ini.

Di balik kemudahannya, ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan  aplikasi kencan di era modern ini, seperti budaya swipe left/right yang meredukasi proses penemuan cinta menjadi penilaian instan dan dangkal, fokus berlebihan pada penilaian fisik dan mengabaikan aspek penting dalam hubungan seperti kepribadian dan kecocokan, serta rasa rendah diri ketika adanya penolakan dalam aplikasi kencan dapat menurunkan rasa percaya diri.

Selain itu aplikasi kencan bisa menimbulkan risiko pada keamanan serta pelecehan seksual, karena adanya kemudahan dalam memalsukan identitas asli pengguna dan membuka peluang penipuan serta pelecehan seksual.

Kasus mutilasi di Bekasi yang dilakukan oleh Ecky Listiantho mengungkapkan fakta bahwa ia melakukan penipuan kepada banyak perempuan lewat aplikasi kencan, badoo. Ecky juga kerap mengaku duda lalu mengincar dan mendekati wanita yang lebih tua yang mempunyai penghasilan besar.

Baca juga: Menikah Tidak Hanya Soal Usia, Tapi Juga Kesiapan

Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan aplikasi kencan online, yaitu dengan meningkatkan literasi digital dan kesadaran serta edukasi tentang penggunaan aplikasi kencan yang aman dan bertanggung jawab.

Memahami potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan aplikasi kencan, serta memanfaatkan aplikasi kencan dengan bijak dan tetapkan batasan yang realistis dalam mencari pasangan.

Aplikasi kencan memiliki dua sisi mata pisau yang perlu digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Baca juga: Prevensi Perilaku Kekerasan Seksual terhadap Anak: Tinjauan Psikologi Sosial

Prioritaskan cinta sejati dan hubungan yang sehat, bukan validasi instan dari aplikasi kencan. Ciptakan budaya kencan yang positif dan mengedepankan nilai-nilai cinta dan komitmen yang sesungguhnya.

Penulis: Syifa Aulia

Mahasiswa Jurusan Broadcasting, Institut Bisnis Nusantara

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses