Isu Harga Beras terus Meningkat Karena Faktor Cuaca, Mahasiswa Kos Terpaksa Irit Membeli Beras Per-Harinya

Isu Harga Beras
Beras (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Latar Belakang

Indonesia, sebuah negara dengan penduduk yang sangat besar dan ketergantungan pada beras sebagai bahan pangan utama, telah mengalami kenaikan harga beras yang signifikan sejak beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga ini disebabkan oleh berbagai faktor, namun salah satu faktor yang paling signifikan adalah cuaca buruk yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Dalam beberapa bulan terakhir, wilayah tempat produksi beras utama mengalami musim kemarau yang parah. Kekeringan ini telah mengakibatkan penurunan produksi padi yang signifikan, menyebabkan ketersediaan beras menjadi terbatas di pasar domestik.

Di sisi lain, permintaan akan beras tetap tinggi karena populasi terus bertambah, sementara konsumsi beras juga meningkat karena perubahan pola makan. Kenaikan biaya produksi juga menjadi faktor utama, dengan harga pupuk dan bahan bakar yang terus naik.

Bacaan Lainnya

Akibatnya, harga beras di pasar lokal telah melonjak secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, memberikan tekanan tambahan pada anggaran rumah tangga dan meningkatkan kekhawatiran tentang akses pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah khususnya dikalangan mahasiswa kos.

Harga beras telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu faktor yang berkontribusi pada kenaikan ini adalah cuaca buruk yang melanda sejumlah wilayah pertanian.

Gangguan cuaca ekstrem seperti kekeringan, banjir, atau perubahan pola cuaca yang tidak stabil telah menyebabkan penurunan produksi beras dan mengganggu pasokan pangan.

Kenaikan harga beras membuat sejumlah mahasiswa Rantau atau mahasiswa kos terpaksa mengurangi pembelian beras dari mingguan menjadi harian. 

Dalam riset ini isu kenaikan harga beras yang terjadi karena faktor cuaca beberapa bulan terakhir ini menghasilkan 90% mengaku mengalami berkurangnya konsumsi beras, 10% mengaku untuk konsumsi beras masih tetap sama seperti sebelum ada kenaikan harga.

Sikap para responden terhadap isu kenaikan harga beras karena faktor cuaca 70% responden adalah mengakui, 10% responden tidak merasakan seperti itu. Selain itu, kebanyakan responden (90%) sangat merasakan dampak kenaikan harga beras.

Baca juga: Respon Cepat Pemerintah Soal Harga Beras yang Melejit

Berdasarkan riset dari konflik artikel di atas, “Saya benar-benar merasakan dampak kenaikan harga beras akibat cuaca buruk. Sebagai mahasiswa kos, saya harus mengatur anggaran dengan sangat ketat. Saya terpaksa mengurangi pembelian beras dari mingguan menjadi harian agar bisa mengakomodasi kenaikan harga tersebut. Ini memberikan tekanan tambahan pada keuangan saya.” – Nabila

Saya tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga beras karena faktor cuaca. Saya masih bisa membeli beras dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya. Mungkin karena saya lebih memprioritaskan pengeluaran untuk beras dan mengurangi pengeluaran di area lain.” – Aditya Ilham

Saya sangat prihatin dengan kenaikan harga beras akibat cuaca buruk. Saya mengakui bahwa ketersediaan beras terbatas dan harga yang melonjak memberikan tekanan besar pada anggaran saya sebagai mahasiswa kos. Saya harus melakukan penghematan lainnya dan mencari alternatif sumber pangan untuk bisa bertahan dalam situasi ini.” – Steven

Saya tidak merasakan dampak kenaikan harga beras karena faktor cuaca. Mungkin karena saya tidak terlalu bergantung pada beras sebagai sumber pangan utama. Saya lebih sering mengonsumsi makanan lain seperti mie instan atau roti, yang harga dan ketersediaannya tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan harga beras.” – Danny Alfian

Saya sangat merasakan dampak kenaikan harga beras akibat cuaca buruk. Sebagai mahasiswa kos dengan penghasilan terbatas, kenaikan harga beras membuat saya harus membatasi konsumsi beras. Saya mencoba mencari alternatif sumber karbohidrat yang lebih murah, tetapi sulit untuk menemukan pengganti yang sebanding dengan gizi dan kepuasan yang diberikan oleh beras.” – Vira Eka Andini

Kesimpulan 

Kenaikan harga beras di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah cuaca buruk yang melanda sejumlah wilayah pertanian. Gangguan cuaca ekstrem seperti kekeringan, banjir, atau perubahan pola cuaca yang tidak stabil telah menyebabkan penurunan produksi beras dan mengganggu pasokan pangan.

Kenaikan harga beras telah memberikan tekanan tambahan pada anggaran rumah tangga dan meningkatkan kekhawatiran tentang akses pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk mahasiswa kos.

Dalam riset yang dilakukan, sebagian besar mahasiswa kos mengaku mengalami berkurangnya konsumsi beras akibat kenaikan harga. Beberapa mahasiswa kos terpaksa mengurangi pembelian beras dari mingguan menjadi harian untuk mengakomodasi kenaikan harga tersebut.

Meskipun ada beberapa responden yang tidak merasakan dampak kenaikan harga beras, sebagian besar responden mengakui bahwa ketersediaan beras terbatas dan harga yang melonjak memberikan tekanan besar pada anggaran mereka.

Artikel ini ditulis berdasarkan tugas mata kuliah Opini Publik dan Propaganda Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan Dosen Pengampu Ibu Beta Puspitaning Ayodya, S.Sos., M.A.

 

Penulis:

  1. Virana Mega Putri (1152200094)
  2. Ashifa Dhea Andriani (1152200080)
  3. Greselda Nasywa N (1152200090)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI