Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Mekarharja Melalui Program Satpol (Sosialisasi Tanaman Pepaya dan Produk Olahan)

Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan desa yang kaya akan potensi alam terutama pada produksi komoditas pepaya calina.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, kami, mahasiswa KKN-T Inovasi  bersama dengan para ahli dari IPB, meluncurkan program SATPOL (Sosialisasi Tanaman Pepaya dan Produk Olahan).

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan budidaya pepaya serta mempromosikan produk olahannya guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan utama dari program SATPOL adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya pepaya unggul sehingga hasil produksi dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Online Learning Bikin Pening?

Selain itu, program ini juga mendorong pengembangan produk olahan pepaya yang memiliki nilai tambah, menciptakan peluang usaha baru di bidang agroindustri bagi pengusaha UMKM lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mekarharja melalui optimalisasi potensi lokal pepaya.

Acara SATPOL dilaksanakan pada Jumat, 19 Juli 2024, di Gor Desa Mekarharja dari pukul 13.00 hingga 17.00.

Sosialisasi ini dihadiri oleh para petani, pengusaha UMKM, ibu-ibu PKK, perangkat desa, dan BumDes.

Narasumber ahli yang hadir adalah Rifqi Alfiansyah dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Antin Suswantinah, S.Tp, dosen ilmu teknologi pangan dari IPB.

Sosialisasi dilakukan dengan metode penyuluhan langsung oleh narasumber yang ahli di bidangnya, serta diikuti dengan praktik langsung dan demonstrasi.

Rifqi Alfiansyah memaparkan pentingnya budidaya pepaya Calina yang unggul. Berdasarkan data BPS 2017, total populasi Indonesia yang mengkonsumsi buah mencapai 73,6%.

Ini menunjukkan bahwa budidaya pepaya yang baik dapat memberikan peluang ekonomi besar.

Rifqi menjelaskan langkah-langkah persiapan lahan, pemupukan, dan pengendalian hama untuk memastikan hasil panen berkualitas tinggi.

Persiapan lahan meliputi pembuatan lubang tanam, penambahan pupuk kandang dan pupuk dasar, serta perawatan selama masa budidaya dan pasca panen.

Selain itu, Rifqi juga menjelaskan tentang pengendalian hama dan penyakit utama pada tanaman pepaya, seperti keriting daun, PRSV (Papaya Ringspot Virus), antraknosa, dan kutu tungau.

Baca juga: Optimalisasi Potensi Sumber Daya Lokal melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Jombatan Kabupaten Jombang

Antin Suswantinah menekankan pentingnya hilirisasi produk pepaya untuk meningkatkan nilai jual.

Ragam produk olahan seperti manisan buah, jus, dan asinan buah diperkenalkan. Teknik pengawetan seperti pasteurisasi dan sterilisasi dijelaskan untuk memastikan produk tetap awet dan aman dikonsumsi.

Antin juga mengajarkan prinsip-prinsip membuat produk awet dari mikroorganisme dan berbagai inovasi produk olahan pepaya yang bisa dikembangkan oleh masyarakat.

Setelah penyampaian materi, partisipan diajak untuk praktek langsung. Mereka belajar cara membuat produk olahan pepaya seperti asinan buah.

partisipan sangat antusias mengikuti setiap langkah, mulai dari pemilihan bahan, proses pengolahan, hingga teknik pengawetan.

Praktik ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung dan memotivasi partisipan untuk mengembangkan usaha berbasis pepaya di desa mereka.

Program Satpol berhasil memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat Desa Mekarharja.

Diharapkan dengan peningkatan kualitas budidaya pepaya dan pengembangan produk olahan, kesejahteraan masyarakat desa akan semakin meningkat.

Program ini juga membuka peluang usaha baru di bidang agroindustri, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Mekarharja siap melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Baca juga: Inovasi Teknologi dalam Layanan Perbankan Syariah: Tantangan dan Peluang di Era Digital

“Harapannya semoga program kerja kali ini bisa bermanfaat bagi para petani pepaya, karena tentunya penting untuk memperhatikan kesehatan tanaman pepaya agar bisa menghasilkan pepaya yang berkualitas dan juga semoga program kerja kali ini memberikan ide ide baru bagi pelaku umkm atau ibu rumah tangga dalam mengolah pepaya,” tutur Fasha selaku Koordinator Desa Mekarharja.

Penulis:  Tantia Rahmanda

Mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan, Institut Pertanian Bogor

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses