Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi

Pola Makan

Perilaku masyarakat dan kualitas pangan yang dikonsumsi menjadi penyebab utama masalah gizi. Indonesia masih mengalami suatu masalah kesehatan baik penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung, osteoporosis dan sebagainya, penyakit menular dan tidak menular, overweight, underweight, dan lainnya. Masalah kesehatan tersebut tak lain bersumber dari kebersihan diri, lingkungan, gaya hidup, aktivitas fisik, genetik, maupun pola makan.

Pola makan merupakan suatu susunan makanan yang dikonsumsi setiap hari dengan pengaturan frekuensi dan jenis makanan yang dipilih.

Pola makan mempunyai pengaruh terhadap beberapa permasalahan kesehatan. Selain itu, pola makan juga dapat mempengaruhi status gizi. Sedangkan, status gizi yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh kesesuaian asupan yang dikeluarkan dan asupan yang dikonsumsi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Status gizi yang baik dapat terjadi apabila asupan yang dikeluarkan dan asupan yang masuk dapat seimbang. Hal tersebut akan sejalan dengan adanya pola makan yang baik.

Apabila mengkonsumsi makanan secara berlebihan maka akan menyebabkan tubuh kelebihan berat badan, begitupun sebaliknya kekurangan asupan makanan dapat menyebabkan tubuh kekurangan berat badan. Hal tersebut akan berdampak pada kesehatan apabila tidak segera ditangani.

Status gizi dapat memberikan gambaran nutrisi yang dikonsumsi seseorang setiap hari. Untuk mendapatkan status gizi yang normal dapat dilaksanakan dengan cara mengikuti pedoman gizi seimbang.

Pola makan yang baik yaitu konsumsi makanan adekuat seperti tercukupinya kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat serta zat gizi lainnya.

Tidak ada satupun bahan makanan yang mengandung semua zat gizi, oleh karena itu harus mengkonsumsi makanan dengan jenis yang beranekaragam. Dengan frekuensi makan yang sesuai dan teratur akan meningkatkan dan tercukupinya kebutuhan tubuh.

Oleh karena itu, pengaturan pola makan sangat bermanfaat untuk menghindari masalah-masalah kesehatan. Apabila kesehatan terganggu maka status gizi kita akan menjadi underweight ataupun overweight.

Menentukan ststus gizi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LiLA), rentang lengan, berdasarkan biokimia, pemeriksaan klinis dan lain-lain yang digunakan untuk pemeriksaan status gizi pada orang dewasa.

Sedangkan, untuk anak dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan Z-Score. Adapun kategori IMT normal menurut Kemenkes RI 18,5-25 kg/m2, kategori kurus 17-18,5 kg/m2, kategori >25-27 kg/m2 termasuk gemuk, dan kategori > 27 kg/m2 obesitas

Tubuh memerlukan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, untuk mendapatkan berat badan yang optimal memerlukan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan yang masuk maupun yang dikeluarkan, selain itu juga dapat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau kegiatan sehari-hari untuk membantu mendapatkan performa yang optimal. 

Untuk mencukupi kebutuhan harian tidak perlu menggunakan bahan-bahan dengan harga yang mahal, cukup dengan mengkonsumsi makanan yang beragam dan adekuat seperti mengkonsumsi makanan lengkap yang terdiri makanan yang bersumber karbohidrat, lauk protein nabati, lauk protein hewani, sayur dan buah dengan porsi yang tepat sesuai anjuran isi piringku merupakan salah satu upaya yang dapat membantu mempertahankan status gizi normal.

Nutrisi yang terdapat dalam makanan dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh apabila dikonsumsi dengan batas wajar. Gimana udah tau kan pentingnya menjaga pola makan untuk tubuh kita? 

Penulis: Dewi Puspitasari
Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI